1 Desa Swadaya Ciri-cirinya: a. Sebagai besar kehidupan penduduknya masih menggantungkan pada alam b. Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan sehari c. Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik d. Lembaga-lembaga desa belum berfungsi dengan baik e. Tingkat pendidikan dan produktivitas penduduknya masih rendah f. Berdasarkantopografi wilayah, desa Sesaot terletak pada ketinggian 340-350 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan hamparan dari utara ke selatan, dengan suhu rata-rata 27-30⁰C, curah hujan mencapai 71,4 mm dengan jumlah hujan 4 bulan.Akses menuju ibukota kecamatan di Narmada 8 Km dengan gunakan sepeda motor mencapai 0,30 jam; menuju Secarageografis, umumnya desa swadaya letaknya - 30500935 gwennie gwennie 27.07.2020 Seni Sekolah Dasar terjawab Secara geografis, umumnya desa swadaya letaknya A. dekat dengan ibu kota kacamatan/kabupaten B. terisolir dengan wilayah lain-lainnya C. berdekatan dengan kawasan-kawasan industri Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah desa tradisional, desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Desa adalah wilayah yang merupakan perwujudan kesatuan sosial, ekonomi, geografis, politik, dan budaya dihuni oleh penduduk yang bersifat homogen dengan mayoritas bermatapencaharian di bidang agraris. Desa dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat perkembangannya. Berdasarkan tingkat perkembangannya, desa diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu 1. Desa tradisional, adalah desa yang kegiatan masyarakatnya masih bergantung pada alam. Desa tradisional umumnya terletak di daerah pedalaman. 2. Desa swadaya, adalah desa yang masih terikat oleh adat istiadat, memiliki lembaga masyarakat yang sederhana, dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Desa swadaya umumnya memiliki aksesibilitas rendah karena letaknya yang sulit dijangkau atau terisolasi. 3. Desa swakarya, adalah desa yang tidak terlalu terikat oleh adat istiadat, mata pencaharian mulai beragam, masyarakat sudah mulai memanfaatkan teknologi secara sederhana, dan mulai melakukan interaksi dengan desa-desa yang lain. Desa swakarya umumnya terletak tidak jauh dari pusat ekonomi atau kota. 4. Desa swasembada, adalah desa yang sudah tidak terikat oleh adat istiadat, mata pencaharian masyarakat sudah beragam, teknologi sudah berkembang, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam desanya sendiri. Desa swasembada umumnya terletak di dekat pusat ekonomi atau kota, sehingga interaksi dengan daerah luar sangat tinggi. Jadi, sebelum desa berkembang menjadi kota, maka urutan perkembangan desa dimulai dari desa tradisional, desa swakarya, desa swadaya, dan desa swasembada. Di sebagian besar belahan dunia keberadaan desa swadaya ialah dijadikan permukiman orang-orang yang berkerumun di sekitar titik pusat. Misalnya dalam hal ini pasar atau ruang publik lainnya. Jenis organisasi dalam bentuk desa ini disebut pemukiman berinti. Akan tetapi, beberapa desa adalah pemukiman bersifat linear yaitu tidak berkerumun di sekitar ruang publik pusat, tetapi di sekitar garis. Garis tersebut bisa alami, seperti tepian sungai ataupun dalam arti pantai. Desa swadaya adalah sebagai desa yang masih terikat oleh tradisi sebab taraf pendidikan masih relatif rendah, produksi masih diarahkan untuk kebutuhan primer keluarga, dan komunikasi keluar sangat terbatas. Desa swadaya ini juga memiliki sifat sedenter yang berarti sudah ada kelompok keluarga yang bermukim secara menetap di sana. Oleh karena itulah dalam wilayah dan perwilayahan desa swadaya hampir seluruh masyarakatnya mampu dalam memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri. Ciri-ciri desa Swadaya Antara lain; Daerahnya terpisah atau terisolir dengan daerah lain Masih sedikit penduduknya atau jarang Bematapencaharian homogen yang sifanya agraris Memiliki sifat tertutup Adat istiadat dipegang teguh oleh penduduknya Rendahnya teknologi di desa ini Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana Eratnya hubungan antar manusia Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga Contoh Desa Swadaya Sedangkan beberapa contoh desa swadaya yang ada di Indonesia dalam berbagai wilayahnya, antara lain sebagai berikut Desa Kanekes Desa Kanekes merupakan salah satu contoh desa swadaya yang terletak di Provinsi Banten dan dihuni oleh suku Baduy. Suku Baduy menempati desa Kanekes sebagai bagian dari desa swadaya sebab masyarakat masih sangat berpegang teguh pada kebudayaan seperti misalnya pemilihan Kepala Desa yang tidak dilakukan berdasarkan prinsip Demokrasi namun lebih mementingkan adat istiadat. Desa ini letaknya sangat terpencil apabila dibandingkan dengan desa desa lain disekitarnya dengan jumlah penduduknya sekitar jiwa. Mata pencaharian penduduk di desa adalah bertani di area sawah dan tanah perkebunan. Desa Sugihwaras Desa Sugihwaras merupakan salah satu contoh desa swadaya yang terletak di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Seperti halnya desa Kanekes, masyarakat yang tinggal di Desa Sugihwaras juga bermata pencaharian sebagai petani dan mengandalkan hasil pertanian tersebut untuk bertahan hidup. Warga dari desa Sugihwaras ini melakukan segala hal dengan cara bergotong royong termasuk juga ketika membangun sesuatu, misalnya mereka bersedia secara sukarela menyumbangkan dana dan juga tenaga mereka untuk membangun berbagai fasilitas minim di desa mereka seperti jembatan, jalan setapak dan sebagainya. Kampung Bena Kampung Bena ialah salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Kabupaten Ngada, NTT. Kampung ini terletak di puncak bukit dengan view gunung Inerie. Keberadaannya di bawah gunung menjadi penciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Menurut penduduk kampung ini, mereka yakin terhadap keberadaan Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang melindungi kampung mereka. Pada umumnya penduduk Bena bermatapencaharian sebagai peladang. Bagi para wanita mereka juga menenun. Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Arsitektur bangunannya pun masih sangat sederhana yaitu hanya memiliki satu pintu gerbang untuk masuk dan keluar. Desa Jangkang Lama Jangkang Lama merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Desa Jangkang Lama terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian Timur dan Barat dari Sungai Kapuas. Di desa ini belum tersedia fasilitas penerangan, sumber listrik diperoleh dari genset-genset yang dimiliki oleh warga masyarakat. Fasilitas pendidikan di desa ini berada di sisi barat dari desa, sedangkan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu dan Poskesdes berada pada sisi timur dari Sungai Kapuas. Desa Sarimukti Sarimukti adalah desa yang terletak di kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Desa ini pula dilintasi dua anak sungai yang bermuara di Sungai Citarum, yaitu Sungai Cimeta yang menjadi perbatasan dengan Desa Rajamandala dan juga Sungai Cipicung, sehingga areal persawahan tidak begitu susah dalam memenuhi kebutuhan airnya. Mata pencaharian penduduk Desa Sarimukti kebanyakan sebagai petani. Saat ini, jumlah penduduk desa lebih dari 6000 jiwa. Desa Teluk Malewai Adanya contoh desa swadaya di Kalimantan Tengah ialah Desa Teluk Melewai yang notabene berada di Kabupaten Barito Utara. Wilayah ini kerapkali terkena becana alam khususnya Banjir yang memanglah akibat adanya lupan DAS Daerah Aliran Sungai. Meski demikian, penggolongan atas desa Desa Teluk Melewai sebagai desa swadaya lainnya lantaran kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat. Meskipun, untuk pembangunannya pada saat ini telah dilakukan misalnya saja adanya Dana CSR-PPM Rp 404,5 Juta yang disalurkan oleh PT PIS pada Tahun 2021 ini. Nah, demikianlah saja artikel yang bisa kami uraikan pada kalian tentang adanya berbagai contoh desa swadaya di Indonesia yang ada di berbagai wilayah. Semoga bisa memberikan pemahaman bagi kalian yang sedang membutuhkannya. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah Desa adalah pemukiman atau komunitas manusia yang berkelompok dan posisi wilayahnya lebih besar dari dusun tetapi lebih kecil dari ciri kota. Walaupun demikian kata itu sering digunakan untuk menggambarkan dusun dan kota-kota kecil dengan populasi yang biasanya berkisar antara beberapa ratus hingga beberapa ribu. Dalam sejarahnya desa adalah bentuk komunitas yang biasa bagi masyarakat yang mempraktikkan pertanian subsisten, dan juga untuk beberapa masyarakat non-pertanian. Adapun untuk di Indonesia ada beragam klasifikasi desa, salah satunya yaitu klasifiskasi desa berdasarkan tingkat perkembangannya, yang dapat dibagi menjadi tiga yaitu desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Desa swakarya adalah wilayah dan perwilayahan yang merupakan peralihan yang dari desa swadaya menuju desa swasembada. Desa swakarya yang sudah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, kelebihan produksi yang dihasilkan sudah mulai dijual kedaerah-daerah lainnya. Sehingga dalam hal ini arti desa swakarya ialah sebagai desa yang adat-istiadatnya sudah agak longgar sebab adanya pengaruh luar, teknologi pertanian dan taraf pendidikan warganya sudah relatif tinggi dibandingkan desa swadaya. Adopsi teknologi tertentu seringkali menjadi salah satu sumber perubahan tersebut. Ciri-ciri desa swakarya Diantaranya yaitu Kebiasaan atau adat istiadat tidak lagi mengikat secara penuh Mulai menggunakan alat-alat dan teknologi Tidak terisolasi walau letaknya jauh dengan pusat perekonomian Meningkatnya perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lainya Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah mulai lancar. Contoh Desa Swakarya Beberapa contoh desa swakarya yang ada di Indonesia dan mudah ditemukan dalam berbagai wilayah, antara lain Desa Gunung Rajak Desa Gunung Rajak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa ini memiliki penduduk yang sebagian besar bersuku daerah Sasak. Terletak di bagian timur pulau Lombok. Kondisi sosial budaya masyarakat di desa ini umumnya masih sangat mempunyai kental dan dilestarikan hingga saat ini dan terlihat jelas pada kehidupan sehari-hari masyarakat baik dalam penyelenggaaan kegiatan-kegiatan sosial maupun keagamaan sebab masyarakatnya merupakan satu rumpun ras dan bahasa/dialeg yang sama. Desa Sukarara Sukarara merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sebagian besar penduduk di desa ini ada bersuku Sasak. Di desa ini, Songket Sukarara merupakan kain tenun yang terletak di desa ini. Aksesbilitas ke Desa Sukara bisa dibilang tidak terlalu merepotkan sebab desa ini dekat dengan banyak tempat wisata lainnya seperti Tanjung Aan, Desa Banyumelek, Desa Sade dan lain-lain. Salah satu yang menjadi keunikan adat istiadat yang dimiliki desa yaitu perempuan Desa Sukararaharus mempunyai keterampilan menenun, karena jika sudah pandai menenun maka sudah dirasa pas atauoun layak untuk melangsungkan prosesi pernikahan. Desa Sukamahi Desa Sukamahi merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Luas wilayah desa ini sekitar hektar, yang menjadikannya sebagai desa terluas di Kecamatan Sukaratu. Desa Sukamahi mempunyai prestasi dalam hal tata kelola pemerintahan desa dan pembangunannya. Gambaran status desa swakarya salah satunya ialah yaitu Deesa Sukamahi belum seluruhnya menerapkan teknoligi di usaha petaniannya. Fungsi Desa Swakarya Desa swakarya dalam peranan yang dimemiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu Desa swakarya adalah pemasok terhadap kebutuhan di kota atau yang disebut dengan hinterland Desa swakarya adalah sumber tenaga kasar untuk perkotaan Desa swakarya adalah mitra atau rekan bagi pembangunan kota Desa swakarya adalah bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami uraikan terkait dengan beragam contoh desa swakarya di Indonesia dan mudah untuk kita lakukan penyelidikan lebih mendalam. Semoga bisa memberikan edukasi serta referensi bagi kalian yang membutuhkannya. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah Desa swadaya menjadi salah satu jenis desa yang ada dalam klarifikasi-klarifikasi geografi. Desa atau wilayah dan perwilayahan ini akan mudah ditemukan pada sebagian daerah di Indonesia terutama di bagian Indonesia Timur dan Tengah. Meskipun tidak menuntup kemungkinan untuk di Bagian Barat Indonesia juga masih mudah menemukan karakteristik desa ini. Oleh karena itulah sebagai penjelasan lebih lanjut, tulisan ini akan mendeskripsikan tentang pengertian desa swadaya, ciri, dan contohnya. Pada Desa Swadaya, kerapkali memandang sebagai definisi desa yang sangat terpojokkan. Umumnya terletak di pedalaman yang jauh dari pusat keramaian, terutama kota. Jika berkunjung desa dengan ketegori ini, maka jangan harap mendapatkan sinyal internet, mol, dan bagunan lainnya mudah ditemukan. Oleh karena itulah pentingnya Desa Swadaya ini untuk digerakan dalam pembangunannya di era kehidupan masyarakat. Hal ini dilakukanguna untuk membagun pemerataan sosial antara interkasi desa dan kota di Indonesia. Pengertian Desa Swadaya Desa swadaya adalah wilayah yang masih lekat dengan sistem tradisi budaya di masyarakat serta memiliki lembaga sosial primer yang belum melakukan pengembangan secara menyeluruh, sehingga pada daerah ini lebih disematkan pada wilayah terpencil dan kurang bersosialisasi sehingga segala bentuk pembangunan dari pemerintah terjadi perhambatan. Ciri Desa Swadaya Sedangkan untuk karakteristik yang ada di dalam Desa Swadaya ini, antara lain; Terisolir Daerah ini memiliki ciri sebagai daerah yang terisolir dengan dunia luar. Saking terisolirnya bahkan tidak heran sinyal internet pun susah didapatkan. Dampak dari letak desa swadaya yang terisolir inilah penduduknya jadi jarang melakukan komunkasi serta mengikuti arus globalisasi. Penduduknya Jarang-jarang Penduduk yang jarang-jarang merupakan salah satu ciri Desa Swadaya, yang akhirnya berakibat dari wilayah ini menjadi terdeskriminasikan dengan wilayah lain. Letak pedalaman membuat kelengkapan masyarakat yang berkeinginan hidup lebih maju perlahan-lahan meninggalkan daerah tersebut hingga sedikit jumlah penduduk yang tinggal di daerah desa swadaya. Bermata Pencaharian Agraris yang Homogen Mayoritas penduduk desa swadaya memiliki mata pencaharian bidang agraris. Seperti pertanian, nelayan, dan lain-lain. Namun pekerjaan tersebut bersifat homogen. Homogen mengandung arti berubah-ubah. Pekerjaan mereka masih menggantungkan musim karena tidak dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh desa. Tertutup Masyarakat desa swadaya bersifat tertutup. Tertutup disini mengandung arti tidak dapat menerima perubahan dari luar. Mereka masih menanggap bahwa berkehidupan yang terisolir menimbulkan kenyamanan tersendiri untuk mereka, terutama dapat lebih dapat menjaga marwah warisan dari Nenek Moyang. Menomor Satukan Adat Istiadat Adat istiadat menjadi alasan masyarakat di desa swadaya enggan bersikap terbuka. Mereka masih menjunjung tinggi adanya berbagai macam norma yang berlaku di masyarakat dan tidak mau terbuka dengan perubahan, sehingga norma-nor tersebut sebagian bersifat kaku jika diterapkan oleh dunia luar. Seperti tidak menerima pembangunan Jalan Raya, tidak mau ada telekomunkasi, dan lain sebaginya. Buta Teknologi Buta teknologi yang dialami oleh masyarakat pedesaan swadaya ditimbulkan karena daerah mereka yang terisolir dan sifat masyarakat yang bersikap tertutup. Ditambah pula daerah yang terisolir membuat sinyal internet tidak dapat merasuk daerah tersebut. Sehingga buta teknologi makin merambah masyarakat daerah desa swadaya. Kurangnya Sarana dan Prasarana Di daerah desa swadaya, sarana dan prasarana yang tersedia tidak lengkap. Sebagai contoh apabila penduduk di daerah tersebut yang hendak melahirkan masih percaya kepada dukun bayi. Dikarenakan tidak tersedianya rumah sakit bersalin yang dibangun pada daerah desa swadaya. Gotong Royong Masih Kental Masyarakat desa swadaya memiliki ciri yang melakat, yakni masih menjunjung tinggi gotong royong. Hajatan yang diacarakan oleh warga seperti pernikahan dan lain sebagainya masih menggunakan masak besar secara bersama sebagai penyediaan makanan. Keluarga Memegang Pengawasan Sosial Dalam desa swadaya, sifat kekeluargaan begitu kental. Setiap penduduknya menganggap seluruh penduduk desa tersebut adalah sanak saudara. Sehingga dalam arti penduduk daerah desa swadaya saling mengenal satu sama lain, bahkan hubungan mereka selayakmana saudara. Belum Memaksimalkan Potensi Daerah Penduduk desa swadaya memiliki ciri yang khas, yakni salah satunya belum memaksimalkan potensi daerah mereka. Sebagai contoh masyarakat sering bergonta-ganti mata pencaharian karena masih terpaku dengan perubahan musim yang ada di wilayah tersebut. Contoh Desa Swadaya Adapun untuk beragam contoh-contoh yang bisa disebutkan dalam golongan Desa Swadaya di Indonesia ini, antara lain; Desa Kanekes Wilayah yang bisa golongkan dalam Desa Swadaya ini sendiri misalnya saja di Provinsi Banten yang dulunya masuk dalam Provinsi Jawa Barat. Desa ini sendiri ialah Kanekes dengan masyarakat yang tinggal disana suku yakni Baduy. Suku Baduy yang bertempat tinggal di Desa Kanekes disebut sebagai bagian Swadaya lantaran sebagai besar masyarakat disana masih memang erat kebudayaan dengan sangat kental. Misalnya saja soal pemilihan Kepala Desa yang tidak mempergunakan prinsip Demokrasi akan tetapi lebih mengutamakan dengan adat dan istiadat. Nah, itulah tadi rangkaian tulisan yang memberikan pengulasan serta penjelasan terkait dengan pengertian Desa Swadaya, ciri, dan contohnya di Indonesia. Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan serta menambah edukasi mendalam bagi segenap pembaca sekalian. Pengertian geografi secara luasJawabanPendahuluanGeografi merupakan ilmu yang pasti, bersifat empiris dan mempunyai banyak manfaat bagi penduduk bumi. PembahasanGeografi secara luas merupakan sebuah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan tentang gejala alam dimuka bumi serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam hal keruangan dan Bintaro, Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam, dan penduduk serta mempelajari corak khas kehidupan di Eratosthenes yang merupakan bapak geografi yang berpendapat pada abad ke-1, istilah geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi, tentang masalah-masalah penduduk bumi, mengetahui persebaran sumber daya alam, dan masih banyak lebih lanjut 1. Pnerapan ilmu geografi dalam kehidupam sehari-hari membantu. Detil tambahan Kelas 10 SMAMapel GeografiKategori Bab 1 - Dasar-Dasar Ilmu Geografi Kata kunci Pengertian geografi secara luas.

secara geografis umumnya desa swadaya letaknya