Inibukan suatu keluhan atas pesannya yang sudah bertumpuk di inbox handphone-ku. Bukan pula aksi nyata untuk memprotes tindakkannya yang selalu begitu. Ini adalah ungkapan dari seorang anak yang beruntung dikarunia oleh Tuhan seorang ayah yang begitu perhatian. Mungkin sesekali diriku merasa jengkel dengan pesan tiap malamnya. Sejakayah dan ibu menikah, kebahagiaan Ivanna semakin lengkap, ia mendapatkan kasih sayang utuh layaknya seorang anak pada umumnya. Di ruangan kamar berukuran 3x3, Ivanna menatap langit-langit kamar yang sudah mulai lapuk asbesnya, warna putih cat nya juga sudah menguning, cat dinding juga sudah mengelupas, sudah 5 tahun rumah ini tidak Terlahirsebagai Dedi Yuliardi, Denny Darko mengatakan bahwa Bunda Dorce sejak kecil sudah kehilangan kasih sayang dari orangtuanya. "Dorce Gamalama ini lahir dari seorang ibu bernama Dalifah dan seorang ayah bernama Ahmad, tidak sempat merasakan kasih sayang seorang ibu, kemudian Ibu meninggal dunia karena sakit dan sang ayah yang pergi Akutidak bisa merasakan bagaimana hangat nya kasih sayang orang tua diwaktu kecil karena pada saat itu Ayahku juga pergi meninggalkan ku entah kemana Kemudian, aku diasuh oleh nenekku, aku sangat sayang dengannya dan aku sangat takut kehilangan nenek kak, namun ternyata Allah berkehendak lain, Selang 2 tahun setelah kepergian ibu nenek juga Seoranganak laki-laki yang hidupnya sedari kecil diasuh oleh seorang ayahnya, karena sang ibu bekerja keras membanting tulang untuk menafkahi keluarga. Ayah dan ibunya bertukar peran sejak ia masih dalam kandungan. Ayahnya menjadi pengangguran karena usaha bangkrut. Masa depan laki-laki itu mengikuti jejak ibunya walaupun ia besar dan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Ilustrasi Kisah Nabi Muhammad SAW. Sumber masa anak-anak dulu, setiap umat Islam pasti pernah belajar untuk menghafal 25 nama nabi dan rasul serta mengenal kisah nabi. Nabi Muhammad SAW merupakan rasul utusan Allah SWT yang menjadi nabi sekaligus rasul terakhir dalam ajaran agama Islam. Tidak akan pernah ada nabi atau rasul lagi di bumi ini setelah Nabi Muhammad Muhammad SAW atau Rasulullah SAW ini lahir pada Hari Senin, 12 Rabiul Awal kalender hijriyah. Rasululah lahir di Tahun Gajah, yakni lima puluh hari setelah penyerangan Abraham Al Asyram untuk menghancurkan Rasul lahir dalam keadaan yatim. Ayah Rasulullah SAW yang bernama Abdullah sudah meninggal dunia sejak Rasul berada di dalam kandungan ibunya. Nama Muhammad adalah harapan Sang Kakek agar kelak ia Rasulullah menjadi orang yang Muhammad SAW yang diasuh oleh HalimahDilansir dari ada sebuah kebiasaan di kota Arab untuk menyerahkan anak agar dirawat oleh orang lain. Rasulullah SAW sendiri pernah diserahkan kepada Halimah. Rasul tinggal bersama halima selama empat tahun lamanya. Sejak kecil, Rasulullah SAW adalah sosok yang menengangkan. Beliau tidak rewel atau pun kecilnya, Nabi Muhammad SAW pun bertindak layaknya anak-anak lain. Ia sering bermain bersama saudara-saudaranya. Namun, ada kejadian yang di luar nalar manusia. Saat masih kecil, yakni pembelahan dada Rasul yang dilakukan oleh Malaikat Jibril. Kejadian tersebut diyakini sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW dan perannya di masa depan, yakni sebagai pemimpin manusia dan jin. Anda adalah ahli agama yang paham mengenai kisah Nabi Muhammad SAW, Anda bisa memberikan masukkan pada artikel ini. Selain itu, tuliskan juga kekeliruan yang ada pada artikel di kolom komentar Kumparan, ya! Kebenaran sejati hanya milik Allah SWT. AG Jakarta - Syahdan, Nabi Muhammad SAW kecil telah berusia dua tahun. Sudah waktunya, anak mulia itu dikembalikan kepada keluarganya di Makkah. Selama dua tahun tinggal di tengah Bani Sa'ad, Kabilah Hawazin, Muhammad kecil tidak pernah merepotkan. Bahkan, keberadaannya menjadi berkah bagi keluarga ibu susuannya, Halimah as Sa'diyah dan suaminya, Harits bin 'Abd al-'Uzza atau Abu Kabsyah. Keluarga Harits yang semula serba kekurangan, kini penuh limpahan berkah dan berkecukupan. Hewan ternaknya gemuk, lagi menghasilkan susu yang banyak. Azwar Anas Menpan RB, Anak Kiai Kampung yang Sukses Jadi Bupati Banyuwangi Abu Dzar al-Ghifari, Pelopor Hidup Sederhana yang Pernah Semprot Khalifah Utsman bin Affan II Kisah Nabi Palsu Aswad al-Ansi Gagal Bakar Abu Muslim al-Khaulani Hidup-Hidup Tetangga-tetangganya sampai iri dan jika menggembalakan ternak selalu berdekatan dengan ternak keluarga Harits. Namun, tetap saja, ternak mereka kurus dan hasil susunya tak sebaik ternak milik Harits. Meskipun berat, ibu asuh, Halimah as Sa'diyah tetap harus mengembalikan Muhammad kecil kepada ibunya, Aminah binti Wahb di Makkah. Lantas Muhammad kecil pun diantar ke Makkah. Setelah tiba, baru diketahui ternyata di Makkah sedang terjadi wabah kolera. Dengan alasan itu, Halimah bersikeras membawa kembali Muhammad kecil ke kabilahnya, di Tha'if. Terlebih, Muhammad tidak pernah menyulitkannya. Bahkan, keberadaan Muhammad kecil di tengah keluarganya adalah berkah karena mengubah semua yang semula serba sulit, jadi lebih mudah dan penuh berkah. Aminah diyakinkan untuk mengizinkan Halimah kembali membawanya dan merawat Rasulullah SAW kecil beberapa tahun lagi, dan akhirnya diizinkan. Saksikan Video Pilihan IniMenilik Pesantren Berbasis Buah-Buahan di Pegunungan CilacapPeristiwa Syaqq al-Shadr Pembelahan Dada NabiIlustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. Foto Tangkapan layar film The MessengerKetika Nabi Muhammad SAW tengah berada di bawah pengasuhan Halimah, terjadi sebuah peristiwa ajaib yang kemudian dikenal dengan istilah "Syaqq al-Shadr" pembelahan dada Nabi SAW. Dalam sebuah riwayat, malaikat dalam rupa seorang laki-laki dengan berpakaian serba putih mendatangi Muhammad SAW yang sedang bermain. Kemudian pria itu membelah dada Muhammad SAW dan mengambil gumpalan berwarna hitam dalam hatinya dan mencucinya di dalam sebuah wadah emas dan meletakkan kembali ke dalam dadanya dan menormalkan kembali dadanya seperti sedia kala. Saudara sepersusuannya yang menyaksikan peristiwa tersebut dari lembah dekat rumah mereka menjadi panik dan segera memberi tahu Halimah kejadian yang baru saja menimpa Muhammad. Halimah menjadi sangat khawatir dengan keselamatan Muhammad. Lantas, dia membawa Muhammad ke pendeta atau dukun dan menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi. Setelah mendengarkan cerita tersebut, mengingatkan bahwa Muhammad kelak akan mengubah agama orang-orang. Halimah kemudian menjadi makin khawatir dengan keselamatan Muhammad kecil, dan memutuskan untuk mengembalikannya ke ibunya di Mekah untuk melindunginya. Soal peristiwa ini, peneliti modern banyak yang menyangkalnya. Mereka menyebut peristiwa tersebut adalah cerita buatan. Nabi Muhammad saw berada di kabilah Bani Sa'ad bin Bakar sampai berusia 4 atau 5 tahun. Setelah itu, Halimah mengembalikannya kepada ibu dan kakeknya Abdul Muthalib. Halimah as Sa'diyah Sangat Menghormati NabiBertahu-tahun kemudian, Nabi Muhammad telah tumbuh dewasa. Pemuda mulia ini menjadi seorang pedagang, mengikuti jejak kaumnya. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sudah dikenal dengan julukan al Amin, Muhammad yang jujur, Muhammad yang benar. Dalam perilaku sehari-hari maupun berniaga, Nabi Muhammad selalu menjunjung tinggi kejujuran. Tak aneh jika perniagaannya selalu beruntung dan penuh berkah. Salah satu klien yang barangnya dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah Khadijah binti Khuwailid. Beliau adalah seorang janda namun belum pernah tersentuh oleh suaminya terdahulu. Khadijah menaruh perhatian kepada apa yang diceritakan Maisarah, pelayan dan pembantunya, bagaimana cara perniagaan Muhammad dan kejujurannya. Muhammad juga sangat disukai oleh pembeli, di manapun berada. Bahkan, dalam beberapa riwayat diceritakan bahwa apa yang dijual Muhammad seringkali dibeli oleh langganannya dengan harga lebih tinggi, karena mereka begitu menyukai Muhammad. Akhirnya, Khadijah menikah dengan Muhammad SAW. Beberapa riwayat menyebut saat itu Khadijah berumur 40 tahun sedangkan Nabi Muhammad SAW berumur 25 tahun. Namun, dalam riwayat berikutnya, pendapat itu disangkal. Disebutkan, ketika menikah Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah berusia beberapa tahun di atas itu, kisaran 28 tahun. Khadijah adalah saudagar yang kaya raya. Begitu pula, Muhammad kala itu sudah menjadi pedagang yang sukses. Suatu hari, Halimah as Sa'diyah menemui Nabi di kediamannya. Ia menceritakan kesulitan yang dialaminya. Serta-merta, Muhammad dan Khadijah menghadiahkan beberapa ekor kambing dan unta unuk Halimah. Halimah sangat menghormati Nabi Muhammad SAW. Setiap menemui Muhammad SAW, dia melepaskan jubahnya ke tanah untuk dijadikan alas duduk untuk Nabi Muhammad. Kasih Sayang Nabi Muhammad SAW untuk Kabilah HawazinIlustrasi - Perumahan Bani Hasyim dalam peristiwa pengasingan Nabi dan kabilahnya oleh suku Quraisy. Foto Tangkapan layar film The MessengerSetelah kemunculan Islam, Halimah bersama suaminya menemui Nabi Muhammad SAW dan keduanya menyatakan keislaman dan memberikan baiatnya. Namun, ada pula riwayat yang menyebut Halimah dan suaminya bersyahadat bukan langsung di depan Nabi. Ini terjadi pada masa-masa awal Islam, yang berarti Nabi lebih sulit ditemui karena banyaknya ancaman dari pihak penentang. Halimah adalah orang yang menyadari sepenuhnya keistimewaan Nabi karena dialah yang mengasuhnya selagi bayi. Riwayat berikut yang mencatat pertemuan Muhammad SAW dengan ibu asuhnya ini terjadi pada saat Muhammad telah diangkat menjadi Nabi. Kala itu, terjadi perang Hunain, Authas dan perang Tha'if, yang melibatkan kabilah Hawazin. Hawazin dan sekutunya menderita kekalahan, dan banyak di antara mereka yang ditawan. Namun begitu, sebagai bentuk penghormatan Nabi Muhammad SAW kepada Halimah dan hubungan historis yang dimilikinya dengan kabilah tersebut, serta permintaan dari saudara sepersusuannya, Syaima, Nabi Muhammad SAW membebaskan tawanan dan memberikan harta rampasan perang yang telah menjadi bagian untuknya dan Bani Hasyim. Dan, para sahabat pun melakukan hal yang sama demi mengikuti Nabi SAW. Dari sini sangat terlihat bahwa Nabi sangat menghormati sekaligus menyayangi ibu susuan dan saudara sepersusuannya. Wafatnya Halimah as Sa'diyahArtefak peninggalan perumahan kuno di Arab. Foto tangkapan layar video YouTube Aiman MulyanaHalimah as Sa'diyah wafat sebelum peristiwa Fathul Mekah yang terjadi pada Ramadhan 8 H/630. Setelah penaklukkan kota Mekah, Nabi Muhammad saw bertemu dengan saudara sepersusuannya Syaimah dan menanyakan mengenai kabar Halimah. Syaimah mengatakan bahwa Halimah telah meninggal dunia. Mendengar hal tersebut, mata Nabi Muhammad SAW mengucurkan airmata, kemudian menanyakan mengenai kondisi kerabat dekatnya. Setelah itu Syaimah meminta bantuan Nabi Muhammad SAW, dan Nabi saw memenuhi permintaannya. Namun riwayat lain menyebutkan bahwa Halimah masih hidup setelah peristiwa Perang Hunain pada bulan Syawal tahun 8 H/630 dan ia menemui Nabi Muhammad saw di Ji'irannah dan Nabi pun memberikan penghormatan padanya. Ada juga riwayat yang menyebutkan, Halimah masih hidup sampai periode kekhalifahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab dan keduanya memperlakukan Halimah dengan hormat. Halimah as Sa'diyah dimakamkan di bagian timur laut Pemakaman Baqi. Terdapat sebuah makam yang dipercaya sebagai makam Halimah as Sa'diyah. Catatan-catatan sejarah tidak menyebutkan mengenai waktu meninggal dan di mana Halimah dimakamkan. Catatan dari Qaddi 'Ayyadh yang menceritakan mengenai pertemuan Halimah dengan Abu Bakar dan Umar dan Maqrizi yang menyebut Halimah telah meninggal dunia sejak periode Nabi Muhammad saw yang membuat Nabi Muhammad saw sedih atas kepergiannya. Ibnu Batutah menyebut makam Halimah terdapat di Bashrah namun dalam catatan-catatan terbaru menyebut makam Halimah terdapat di Pemakaman Baqi' di area makam Utsman bin Affan. Disarikan dari berbagai sumber Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. loading...Selain ibu kandungnya, Aminah binti Wahab, didapati beberapa orang perempuan mulia yang menjadi sosok ibu asuh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Foto ilustrasi/ist Dalam sejarah kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, selain ibu kandungnya, Aminah binti Wahab bin Abdulmanaf bin Zuhrah bin Kilab, didapati beberapa orang perempuan mulia yang menjadi sosok ibu asuhnya. Siapa saja mereka dan bagaimana pula perannya?Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 sosok ibu asuh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yakni1. TsuwaibahTsuwaibah merupakan budak perempuan dari Abu Lahab, paman Rasulullah. Dirinya dimerdekakan setelah menyampaikan berita gembira mengenai kelahiran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallamTsuwaibah menyusui dan merawat Nabi Muhammad hanya dalam beberapa hari saja. Sebab, Abdul Muthalib dan Aminah ingin Nabi Muhammad SAW disusui oleh seorang Badui. Jadi, selagi menunggu perempuan dari pedesaan datang ke Makkah, Tsuwaibah menyusui Nabi Muhammad saat balita. Karena jasa Tsuwaibah tersebut, tidak heran jika Rasulullah menganggapnya sebagai ibu. Baca Juga 2. Halimah As-Sa’diyahHalimah As-Sa'diyah adalah perempuan dari Bani Sa’ad ibn Bakr yang tinggal di daerah pedesaan dan menjadi ibu susu Muhammad SAW sampai berusia 6 tahun. Semasa tinggal bersama Halimah, Muhammad belajar kasih sayang dan bahasa arab yang fasih. Halimah juga menyusukan Hamzah bin Abdul Muthalib, sehingga paman Nabi itu adalah saudara susuan bagi Rasulullah. Halimah meninggal di Madinah dan dikuburkan di perkuburan Baqi’.Amir ibn Watsilah al-Kinani berkata, aku melihat Nabi membagi-bagikan daging di Ji’ranah. Waktu itu usiaku masih kecil, aku membawa tulang-tulang unta. Sekonyong-konyong datanglah seorang perempuan tua mendekati Nabi SAW, lalu beliau menghentikan aktivitasnya, menghamparkan sorbannya, dan perempuan itu duduk di atasnya. Aku bertanya, siapakah perempuan ini? Beberapa orang sahabat menjawab, dialah ibu yang menyusuinya dulu. HR. Abu Dawud3. Ummu AimanUmmu Aiman adalah ibu asuh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Nama aslinya adalah Barakah binti Tsa'labah bin Amru bin Hishan bin Malik bin Salman bin Amru bin Nu'man al-Habsyiyah. Ia menjadi salah satu dari shahabiyah menjadi budak milik Abdullah bin Abdul Muthalib, tidak lain ayah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam Setelah menikah dengan Ubaid bin Harits, ia dikaruniai seorang anak bernama Aiman. Kemudian, masyarakat pun memanggilnya dengan Ummu Aiman dan nama itulah yang banyak dikenal hingga kini. Baca Juga Ketika Aminah wafat, Muhammad diasuh oleh Ummu Aiman di bawah pengawasan kakeknya Abdul Muthallib. Baginda Nabi disebut sering memanggilnya dengan sapaan Ummah ibu. Bahkan Rasulullah sendiri pernah bersabda, "Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibundaku". Ummu Aiman termasuk perempuan pertama yang masuk Fatimah binti AsadFatimah binti Asad, istri dari Abu Thalib, paman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau adalah ibu angkat bagi Rasulullah SAW karena sesudah kakeknya meninggal, beliau tinggal dan diasuh oleh pamannya itu. Meski Abu Thalib tidak sempat mengucapkan syahadat, namun Fatimah binti Asad masuk Islam setelah suaminya meninggal. Beliau berbai’at dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan menjadi muslimah yang ikut hijrah ke sering mengunjungi dan memberi Fathimah berbagai hadiah yang menyenangkan hatinya. Rasulullah diliputi kesedihan saat Fathimah wafat. Sebagai bentuk kasih dan penghormatan, Rasulullah masuk ke liang kubur Fathimah. Beliau melepaskan gamisnya lantas diselimutkannya ke jenazah Fathimah, lalu merebahkan diri di dalam kubur di sisi Fathimah.“Kupakaikan gamisku kepadanya supaya dia memakai pakaian surga. Aku merebahkan diri di sisinya agar dia diringankan dari siksa kubur. Selain Abu Thalib, tiada yang perlakuannya lebih baik terhadapku daripada dirinya,”tutur tidak ada beda perlakuan terhadap ibu kandung dan ibu angkat atau ibu asuh ini. Sungguh, tiada mudah mengasuh dan membesarkan anak. Kasih sayang, perhatian, memenuhi kebutuhannya adalah sebagian cara membalas jasa para ibu–ibu angkat, apalagi kandung–yang telah banyak berkorban demi kebahagiaan dan keberhasilan hidup seorang anak manusia. Baca Juga Wallahu A'lam wid Ia akan merasa kesepian, terlebih bila mengingat kenangan bersama sang ibu. Ketika tak mendapatkan jawabannya, tumbuhlah perasaan marah dan frustasi pada diri anak. Hal tersebut membuat anak sering mengalami emosi yang tak menentu. Psikologi anak tanpa ibu juga dapat membentuk kepribadiannya hingga dewasa. Ia mungkin akan tumbuh menjadi sosok yang tertutup dan sulit berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. 3. Mudah stres dan depresi Kepergian ibu karena kematian tentunya menimbulkan trauma bagi anak. Kehilangan sosok terdekat untuk selama-lamanya tentu akan meninggalkan luka yang mendalam pada batinnya. Ketika anak terlalu lama berduka dan tidak menemukan jalan keluar untuk menghentikan kesedihan, ia akan menjadi lebih rentan terhadap gejala depresi. Tumbuh kembangnya hingga usia remaja mungkin akan terganggu, enggan bergaul dengan teman, serta mengalami penurunan prestasi akademis. 4. Merasa tidak berharga Perasaan seolah tak lagi berharga ini sering terjadi pada anak-anak yang ditelantarkan oleh ibunya. Terbiasa diabaikan membuat anak kerap merasakan hal ini. Akibatnya, psikologi anak tanpa ibu akan cenderung merasa ragu, kurang percaya diri, dan tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Ketika berhasil melakukan suatu pencapaian, bukannya merasa senang ia bisa saja menganggap itu bukanlah keberhasilan, melainkan hanya sebuah keberuntungan. 5. Sulit mempercayai orang lain Anak yang tumbuh besar tanpa kasih sayang ibu juga cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang rendah pada orang lain, terutama bila sang ibu pergi karena perceraian. Akibatnya, saat tumbuh dewasa, ia mungkin mengalami kesulitan saat membangun hubungan dengan orang lain. Saat ibu sebagai orang terdekatnya bahkan tidak memberikan kasih sayang yang diinginkan, anak jadi sulit menghadapkannya dari orang lain. 6. Merasa kurang disayangi Berbeda dengan ibu yang mudah menunjukkan kasih sayang pada anak, ayah pada umumnya lebih sulit mengekspresikan hal tersebut. Akibatnya, anak akan cenderung merasa kurang diperhatikan dan tidak menerima kasih sayang yang ia inginkan. 7. Mudah terkena penyakit Menurut data dari Amerika Serikat, kehidupan single-father cenderung lebih baik daripada dibanding single-mother dalam hal kemampuan ekonomi. Namun, dalam hal perawatan kesehatan, anak yang tumbuh tanpa ibu cenderung lebih mudah terkena penyakit dan tidak terawat tubuhnya. Oleh sebab itu, selain memperhatikan dampak psikologis anak yang dibesarkan tanpa ibu, Anda juga perlu memperhatikan kondisi kesehatannya. 8. Perilaku seksual yang berisiko Studi yang diterbitkan pada Journal of Child and Family Studies menyatakan bahwa anak yang dibesarkan oleh orangtua single-parent, cenderung terlibat pergaulan bebas di usia remaja. Tidak hanya pada anak yang hidup tanpa ayah, hal ini juga berlaku pada anak yang hidup tanpa ibu. Terutama bagi anak laki-laki yang tidak memiliki sosok wanita dalam hidupnya, ia mungkin tidak tahu bagaimana cara memperlakukan lawan jenis dengan semestinya. Bagaimana mengatasi dampak psikologis anak tanpa ibu? Membesarkan anak tanpa seorang ibu tentu bukanlah hal yang mudah. Namun, jangan terlalu lama berlarut dalam kesedihan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu Anda dalam mengasuh anak. 1. Curahkan perhatian Anda Jika ia adalah anak satu-satunya, hidup tanpa ibu tentu akan semakin membuat anak Anda kesepian. Oleh sebab itu, sisakan waktu untuk bermain bersamanya. Dengan begitu, Anda bisa sedikit menyembuhkan rasa kesepian dan kehilangan dalam diri sang buah hati. 2. Hadirkan sosok pengganti ibu Bukan berarti harus buru-buru menikah lagi. Kehadiran ibu tiri mungkin akan menimbulkan masalah yang lebih rumit bagi anak. Dalam menghadapi psikologi anak tanpa ibu, cobalah menghadirkan sosok pengganti ibu dari keluarga terdekat, misalnya nenek atau tante. 3. Bawa anak ke tempat kerja Bila memungkinkan, ajaklah anak ikut bersama Anda ke tempat kerja sehingga ia tidak merasa kesepian bila Anda pergi bekerja. Selain itu, tempat kerja juga dapat memberikan ia suasana baru, anak jadi merasa mengenal Anda lebih dekat, serta ia bisa berinteraksi dengan orang-orang baru. 4. Berikan aktivitas yang menyenangkan Bila membawa anak ke tempat kerja tidak memungkinkan, carilah tempat penitipan anak yang memiliki kegiatan yang menyenangkan untuk anak. Pada anak yang sudah cukup besar, Anda bisa memberikan kegiatan tambahan di luar jam sekolah seperti kursus melukis atau kegiatan olahraga. 5. Memelihara hewan Mengadopsi hewan peliharaan dipercaya dapat mengurangi stres dan rasa sedih. Anda bisa menghadirkan hewan yang anak sukai agar ia bisa melupakan rasa sedihnya. Selain itu, manfaat memelihara hewan dapat membentuk jiwa penyayang anak dan melatih ia untuk bertanggung jawab. 6. Atur waktu Anda dengan baik Tanpa kehadiran istri, tentunya Anda lah yang bertanggung jawab penuh terhadap pengasuhan dan perawatan anak. Aturlah waktu dengan baik antara pekerjaan Anda, mengurus rumah, dan merawat anak. Bila memungkinkan, gunakan jasa pengasuh atau asisten rumah tangga untuk membantu Anda. 7. Amati perubahan apapun pada diri anak Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada beberapa dampak psikologi pada anak yang hidup tanpa ibu. Dampak ini mungkin bisa berkembang menjadi masalah mental yang serius. Bila si kecil menunjukkan gejala-gejala perilaku yang drastis, cobalah berkonsultasi ke psikolog anak untuk mengatasinya. Jakarta - Anak bisa saja hanya diasuh oleh ibunya ketika memang ibunya bercerai atau sang ayah meninggal dunia. Ketika hanya diasuh oleh orang tua tunggal, dalam hal ini ibu, apa yang terjadi pada anak?Pada prinsipnya, single parenting memiliki efek di mana hanya ayah atau ibu yang memberi pengasuhan yang signifikan. Padahal, idealnya dalam mengasuh anak ada peran atah dan juga ibu, demikian disampaikan psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi."Pada kondisi anak hanya diasuh ibunya, kerinduan pada figur ayah ada. Tapi itu bisa dipenuhi oleh kehadiran orang lain yang konsisten ada di sisi si anak misalnya om-nya atau kakeknya," kata Ratih saat berbincang dengan detikHealth, Selasa 20/9/2016. Ratih juga menekankan, bukan berarti ketika anak memiliki kerinduan pada figur seorang ayah, lantas ia akan langsung menyebut semua sosok pria yang ia temui adalah ayahnya. Kemudian, ketika hanya dibesarkan oleh ibunya saja, di usia 4 sampai 5 tahun umumnya anak baru menyadari di manakah ayahnya selama juga Memaknai Kata 'Papa' yang Diucapkan Anak Usia 6 BulanSebab, di usia itu anak sudah mulai bersosialisasi dan sadar mengapa dirinya tak seperti teman lainnya yang misalnya, ketika di sekolah diantar oleh ayah dan ibunya. Pada anak yang orang tuanya bercerai, penting untuk tetap mendapat pengasuhan baik dari ibu atau ayah supaya si anak tetap merasa memiliki keluarga."Ada kasus anak nggak pernah ketemu ayahnya dari kecil. Pas anak nanya, ibunya bingung kalau bilang ayahnya kerja, kok nggak pulang-pulang. Akhirnya ibunya bilang kalau ayahnya meninggal. Pas anaknya nanya di mana makam ayahnya, ibunya bingung juga," kata seperti itu, disarankan untuk mengatakan pada anak jika memang sang ayah tidak tinggal bersama dia dan tidak diketahui di mana ayahnya sekarang. Kemudian, ajak anak berdoa supaya sang ayah cepat kembali lagi."Untuk anak umur empat sampai lima tahun penjelasan kayak gitu cukup kok. Kalau dijelaskan terlalu kompleks juga anak malah bingung nantinya," kata pemilik akun twitter ratihyepe juga Warisan Alergi Ayah ke Anak Laki, Ibu ke Anak Perempuan rdn/vit

sejak kecil ku diasuh oleh ayah ibu