Sejarahmempelajari manusia dalam kaitannya dengan ruang dan waktu. Dengan demikian, kedudukan manusia dalam kisah sejarah berperan sebagai objek kajiannya. Manusia merupakan aktor Sentral dalam kajian sejarah. Dari wacana di atas, dapat disimpulkan bahwa. a. Manusia memiliki ruang dan waktu yang berpengaruh dalam kajian sejarah b. MenurutVariansi.com, perhatikan keterangan-keterangan berikut!1) sejarah sebagai pendidikan moral2) sejarah sebagai pendidikan perubahan3) sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau 4) sejarah sebagai pernyataan pendapat5) sejarah sebagai profesi. manfaat sejarah secara intrinsik ditunjukkan pada nomor 3,4,2005. Dilansirdari Ensiklopedia, sejarah sebagai kisah dapat ditunjukkan dalam pernyataan di bawah ini Mohammad Hatta menulis pengalaman perjuanganya dalam sebuah buku.. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Kota Bandung mendapat julukan Paris van Java adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan 6Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni 1. Sejarah sebagai Pristiwa artinya bahwa peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Kejadian atau peristiwa masa lampau tersebut kemudian dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekontruksi kehidupan manusia masa tersebut. 2. Pertanyaan Pernyataan yang tepat tentang sejarah sebagai kisah adalah a. sejarah sebagai kisah umumnya bersifat obyektif b. sejarah sebagai kisah hanya merupakan cerita fiktif c. sejarah sebagai kisah tidak dapat dikisahkan oleh orang lain d. sejarah sebagai kisah merupakan hasil karya atau ciptaan tentang peristiwa yang benar-benar terjadi e. sejarah sebagai kisah disusun berdasarkan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Lengkap Beserta Contohnya - Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai cerita atau kisah seperti kisah perjuangan Pangeran Diponegoro, pertempuran 10 November dan masih banyak lagi. Kisah - kisah itu dapat kita baca dari buku, baik buku paket sejarah di sekolah, karya ilmiah, buku-buku sejarah. Selain itu secara lisan bisa sobat dapatkan dari cerita guru sejarah di sekolah, orang tua di rumah, atau teman-teman kalian. Setelah mengetahui kisah-kisah itu sobat akan merasakan setidaknya dua hal yaitu rasa senang, kagum, bangga, termotivasi, hingga terinspirasi. Selain itu sobat juga bisa merasakan tidak senang, benci, marah hingga mengutuk sesuatu, seseorang atau sekelompok manusia. Itulah dua sisi dari sebuah kisah. Namun sesungguhnya apa itu kisah? Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia online, kisah diartikan sebagai cerita tentang kejadian riwayat dan sebagainya dalam kehidupan seseorang dan sebagainya; kejadian riwayat dan sebagainya. Lalu apa hubungan kisah dengan sejarah? Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat mempelajari materi lanjutan dari sejarah sebagai peristiwa sebagai berikut Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Sejarah secara umum dapat diartikan sebagai peristiwa dalam kehidupan manusia yang telah terjadi pada masa lampau. Peristiwa sejarah direkonstruksi melalui fakta-fakta sejarah yang berasal dari sumber sejarah yang telah diverifikasi. Menurut R. Moh. Ahli sejarah sebagai peristiwa dikatakan sebagai sejarah serba-objek. Peristiwa dalam sejarah bersifat unik dan abadi, artinya hanya sekali terjadi dan tidak akan terulang kembali. Lalu bagaimana peristiwa yang sudah terjadi pada masa lampau dapat dihadirkan kembali di masa sekarang? Perisitiwa itu dihadirkan kembali dengan cara diceritakan atau dikisahkan oleh manusia kepada manusia lainnya baik secara tertulis maupum lisan. Dalam perkembangannya nanti dikenal istilah sejarah sebagai kisah. Menurut R. Moh Ali, sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu lampau. Dengan demikian di dalamnya terdapat pula penafsiran sejarawan terhadap makna suatu peristiwa. Siapakah yang diperbolehkan menceritakan kembali peristiwa sejarah? Sebenarnya siapa pun boleh melakukannya, kapan pun, dimana pun, dalam kondisi apapun dan dapat diulang-ulang. Namun untuk menghasilkan cerita atau kisah sejarah yang memberikan pengaruh kepada pembacanya dibutuhkan serangkaian metode sejarah dan ketrampilan khusus lainnya yang tidak semua orang mampu melakukannya. Hal tersebut menjadi penting untuk meminimalisir subjektifitas dalam sejarah. Suka atau tidak suka, subjektifitas dalam sejarah pasti akan berpengaruh dalam hasil akhir penulisan kembali peristiwa sejarah. Upaya menceritakan kembali peristiwa sejarah ini erat kaitannya dengan istilah sejarah sebagai ilmu. Perbedaan Sejarah Sebagai Kisah dan Sejarah sebagai Peristiwa. Berdasarkan penjelasan di atas, dapatlah kita ketahui perbedaan mendasar antara sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai peristiwa yakni sejarah sebagai kisah lebih dekat dengan subjektifitas, artinya latar belakang asal usul, pendidikan dan tujuan orang yang menceritakan kembali peristiwa sejarah sangat mempengaruhi jalannya cerita sejarah. Sedangkan sejarah sebagai peristiwa lebih mengutamakan sisi objektifitas dalam sejarah. Maksudnya peristiwa sejarah harus dihadirkan kembali semirip mungkin dengan peristiwanya itu sendiri. Tentunya tetap mengacu kepada sumber sejarah sebagai bukti adanya peristiwa sejarah. Kendala yang dihadapi obyektifitas dalam sejarah adalah tidak lengkapnya sumber sejarah yang tersisa. Sehingga upaya penulisan kembali sejarah yang semirip mungkin dengan peristiwanya sendiri sulit diwujudkan. Hal ini dapat diatasi dengan kombinasi antara sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Contoh Sejarah Sebagai Kisah Peristiwa sejarah dapat diceritakan dalam dua cara, secara tertulis dan lisan. Secara tertulis cerita sejarah dapat dibaca dalam buku-buku sejarah baik buku-buku pelajaran, karya ilmiah atau buku-buku sejarah, untuk perguruan tinggi, majalah dan surat-surat kabar. Sebagai contoh cerita sejarah secara tertulis adalah tentang biografi Pangeran Diponegoro. Jika ditulis oleh sejarawan Belanda yang pro pemerintah kolonial maka Diponegoro dalam pikiran dan pendapat Sejarawan tersebut dipandang sebagai "pemberontak" bahkan mungkin "pengkhianat". Akan berbeda jalannya cerita biografi Diponegoro jika ditulis oleh sejarawan yang pro perjuangan Bangsa Indonesia, Diponegoro akan dikatakan sebagai "Pahlawan". Pangeran Diponegoro sedang memimpin peperangan Secara lisan cerita sejarah dapat didengarkan dari narasi, ceramah, percakapan-percakapan, penyajian pelajaran sejarah di sekolah-sekolah atau kuliah-kuliah di perguruan tinggi dan dari siaran radio atau televisi. Juga dapat menyaksikan dalam sandiwara dan film. Sebagai contoh cerita sejarah secara lisan adalah kesaksian dari para pelaku sejarah, seperti pada peristiwa pertempuran 10 November 1945. Akan terjadi perbedaan kesaksian antara pelaku sejarah yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan memori, pengalaman dan kesan akan peristiwa yang dialami secara bersama-sama. Demikian yang dapat saya bagikan kepada sobat terkait materi Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Lengkap Beserta Contohnya. Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya. Salam Historia. Siapa di antara RG Squad yang suka memelajari sejarah? Sebenarnya belajar sejarah itu menjadi sebuah kewajiban bagi setiap manusia lho. Salah satu contohnya seperti mencari tahu bagaimana kita saat masih kecil, bagaimana ayah dan ibu kita dulu, begitu juga dengan cerita di lingkungan kita pada masa lalu. Tapi, apakah kamu tahu pengertian sejarah sebagai kisah dan peristiwa? Di artikel ini kita akan bahas keduanya, yuk simak beberapa penjelasan di bawah ini. 1. Sejarah sebagai kisah Sejarah dikatakan sebagai kisah karena sejarah adalah kejadian-kejadian pada masa lalu yang kemudian dibangun kembali. Banyak orang-orang yang mencoba menafsirkannya dan juga membangun ulang ingatan-ingatan akan kejadian masa lalu itu. Sejarah itu gambaran masa lalu kalian sebagai individu, maupun sebagai makhluk sosial. Kejadian-kejadian itu kemudian disusun secara ilmiah berdasarkan fakta-fakta pada masa tersebut. Kemudian fakta-fakta itu ditafsirkan dan dijelaskan secara terperinci, sehingga dapat memberi pengertian kepada kita tentang apa sih yang terjadi pada masa lalu. Baca Juga Sumber Sejarah Pengertian dan Jenis-Jenis & Contohnya Peristiwa itu diperoleh dan disusun dari berbagai sumber untuk kemudian dilakukan penafsiran. Hasil dari penafsiran itu diceritakan kembali kepada generasi-generasi selanjutnya, seperti kita ini. Banyak dari cerita-cerita peristiwa, diceritakan kembali oleh para sejarawan dengan tafsiran yang berbeda antarmereka. Para sejarawan ini memiliki caranya sendiri dalam menafsirkan sejarah, biasanya disesuaikan dengan konteks zaman. Banyak orang yang mengenal sejarah dalam sehari-hari itu sebagai sebuah cerita. Banyak manusia yang bercerita tentang sejarah, memiliki kepribadian berbeda-beda. Dalam menyusun cerita sejarah sebagai kisah, mereka berpendirian supaya cerita mereka bisa dipercaya dan bersifat obyektif. Ada tetapinya nih Squad, pada dasarnya setiap manusia yang menceritakan sejarah sebagai kisah, mau tidak mau mereka akan dipengaruhi oleh sifat-sifat mereka sendiri. Secara tidak langsung, setiap cerita yang dibuat, pastinya tidak dapat langsung dikatakan sudah objektif. Baca Juga Apa Maksud Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni? 2. Sejarah sebagai peristiwa Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? Sejarah merupakan sebuah fakta yang hadir dari masa lalu, merupakan sebuah kejadian yang nyata dan benar-benar terjadi pada masanya. Sejarah menyajikan penggambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, lebih spesifiknya yang dialami oleh manusia. Kemudian peristiwa itu disusun secara ilmiah, di dalamnya terpadat gambaran waktu tertentu, kemudian diberi tafsiran, dan dianalisis secara kritis agar mudah dipahami dan dimengerti. Oh ya Squad, peristiwa dalam sejarah itu benar-benar harus yang terjadi pada masa lalu ya, dan didapat dari berbagai sumber sejarah yang tepat. Secara umum manusia tidak dapat mengingat keseluruhan kejadian yang pernah dialaminya, ia juga tidak selamanya dapat diingat secara lengkap oleh suatu kejadian. Oleh karena itu, tidak heran kalau banyak peristiwa-peristiwa pada masa lampau yang kemudian hilang. Pada umumnya sih diantara yang hilang itu sebagian besarnya belum bisa ditemukan kembali. Untuk merekam peristiwa-peristiwa sejarah, tulisan menjadi alat yang banyak digunakan oleh manusia dalam menceritakan dan menyatakan pikirannya. Melalui tulisan, pikiran-pikiran manusia akan hidup jauh lebih lama, dibandingkan dengan sekadar ucapan verbal. Melalui tulisan pula manusia dapat mengingat dan menambah daya pengetahuannya. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang ingin merekam kejadian atau peristiwa yang dialami dengan menulis. Dengan begitu, sejarah sebagai peristiwa bisa dapat teruji kebenarannya, dan meminimalisir kehilangan-kehilangan momen penting peristiwa sejarah. Oke sekarang pastinya sudah terjawab dong pengertian sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai peristiwa. Nah kalau RG Squad ingin mengenal sejarah lebih dalam lagi, kalian bisa gabung di grup diskusi yang berisi teman-teman se-Indonesia dan di sana pun terdapat tutornya. Caranya? Kalian bisa mendaftar di Brain Academy Online. Dengan bergabung, kalian bisa dengan puas berdiskusi dan bertukar catatan. Refernsi Supriyadi, Marwan. 2009 Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA. KTSP. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Artikel terakhir diperbarui pada 18 November 2020.

sejarah sebagai kisah dapat ditunjukkan dalam pernyataan