2 Dengan menggunakan jangka buat busur lingkaran dengan pusat titik B dan BD sebagai jari-jari (Gambar 1). 3. Buat busur dengan pusat titik D dan jari-jari ED (Gambar 2). 4. Tarik garis BC melalui titik E (Gambar 3). 5. Jadi, Ð BABC seperti Gambar (3) yang besarnya sama dengan Ð BABC pada soal yang diketahui. 2. Membagi Sudut Menjadi Dua Menampilkankontrol tersembunyi di aplikasi Kamera Jika Anda menggunakan iPhone dengan layar besar seperti iPhone 13 Pro atau iPhone 13 Pro Max, Anda mungkin frustrasi karena Anda tidak dapat dengan mudah membuka kontrol berjajar di samping bagian atas antarmuka. Itu terutama benar jika Anda memegang iPhone dengan satu tangan. Melukisdengan jari atau finger painting bisa dilakukan di rumah bersama mama. Kegiatan ini banyak sekali manfaatnya untuk si kecil lho ma, selain membuat si kecil senang tentunya. Saat melukis menggunakan jari-jarinya melatih motorik halusnya karena di jari-jari terdapat banyak syaraf yang berhubungan langsung dengan otak. Hal ini juga DanBrown - Inferno (Terjemah Indonesia sneak peak) Tentang Buku 'Cari dan kamu akan temukan' Dengan kata-kata ini menggema di kepalanya, simbolog terkenal Harvard, Robert Langdon, terbangun di sebuah ranjang rumah sakit tanpa ingatan di mana dia berada ataupun bagaimana dia bisa berada di sana. Juga tidak bisa menjelaskan asal objek SepertinyaGoogle telah mengacaukan banyak waktu. [konten tersemat] Pada titik ini, masih belum jelas apakah masalah di mana pengguna dapat membuka kunci Pixel 6a menggunakan jari yang tidak terdaftar terkait dengan perangkat keras atau perangkat lunak. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. ArticlePDF Available AbstractPeneltian ini fokus pada Penggunaan Metode Melukis dengan Jari Finger Painting untuk Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak Usia 5 – 6 Tahun di Taman Kanak-kanak Pembina Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode melukis dengan jari Finger Painting dalam meningkatkan kreativitas dan kemampuan motorik anak usia 5 – 6 tahun di Taman kanak-kanak Pembina Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari dengan jumlah sampel sebanyak 1 orang anak. Model penelitian ini menggunkan model rancangan Kemmis dan Taggart dengan menggunakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri atas tiga kali pertemuan dan menggunakan langkah-langkah Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi. Selain itu penelitian ini juga mengunakan pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif untuk mendapatkan hasil persentase menggunakan skala likert. Sebelum melaksanakan tindakan atau pada saat prasiklus peneliti menemukan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran terutama pada tingkat kreativitas dan kemampuan motorik. Dengan demiian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode melukis dengan jari Finger Painting dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 Tahun. Penelitian ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada guru yang dapat digunkan untuk perbaikan dalam pembealajaran selanjutnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JOURNAL OF EDUCATIONAL RESEARCH JER 321 JOURNAL OF EDUCATIONAL RESEARCH JER Volume I Nomor 2, Juni 2022 Volume I Nomor 2, Desember 2022 Penggunaan Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak Usia 5-6 Tahun Epa Pebriani Pascasarjana UIN STS Jambi epapebriani6 Abstract This research focuses on the use of finger painting to improve creativity and motor skills of children aged 5-6 years in Pembina Kindergarten, Mersam sub-district, Batanghari district. This study aims to determine how the use of the finger painting method in increasing creativity and motor skills of children aged 5-6 years in Pembina Kindergarten, Mersam District, Batanghari Regency with a sample of 1 research model uses the Kemmis & Taggart design model by using two cycles, each cycle consisting of three meetings and using the steps of Planning, Action, Observation, Reflection. In addition, this study also uses a qualitative and quantitative approach to obtain percentage results using a Likert carrying out the action or during the pre-cycle the researcher found various problems in the implementation of learning, especially at the level of creativity and motor it can be concluded that by applying the finger painting method, it can increase the creativity and motor skills of children aged 5-6 years. This research is also carried out as an effort to provide understanding and knowledge to teachers that can be used for improvement in further learning. Keywords Learning Methods, Early Childhood, Finger Painting, Finger Painting, Creativity, Children's Motor. Abstrak Peneltian ini fokus pada Penggunaan Metode Melukis dengan Jari Finger Painting untuk Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak Usia 5 – 6 Tahun di Taman Kanak-kanak Pembina Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode melukis dengan jari Finger Painting dalam meningkatkan kreativitas dan kemampuan motorik anak usia 5 – 6 tahun di Taman kanak-kanak Pembina Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari dengan jumlah sampel sebanyak 1 orang anak. Model penelitian ini menggunkan model rancangan Kemmis & Taggart dengan menggunakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri atas tiga kali pertemuan dan menggunakan langkah-langkah Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi. Selain itu penelitian ini juga mengunakan pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif untuk mendapatkan hasil persentase menggunakan skala likert. Sebelum melaksanakan tindakan atau pada saat prasiklus peneliti menemukan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran terutama pada tingkat kreativitas dan kemampuan motorik. Dengan demiian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode melukis dengan jari Finger Painting dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 Tahun. Penelitian ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada guru yang dapat digunkan untuk perbaikan dalam pembealajaran selanjutnya. Kata Kunci Metode Pembelajaran, Anak Usia Dini, Melukis dengan Jari, Finger Painting, Kreativitas, Motorik Anak. Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 322 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 A. Pendahuluan Anak usia dini adalah anak usia prasekolah dengan rentan usia nol sampai enam tahun tahun dan menurut para ahli nol sampai tahun. Anak usia dini dalam hidupnya mengalami dua masa proses, yaitu masa pertumbuhan dan perkembangan. Periode pertumbuhan dan perkembangan ini unik dan berbeda untuk setiap anak. Masa ini juga berlangsung sekali seumur hidup dan tidak akan terulang lagi dan lagi. Pada masa ini anak belajar dengan menggunakan panca inderanya untuk mempelajari sesuatu dan melakukan apa saja untuk mengatasi rasa ingin tahunya, untuk itu anak harus mendapatkan bimbingan dan arahan agar rasa ingin tahunya dapat terpenuhi dengan cara yang benar. Di masa kanak-kanak, anak-anak akan lebih mudah membimbing dengan memberi contoh, mendengarkan dan mendidik. Periode ini juga hanya berlangsung seumur hidup dan tidak akan terulang sekali di kemudian hari. Pada masa ini anak belajar dengan menggunakan panca inderanya untuk mempelajari sesuatu dan melakukan apa saja untuk memenuhi rasa ingin tahunya, untuk itu anak harus mendapatkan bimbingan dan arahan agar rasa ingin tahunya dapat terpenuhi dengan cara yang benar. Di masa kanak-kanak, anak akan lebih mudah dibimbing dengan memberi contoh, mendengarkan dan menunjukkan. Anak secara naluriah aktif bergerak kemanapun ia mau dan merasa senang, sehingga kebutuhan perkembangannya dapat terpenuhi secara optimal. Anak usia dini memiliki pola tumbuh kembangnya sendiri. Pola perkembangannya meliputi perkembangan aspek kecerdasan yang meliputi daya intelektual, daya cipta, emosional dan spiritual, perkembangan motorik anak meliputi aspek motorik kasar dan halus, dan perkembangan artistik meliputi kreativitas anak. Anak usia dini memiliki pola tumbuh kembangnya sendiri. perkembangannya meliputi aspek perkembangan kecerdasan yang meliputi daya intelektual, daya cipta, emosional dan spiritual, perkembangan motorik anak meliputi aspek motorik kasar dan halus, dan perkembangan seni meliputi kreativitas anak. Pendidikan anak usia dini adalah salah satu bentuk penyeleng garaan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak baik itu perkembangan motorik maupun kreativitas anak. Pendidikan anak usia dini merupakan wadah untuk memberikan pembelajaran dalam proses pertumbuhan dan perkembangan serta pembentukan karakter anak usia dini. Pendidikan anak usia dini harus dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran, oleh karena itu guru harus mampu memberikan suasana belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas agar anak dapat berkembang secara optimal. Menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan paling dasar dan memiliki posisi sebagai masa emas dan sangat strategis dalam pengembangan sumber daya. Anak usia dini rentan sejak lahir hingga enam tahun merupakan usia kritis juga. sebagai strategi dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses dan hasil pendidikan seseorang Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 selanjutnya, artinya masa ini merupakan masa yang kondusif untuk berkembangnya berbagai kemampuan, kecerdasan, fisik, kognitif, bahasa, kemampuan sosial dalam pandangan Islam merupakan hal yang paling penting dan mendasar terutama bagi anak-anak, hal ini sangat jelas dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi tentang mendidik anak seperti yang terkandung dalam Al-Qur'an Surah Al Isra' ayat 24 yang artinya “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan cinta dan ucapkanlah “Ya Tuhanku, kasihanilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua mendidikku ketika aku masih kecil.” Quran Al Isra 24Ayat ini menggambarkan tentang bagaimana orangtua haus mendidik anak-anak nya sehingga kelak akan menjadi anak yang berbakti dan mendoakan keduanya. Anak bukan saja sebagai aset dunia melainkan juga harus menjadi aset akhirat. Oleh sebab itu, perlu memberikan pendidikan dan bimbingan secara utuh kepada anak-anak. Disisi lain, Pendidikan taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang sangat penting karena menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak agar terbentuk dan kemampuan dasar yang sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat luas yaitu sekolah dasar dan lingkungan lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan layanan pendidikan sejak usia dini. Gambar-gambar yang dibentuk oleh anak-anak jarang yang terdiri dari warna-warna asli, karena anak-anak mau tidak mau mencoba dan menemukan apa yang akan terjadi jika warna-warna tersebut dicampur. Oleh karena itu, kegiatan finger painting merupakan salah satu kegiatan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan motorik anak. karena dalam kegiatan finger painting anak-anak dapat mengekspresikan imajinasinya secara langsung, anak-anak diberikan kebebasan untuk menggambar apa yang anak-anak dapat melalui media yang disediakan. Taman kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam yang terletak di Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari, proses pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas dan motorik anak sudah menggunakan finger painting. B. Kerangka Teori Finger painting atau menggambar dengan jari adalah tekhnik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat. Jenis kegiatan ini dilakukan dengan cara mengoleskan adonan warna menggunakan jari tangan di atas bidang gambar. Permainan finger painting merupakan kegiatan menggambar menggunakan jari yang dilakukan dengan cara megoleskan adonan warna dengan jari di atas kertas gambar sehingga menghasilkan suatu hasil karya yang menarik. Tujuannya yaitu, mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan, Martinis Yamin dan Jamilah, Panduan PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini Gaung Persada Press Group. Ciputat, 2013, 45. Departemen Agama RI. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta Proyek Pengayaan Kitab Suci Al Qur’an, 1992, 690 Anies Listyowati dan Sugiyanto, Finger Painting, Jakarta Erlangga, 2017, 24. Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 324 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih otot-otot tangan, jari, koordinasi otot, dan mata, melatih kecakapan mengombinasikan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan, memupuk perasaan keindahan. Melukis dengan jari atau finger painting adalah teknik melukis dengan menggunakan jari tanpa media apapun. Seni memang bisa dibuat dengan menggunakan bahan apa aja termasuk juga seni melukis dengan jari-jari tangan. Melukis berbeda dengan finger painting, jika dalam melukis anak masih menggunakan media tambahan untuk mengap likasikan warna- warnanya namun pada seni melukis dengan jari tangan hanya menggunakan sebagian atau keseluruhan jari untuk mengaplikasikan warna-warna tersebut sehingga menjadi kesatuan lukisan jari yang indah dengan pencampuran warna yang dihasilkan baik disengaja ataupun tidak menjadi warna sekunder dan tersier. Witarsono, finger painting adalah melukis dengan jari, melatih pengembanganimajinasi, memperhalus kemampuan motorik halus, dan mengasah bakat seni rupa. Lebih lanjut menurut Sumanto menyatakan bahwa, finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna/bubur warna secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar. Batasan jari disini adalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai pergelangan tangan. Andrimeda menyatakan bahwa, finger painting adalah suatu istilah melukis dengan jari. Jenis kegiatan ini merupakan suatu cara berkreasi di bidang datar dengan bubur berwarna sebagai bahan pewarnanya dan jari atau telapak tangan sebagai alatnya. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, finger painting adalah teknik melukis dengan jari menggunakan berbagai media dan warna dan melatih pengembangan imajinasi, mengasah bakat seni rupa. Kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru atau kombinasi dari keduanya yang akhirnya melekat pada dirinya. Kreativitas sebagai daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, daya imajinasi maupun karya. Utami Munandar mengemukakan pengertian dan definisi kreativitas menjadi beberapa rumusan sebagai berikut.a kreativitas adalah kemampuan anak untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. b kreativitas berpikir kreatif atau berpikir devergen adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang penekanannya pada kuantitas, ketepat gunaan, dan keragaman Lia Istiana, Nurhenti Dorlina Simatupang, “Pengaruh Permainan Finger Painting Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Kelompok B di Paud Melati”, E-Jurnal PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Juni 2013, diakses pada Desember, 2021, 18-19, https/e-jurnal-universitas-negeri-surabaya/ Dewa Ayu Ketut Gayatri Suciati, Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti, “Pengaruh Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak”, e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4. No. 2, April, 2021, diakses pada Juni, 2021, 84103541"8. Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta PT. Gramdia Pustaka Utama, 2009, 47. Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 jawaban. c secara operasional, kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, fleksibilitas dan originalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi dalam mengembangkan, memperinci, memperkaya suatu gagasan. Mayezky dalam Kurnia, menjelaskan bahwa kreativitas adalah cara berfikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang asli untuk individu dan dihargai oleh orang atau lainnya. Munandar dalam Haryati mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasikombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemenelemen yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat. Sementara itu Solso dalam Haryati, kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah atau situasi. Dari pendapat tersebut dapat penulis pahami bahwa kreativitas adalah kegiatan yang menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah. Kreativitas adalah aktivitas imajinatif yang memanifestasikan kecerdikan dari pikiran yang berdaya untuk menghasilkan produk dan atau untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan caranya sendiri. Martinis Jamaris, mengatakan bahwa kreativitas merupakan aktivitas mental karena berkaitan dengan pemahaman manusia terhadap lingkungannya secara terus menerus dengan penuh ketekunan dan kesabaran yang menghasilkan berbagai ide, temuan, cara-cara baru, dan berbagai tindakan yang merupakan terobosan bagi suatu perubahan yang sangat bernilai dan bermakna bagi manusia dalam mengembangkan, mengatur dan mengendalikan lingkungannya sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Dari pendapat tersebut dapat penulis pahami bahwa kreativitas adalah suatu aktivitas yang menghasilkan berbagai idea atau temuan baru. James J. Gallagher dalam Yeni Rahmawati, mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru atau mengombinasikan antara keduanya yang akhirnya akan melekat pada dirinya. Kreativitas merupakan proses mental yang dilakukan berupa gagasan baru yang melekat pada diri seseorang. Kreativitas juga sering disebut dengan daya cipta. Motorik adalah terjemahan dari kata motor yang menurut Gallahue adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain, gerak adalah kulminasi dari suatu tindakan yang didasari oleh proses motorik. Motor diartikan sebagai istilah yang menunjukkan pada hal, keadaan dan kegiatan yang melibatkan otot-otot juga gerakannya. Secara singkat, motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan stimulasi/ rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik. Perkembangan motorik terdapat tiga unsur yang menentukannya yaitu otot, saraf, dan otak. ketika unsur ini melaksanakan masing-masing perannya secara interaksi positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya. Anak dan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil dalam Haryati, Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD, Jakarta Selatan PT. Tugu Publisher, 2012, 98. Martini Jamaris, Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Jakarta Ghalia Indonesia, 2013, 74. Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 326 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 menggerak- gerakkan tubuhnya. Perkembangan pola motorik yang pertama kali dipelajarai oleh seorang individu adalah belajar motorik, yaitu respond otot dan gerak. Melalui perilaku motorik anak berhubungan dengan dan belajar tentang dunia. Keterampilan motorik adalah kegiatan yang mungkin memiliki derajat ketelitian yang tinggi, tetapi tujuannya adalah untuk menampilkan suatu perbuatan khas atau menyelesaikan suatu tujuan Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Jenis penelitian classroom action research atau penelitian tindakan kelas dengan desain atau prosedur yang dikemukakan oleh Kemmis & Taggart. Menurut Kemmis & Taggart bahwa penelitian tindakan kelas itu dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat momentum esensial yaitu penyusunan rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat komponen tersebut merupakan satu untaian atau putaran kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang disebut dengan siklus. Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target penelitian. Populasi didalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak dengan rentang usia 4 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam i Kabupaten Batanghari. Sedangkan Sampel adalah anak-anak usia 5 – 6 Tahun yang terbagi kedalam 2 kelompok belajar dengan jumlah keseluruhan 31 orang. Adapun subjek penelitian ini adalah anak-anak kelompok usia 5 – 6 tahun yang tergabung dalam kelas B1 Taman Kanak-Kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam i Kabupaten Batanghari yang berjumlah 16 orang D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Refleksi Tindakan Siklus 1 Berdasarkan pengamatan dan analisis peneliti terhadap beberapa permasalahan yang ditemui pada tindakan siklus 1, maka ditemukan permasalahan sebagai berikut 1 Kegiatan terlalu banyak 2 Gambar masih terlalu rumit 3 Terdapat anak-anak yang belum bisa menirukan bentuk gambar yang dicontohkan Pada pelaksanaan tindakan dalam siklus 1 ini masih terdapat kekurangan sehingga harus dilakukan tindakan pada siklus kedua untuk memperbaiki kekurangan sebelumnya. Oleh sebab itu, peneliti kembali menyusuan rencana dan langkah-langkah untuk pelaksanaan tindakan siklus kedua yaitu dengan menggunakan metode Finger Samsudin, Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak Jakarta Pranada Media Group, 2008, 10-11. Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis dan Remediasinya, Jakarta Rineka Cipta, 2012, 110. Hamzah B. Uno dkk,”mennjadi PTK Yang Profesional” Jakarta Bumi Aksara,2014, 87. Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya, Jakarta Kencana Prenata Media Group, 2013, 34. Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Painting untuk mneingkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk perbaikan pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut 1 Mengurangi lembar kegiatan anak agar lebih focus 2 Memberikan contoh gambar yang tidak terlalu rumit agar dapat di tiru oleh anak-anak 3 Menekankan anak agar menjadi kreatif dan meningkatkan kemampuan motoric. 4 SIKLUS 2 Perencanaan Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan siklus 1, perkembangan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 Tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi. Oleh sebab itu peneliti bersama guru kelas bersepakat untuk melanjutkan tindakan pada siklus 2. Adapun tema pada siklus 2 ini adalah sebagai berikut Gambar Tema Siklus 2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, kegiatan pembukaan hingga penutup dilakukan secara klasikal. Diawali dengan kegiatan pagi hari yaitu baris berbaris dilapangan yang diisi dengan kegiatan pembacaan ikrar, bernyanyi dan bertepuk tangan lalu dilanjutkan dengan berjalan dan berkumpul dalam satu kelas untuk melakukan praktek sholat dan hafalan surah-surah pendek. Setelah menyelelesaikan kegiatan prkatek sholat dan mengulang hafalan selanjutnya anak-anak beristirahat dan makan bersama dengan bekal yang dibawa dari rumah masing-masing. Selanjutnya anak-anak diarahkan untuk masuk kedalam kelas nya masing-masing untuk memulai pelajaran. Setelah berada di dalam kelas, peneliti memulai membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar anak-anak, mengabsen anak satu persatu, menanyakan hari dan lain-lain dengan diiringi nyanyian dan tepukan. Berikutnya membaca doa sebelum belajar dan mulailah peneliti TEMA SIKLUS 2Alam SemestaSubtema 2LangitSubtema 3Gejala AlamSubtema 1Bumi Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 328 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 memberikan materi pelajaran dan melatih anak untuk menggunakan jari untuk mengambar objek yang telah ditentukan atau penggunaan metode finger Painting. Pertemuan pertama pada siklus 2 ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 Mei 2022. Senelum pelaksanaan pembelajaran dilumai, peneliti telah mempersiapkan media yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran anak untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Seperti media belajar mengenai tema yang akan dibahas, pola gamar yang akan dikerjakan oleh anak dalam kegiatan. Selain itu peneliti jga menetapkan beberapa peraturan selam peljaran berlangsung yang harus dipatuhi oleh anak-anak. Seperti tidak boleh berjalan, tidak boleh mengobrol, dan tidak boleh mengganggu teman saat pelajaran berlangsung. Setelah semua anak setuju dengan kesepakatan tersebut selanjutnya peneliti memulai mengaplikasikan metode Finger Painting untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak. Selama kegiatan berlangsung, peneliti mengamati dan mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar dengan meminta bantuan guru kelas. Peneliti memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengeksplorasi pengetahuannya dengan menjawab berbagai macam pertanyaan anak-anak terkait tema yang dipelajari dan tentang penggunaan jari untuk melukis. Pada table diatas dapat dilihat bahwasanya sudah mulai terlihat perkembangan kreativitas anan terutama pada indicator 1 yaitu anak aktif dalam kegiatan. Terbukti dari hasil penilaian rata-rata anak yang semula sebesar 65,6% pada akhir siklus 1 meningkat menjadi 81,6% diawal silus 2 ini. Kemudian pada indicator kedua meningkat menjadi 80%, pada indicator ketiga meningkat menjadi 76,6%, dan pada indicator ke empat juga meningkat menjadi 75%. Bila diperhatikan ini merupakan peningkatan yang cukup baik diawal tindakan siklus kedua ini. Peneliti berharap pada pertemuan selanjutnya dapat lebih meningkat semakin baik lagi. Dalam bentuk diagram, peningkatan tersebut dapat terlihat sebagaimana diagram berikut ini Diagram. Perkembangan Kreativitas anak pada pertemuan pertama siklus 2 Disisi lain, dalam perkembangan kemampuan motoric anak, setelah peneliti melakukan pengamatan dan penilaian dari hasil karya anak pada pertemuan pertama di siklus 2 ini maka di peroleh lah data sebagaimana table dibawah ini 00,511,522,533,54AARANFAAANAHWISKRMAMDNORASSSATARZAIndikator 1Indikator 2Indikator 3Indikatoar 4 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Table. Perkembangan Kemampuan Motorik Anak pada Pertemuan Pertama Siklus 2 Dari table diatas dapat dilihat bahwa perkembangan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari sudah Berkembang Sesuai harapan. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan dan peningkatan dari pertemuan sebelum nya hingga ke pertemuan pertama siklus 2 ini. Pada indicator ke 1 terjadi peningkatan pencapaian rata-rata anak menjadi 83,3% dimana dari 15 orang jumlah anak-anak sudah tidak ada lagi yang memperoleh skor 2 atau kriteria Mulai Berkembang, sedangkan 10 orang anak lainnya sudah berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH atau mendapatkan skor 3 dan 5 orang lainnya sudah mendapatkan skor 4 atau dengan kata lain Berkembang Sangat Baik. Disisi lain pada indicator 2, terjadi peningkatan angka rata-rata menjadi 81,6% dimana jumlah anak yang mendapatkan skor 3 atau Berkembnag Sesuai Harapan sebanyak 11 orang anak sedangkan sebanyak 4 orang anak lainnya sudah mendapatkan skor 4 atau Berkembang Sanat Baik BSB. Selanjutnya pada indicator ke 3, juga sudah terjadi peningkatan dimana nilai rata-rata anak sudah mencapai 81,6% terlihat dari jumlah keseluruhan anak terdapat 12 orang anak yang memperoleh skor 3 atau kriteria Berkembang Sesuai Harapan sedangkan 3 orang anak lainnya sudah mendapatkan skor 4 atau Berkembang Sangat Baik BSB. Jika dilihat dalam bentuk diagram maka perkembangan kemampuan motoric anak pada pertemuan pertama siklus 2 ini dapat terlihat sebagaimana berikut ini Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 330 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Diagram. Perkembangan Kemampuan Motorik Anak pada Pertemuan pertama Siklus 2 Pertemuan Kedua Siklus 2 Pertemuan kedua pada siklus 2 ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 30 Mei 2022. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dilumai, sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya peneliti telah mempersiapkan media yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran anak untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Seperti media belajar mengenai tema yang akan dibahas, pola gambar yang akan dikerjakan oleh anak dalam kegiatan. Selain itu peneliti juga menetapkan beberapa peraturan selam pelajaran berlangsung yang harus dipatuhi oleh anak-anak. Seperti tidak boleh berjalan, tidak boleh mengobrol, dan tidak boleh mengganggu teman saat pelajaran berlangsung. Setelah semua anak setuju dengan kesepakatan tersebut selanjutnya peneliti memulai mengaplikasikan metode Finger Painting untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak. Selama kegiatan berlangsung, peneliti mengamati dan mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar dengan meminta bantuan guru kelas. Peneliti memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengeksplorasi pengetahuannya dengan menjawab berbagai macam pertanyaan anak-anak terkait tema yang dipelajari dan tentang penggunaan jari untuk melukis. Setelah kegiatan pembelajaran pada hari tersebut usai, peneliti kemudian memberikan beberapa motivasi kepada anak-anak agar selalu bersemangat belajar supaya menjadi manusia yang berguna dan tercapai segala cita-cita. Selanjutnya anak-anak dikondisikan untuk kembali duduk melingkar dan membaca doa-doa sebelum pulang. Berikut table hasil penilaian kreativitas dan kemampuan motoric anak pada pertemuan kedua siklus 2 00,511,522,53AARANFAAANAHWISKRMAMDNORASSSATARpIndikator 1Indikator 2Indikator 3 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Tabel. Perkembangan kreativitas anak pada pertemuan kedua siklus 2 Pada table diatas dapat dilihat bahwasanya pada siklus kedua ini sudah terlihat peningkatana yang cukup baik dalam hal kreativitas anak, terlihat dari pencapaian pada setiap indicator yakni pada indicator 1 dari hasil penilaian rata-rata anak pada pertemuan kedua siklus 2 ini meningkat menjadi 90,0%. Kemudian pada indicator 2 meningkat menjadi 88,3%, pada indicator 3 meningkat menjadi 90,0%, dan pada indicator ke 4 juga meningkat menjadi 88,3,0%. Bila diperhatikan peningkatan pada pertemuan kedua siklus 2 ini terjadi cukup baik dibandingkan pertemuan sebelumnya. Peneliti berharap pada pertemuan selanjutnya dapat lebih meningkat semakin baik lagi. Dalam bentuk diagram, peningkatan tersebut dapat terlihat sebagaimana diagram berikut ini Diagram. Perkembangan Kreativitas anak pada pertemuan kedua siklus 2 00,511,522,533,54AARANFAAANAHWISKRMAMDNORASSSATARZAIndikator 1Indikator 2Indikator 3Indikatoar 4 Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 332 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Dalam perkembangan kemampuan motoric anak, setelah peneliti melakukan pengamtan dan penilaian dari hasil karya anak pada pertemuan kedua di siklus 2 ini maka di peroleh lah data sebagaimana table dibawah ini Table. Perkembangan Kemampuan Motorik Anak pada Pertemuan Kedua Siklus 2 Dari table diatas dapat dilihat bahwa perkembangan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari sudah berkembang dengan Baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan dan peningkatan dari pertemuan sebelum nya hingga ke pertemuan kedua di siklus 2 ini. Pada pertemuan yang lalu di siklus 2 ini khususnya pada indicator ke 1 terjadi peningkatan capaian rata-rata anak sebesar 83,38% dimana dari keseluruhan jumlah anak-anak yang memperoleh skor 3 atau kriteria Berkembang Sesuai Harapan berjumlah 10 orang anak sedangkan 5 orang anak lainnya sudah berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB atau mendapatkan skor 4. Disisi lain pada indicator 2, terjadi peningkatan capaian rata-rata anak setidaknya sebesar 80,0% dimana jumlah anak yang mendapatkan skor 3 atau Berkembang Sesuai Harapan terdapat 12 orang anak sedangkan sebanyak 3 orang anak lainnya sudah berkembang dan mendapatkan skor 4 atau Berkembang Sangat Baik BSB. Selanjutnya pada indicator ke 3, juga sudah terjadi peningkatan sebesar 80,0% dimana terdapat 12 orang anak yang memperoleh skor 3 atau kriteria Berkembag Sesuai Harapan sedangkan 3 orang anak lainnya sudah mendapatkan skor 4 atau Berkembang Sangat Baik BSB. Peningkatan ini tentu saja sudah cukup baik dna mendekati denganterget yang diharapkan oleh peneliti dan juga guru kolaborasi. Jika dilihat dalam bentuk diagram maka perkembangan kemampuan motoric anak pada pertemuan ketiga siklus 1 ini dapat terlihat sebagaimana berikut ini Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Diagram. Perkembangan Kemampuan Motorik Anak pada Pertemuan kedua Siklus 2 Pertemuan Ketiga Siklus 2 Pertemuan ketiga pada siklus 2 ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 6 Juni 2022. Sebagaimana sebelumnya, senelum pelaksanaan pembelajaran dimulai, peneliti telah terlebih dahulu mempersiapkan media yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran anak untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Seperti media belajar mengenai tema yang akan dibahas, pola gamar yang akan dikerjakan oleh anak dalam kegiatan. Selain itu peneliti jga menetapkan beberapa peraturan selam peljaran berlangsung yang harus dipatuhi oleh anak-anak. Seperti tidak boleh berjalan, tidak boleh mengobrol, dan tidak boleh mengganggu teman saat pelajaran berlangsung. Setelah semua anak setuju dengan kesepakatan tersebut selanjutnya peneliti memulai mengaplikasikan metode Finger Painting untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak. Selama kegiatan berlangsung, peneliti mengamati dan mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar dengan meminta bantuan guru kelas. Peneliti memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengeksplorasi pengetahuannya dengan menjawab berbagai macam pertanyaan anak-anak terkait tema yang dipelajari dan tentang penggunaan jari untuk melukis. Berikut table hasil penilaian kreativitas dan kemampuan motoric anak pada pertemuan ketiga siklus 2 00,511,522,533,54AARANFAAANAHWISKRMAMDNORASSSATARZAIndikator 1Indikator 2Indikator 3 Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 334 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Tabel. Perkembangan kreativitas anak pada pertemuan ketiga siklus 2 Pada table diatas dapat dilihat bahwasanya sudah terlihat perkembangan kreativitas anakyang sangat baik menurut peneliti terutama pada indicator 2 yaitu anak berani berpendapat. Terbukti dari hasil penilaian rata-rata anak pada indicator 1 pertemuan ketiga siklus 2 ini meningkat menjadi 88,3%. Kemudian pada indicator kedua meningkat menjadi 90,0%, pada indicator ketiga meningkat menjadi 85,0%, dan pada indicator ke empat juga meningkat menjadi 86,6%. Bila diperhatikan ini merupakan peningkatan yang sangat baik di akhirl tindakan siklus kedua ini. Dalam bentuk diagram, peningkatan tersebut dapat terlihat sebagaimana diagram berikut ini Diagram. Perkembangan Kreativitas anak pada pertemuan ketiga siklus 2 Dalam perkembangan kemampuan motoric anak, setelah peneliti melakukan pengamatan dan penilaian dari hasil karya anak pada pertemuan ketiga di siklus 1 ini maka di peroleh lah data sebagaimana table dibawah ini 00,511,522,533,54AARANFAAANAHWISKRMAMDNORASSSATARZAIndikator 1Indikator 2Indikator 3Indikatoar 4 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Table. Perkembangan Kemampuan Motorik Anak pada Pertemuan Ketiga Siklus 2 Table diatas menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan motorik anak sudah meningkat. Terdapat peningkatan dari pertemuan sebelum nya hingga ke pertemuan ketiga ini. Pada pertemuan kedua yang lalu di siklus 1 ini khususnya pada indicator ke 1 terjadi peningkatan yang sangat baik dimana jumlah anak-anak yang memperoleh skor 2 atau kriteria Mulai Berkembang tidak ada lagi, sedangkan 4 orang anak sudah berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH atau mendapatkan skor 3 dan 11 orang lainnya sudah mendapatkan skor 4 atau kriteria Berkembang Sangat Baik. Disisi lain pada indicator 2, terjadi peningkatan yang sangat baik pula, dimana terdapat 7 orang anak yang mendapatkan skor 3 atau berkembang Sesuai Harapan sedangkan sebanyak 8 orang anak lainnya sudah berkembang dan mendapatkan skor 4 atau Berkembang Sangat Baik BSB. Selanjutnya pada indicator ke 3, juga sudah terjadi peningkatan dimana terdapat 5 orang anak yang memperoleh skor 3 atau kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH sedangkan 12 orang anak lainnya sudah mendapatkan skor 4 atau Berkembang Sangat Baik BSB. Peningkatan ini yang terjadi pada akhir siklus 2 ini sudah sesuai dengan target peneliti bersama guru klaborasi, oleh sebab itu peneliti bersama guru kolaborasi bersepakat untuk mengakhiri tindakan pada siklus 2 ini. Jika dilihat dalam bentuk diagram maka perkembangan tersebut dapat terlihat sebagaimana berikut ini Diagram. Perkembangan Kemampuan Motorik Anak pada Pertemuan Ketiga Siklus 2 00,511,522,533,54AARANFAAANAHWISKRMAMDNORASSSATARZAIndikator 1Indikator 2Indikator 3 Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 336 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Observasi Tindakan Siklus 2 Observasi di lakukan pada saat anak-anak mengikuti kegiatan yang disusun berdasarkan rencana kerja harian. Peneliti mengamati anak-anak yang sedang melakukan kegiatan mulai dari awal kehadiran hingga pulang sekolah. Hal-hal yang diamatai disesuaikan dengan panduan observasi yang ada, berupa instrumen penelitian yaitu terkait dengan metode melukis dengan jari Finger Painting dalam meningkatkan kreativitas dan kemampuan Motorik. Berdasarkan hasil tindakan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus 2 ini, maka diperoleh gambaran tentang hasil peningkatan dalam kreativitas dan kemampuan Motorik anak dimana telah terjadi peningkatan yang sangat baik dan sudah dapat memenuhi kriteria Berkembang Sangat Baik BSB meskipun masih ada beberpa anak yang masih berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH namun peneliti berharap akan semakin meningkat pada hari-hari selanjutnya. 1 Assesmen akhir Setelah seluruh tindakan dilakukan, peneliti melakukan assesmen akhir terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan bersama guru kelas. Assesmen tersebut tidak hanya berupa observasi tetapi juga melalui kuisioner yang diisi oleh guru setelah mengamati proses kegiatan selama 2 siklus. Berdasarkan hasil penelitian akhir didapatkan data bahwa perkembangan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak Usia 5 – 6 Tahun di Taman kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari sudah Berkembang Sangat Baik. 2 Hasil pengamatan siklus 3 Berdasarkan hasil kuisioner pada siklus 1, dan 2 menunjukkan adanya peningkatan terhadap Kreativitas dan Kemampuan Motorik pada anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari. Dapat dilihat peningkatan yang terjadi terhadap Perkembangan Kreativitas anak pada akhir siklus 2 dengan persentase sebanyak 1 orang anak mendapat skor 16 atau 100%, 3 orang anak mendapat skor 15 atau 93,75%, sebanyak 6 orang anak mendapat skor 14 atau 87,5%,dan 5 orang anak dengan skor 13 atau 81,25%. Sedangkan dalam perkembangan Kemampuan Motorik Anak terjadi peningkatan dengan persentase sebanyak 4 orang anak mendapatkan skor 12 atau 100%, 8 orang anak mendapatkan skor 11 atau 91,6 %, 1 orang anak mendapatkan skor 10 atau 83,3 % dan 2 orang anak mendapatkan skkor 9 atau 75,0%. Pencapaian perkembangan tersebut sudah memenuhi target sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti dan juga guru kelas yakni dengan rata-rata anak sebesar 80%. Berdasarkan hasil observasi peneliti dari pertemuan pertama, kedua hingga ketiga pada siklus 2, maka diperoleh gambaran tentang hasil peningkatan kreativitas dan Kemampuan motorik anak usia 5 – 6 tahun sebagai berikut Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Tabel Peningkatan Perkembangan Kreativitas Anak saat Pertemuan 1, 2 dan 3 pada siklus 2 Selanjutnya peneliti paparkan pula hasil perkembangan Kemmpuan Motorik anak pada pertemuan 1, 2 dan 3 si siklus ke 2 ini Tabel Peningkatan Perkemabnaga Keampuan Motorik Anak saat Pertemuan 1, 2 dan 3 pada siklus 2 Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2 diatas, maka peneliti dan guru kelas sepakat bahwa perkembangan kreativitas dan kemampuan motoric anak di Taman kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Berkembang Sangat Baik karena telah dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh peneliti bersama guru kelas sebelumnya. Oleh sebab itu peneliti dan guru kelas memutuskan untuk mengakhiri penelitian ini pada siklus 2 saja karena telah dapan mencapai kriteria Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 338 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 sesuai dengan harapan peneliti dan juga guru kelas. Refleksi Tindakan Siklus 2 Setelah dilakukaannya tindakan, wawancara peserta didik, guru dan menganalisa lembar hasil perkembangan Kreativitas dan Kemampuan motoric anak menunjukkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan analisa data pada siklus 2 menunjukkan data bahwa secara keseluruhan angka perkembangan rata-rata anak mencapai 89,91 yang berarti sudah berkemang dengan sangat baik, dimana tidak ada lagi anak-anak yang memperoleh skor 1, dan 2 melainkan rata-rata skor anak-anak adalah 3 dan 4. Berikut ini akan disampaikan hasil perkembangan kreativitas dan kemampuan motorik anak pada akhir siklus 2 Anak Aktif dalam Kegiatan Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Memiliki gagasan yang baru Table. Hasil Pengamatan terhadap perkembangan kreativitas anak setelah melaksanakan tindakan akhir siklus Anak dapat menggambar sesuai harapan Anak dapat mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail Table. Hasil Pengamatan terhadap perkembangan kemampuan motorik anak setelah melaksanakan tindakan akhir siklus. Jika dilihat dalam bentuk diagram maka perkembangan kreativitas dan kemampuan motorik anak di taman kanak-kanak Kasih Bunda akan terlihat sebagai berikut Diagram. Perkembangan kreativitas anak pada akhir siklus 2 0246810Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4BBMBBSBBSH Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Diagram. Perkembangan Kemampuan Motorik anak pada akhir siklus 2 Berdasarkan pengamatan dan analisis mengenai kegiatan Finger Painting pada pembelajaran siklus 2 diantaranya sebagai berikut 1. Kegiatan Finger Painting atau melukis dengan jari dapat menarik minat anak-anak dalam menigkatkan kreativitas dan kemampuan motoric anak 2. Media yang digunakan berupa gambar-gambar yang disesuaikan dengan tema belajar dapat menstimulasi perkembangan motoric maupun kreativitas anak dalam belajar 3. Alokasi waktu yang disediakan sudah tepat waktu. E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode Finger Painting dapat meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak kasih Bunda Kecamatan Mersam kabupaten Batanghari, terlihat dari peningkatan setiap indikator yang terjadi pada tindakan siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan assesmen awal terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berdasarkan hasil assessmen awal tersebut diperoleh data bahwa perkembangan kreativitas dan kemampuan motoric anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Kasih Bunda Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari belum berkembang dengan baik kemudian terjadi peningkatan setelah menjalani proses tindakan pada siklus dan 2. Hal ini dibuktikan dengan angka rata-rata terhadap tingkat kreativitas anak pada saat prasiklus sebesar 18,75 % meningkat menjadi 64,08 % pada siklus 1, kemudian meningkat kembali pada akhir siklus 2 menjadi 87,47%. Adapun dalam perkembangan kemampuan motoric terjadi peningkatan juga dimana pada saat prasiklus perolehan rata-rata anak sebesar 51,63 % meningkat pada akhir siklus 1 menjadi 68,83 %, kemudian pada akhir siklus 2 mengalami peningkatan kembali menjadi 91,06 %. 024681012Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3BBMBBSBBSH Metode Melukis Dengan Jari Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Motorik Anak 340 Journal of Educational I Nomor 2, Desember 2022 Daftar Pustaka Abdurrahman, Mulyono. Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis dan Remediasinya, Jakarta Rineka Cipta, 2012 Dimyati, Johni. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya, Jakarta Kencana Prenata Media Group, 2013 Departemen Agama RI. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta Proyek Pengayaan Kitab Suci Al Qur’an, 1992 Haryati, Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD, Jakarta Selatan PT. Tugu Publisher, 2012 Istiana, Lia Nurhenti Dorlina Simatupang, “Pengaruh Permainan Finger Painting Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Kelompok B di Paud Melati”, E-Jurnal PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Juni 2013, diakses pada Desember, 2021 Jamaris, Martini. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Jakarta Ghalia Indonesia, 2013 Listyowati, Anies dan Sugiyanto, Finger Painting, Jakarta Erlangga, 2017 Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta PT. Gramdia Pustaka Utama, 2009 Samsudin, Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak Jakarta Pranada Media Group, 2008 Suciati, Dewa Ayu Ketut Gayatri Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti, “Pengaruh Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak”, e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4. No. 2, April, 2021, diakses pada Juni, 2021 Uno, Hamzah B. dkk,”mennjadi PTK Yang Profesional” Jakarta Bumi Aksara,2014 Yamin, Martinis dan Jamilah, Panduan PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini Gaung Persada Press Group. Ciputat, 2013 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD, Jakarta Selatan PT. Tugu Publisher, 2012Pengaruh Permainan Finger Painting Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Kelompok B di Paud MelatiLia Nurhenti Dorlina IstianaSimatupangIstiana, Lia Nurhenti Dorlina Simatupang, "Pengaruh Permainan Finger Painting Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Kelompok B di Paud Melati", E-Jurnal PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Juni 2013, diakses pada Desember, 2021ListyowatiListyowati, Anies dan Sugiyanto, Finger Painting, Jakarta Erlangga, 2017Utami MunandarMunandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta PT. Gramdia Pustaka Utama, 2009Pengaruh Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik Halus AnakSuciati, Dewa Ayu Ketut Gayatri Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti, "Pengaruh Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak", e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4. No. 2, April, 2021, diakses pada Juni, 2021 Cirebon - Gerakan jari tangan yang lihai serta terampil dari Wong Artha mampu menghasilkan sebuah karya seni yang berbeda. Wong Artha merupakan satu dari seniman lukis di Cirebon yang menggunakan jari tangan sebagai pengganti kuas. Goresan tinta lukis yang dibuatnya sendiri mampu mengeksplorasi karya impresionis nya. Wali Kota Palembang Marah Melihat Temuan Mengejutkan di Daerah Langganan Banjir Perjuangan Pelukis Cirebon Pertahankan Eksistensi Hujan Es dan Puting Beliung Terjang Situbondo, Warga Berlarian Selain berbeda, melukis dengan menggunakan media tangan menjadi kepuasan tersendiri. "Di situ saya dituntut bagaimana memanfaatkan tiga bagian tubuh dalam satu titik menjadi sebuah karya. Indera perasa atau tangan, hati serta dua otak kanan kiri," kata Wong kepada wartawan, Senin 19/11/2018. Menurutnya, melukis dengan menggunakan jari tangan lebih bebas dan memuaskan. Dia menyebutkan, jika menggunakan koas, pelukis harus menggunakan beberapa teknik. Seperti teknik sapuan, konsep dan adukan cat hingga tingkat kehalusan dalam setiap goresan. Di mengaku, melukis dengan menggunakan jari tangan lebih bebas dan imajinatif. Dia menuturkan, aksi melukis dengan jari tangan tersebut dilakukan secara spontan. Bahkan, aksinya cukup menarik perhatian masyarakat dalam setiap kegiatan. "Melukis seperti ini saya bebas berimajinasi sesuai pikiran hati dan keinginan dari objek yang akan saya lukis dengan tanggan sendiri. Cat lukis juga tidak perlu diaduk dahulu," ujar Artha pelukis asal Cirebon melukis dengan menggunakan jari tangan mengaku lebih bebas dalam setiap obejk yang akan dilukis. Foto / Panji PrayitnoDia mengaku menekuni seni lukis menggunakan jari tangan selama empat tahun. Tercatat, jumlah karyanya mencapai 100 dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Tidak hanya di Indonesia, karya Wong Artha juga laku dan terjual oleh kolektor di luar negeri. Seperti Singapura, Belanda dan China. "Tema lukisan jari tangan saya lebih ke abstrak, sosial tradisi karena dilakukan spontan dan langsung terbeli bahkan dirumah saya sendiri saja tidak simpan," ujar dia. Pada kesempatan tersebut, Wong mengaku karyanya terinspirasi dari maestro seni lukis Indonesia asal Cirebon Affandi Koesoema. Bagi dia, Affandi adalah salah satu sesepuh seniman lukis yang menginspirasi. "Saya anggap kakeknya pelukis apalagi Affandi adalah putera daerah dan saya lahir di Cirebon," ujar dia. Dia meyakini karya semua karya seni yang ada di Indonesia tidak memiliki batasan. Oleh karena itu, Wong mengatakan karya lukisnya tidak memiliki pakem tertentu. Wong mengaku pernah melukis dengan menggunakan bahan lain selain cat yakni serbuk genteng dan tanah liat. Menurut dia, tidak ada kesulitan untuk berkarya. "Bisa karena terbiasa memang ada eksperimen dulu dan pernah gagal tapi ketika ditekuni ketemu hasilnya bagus dan itu jadi identitas tersendiri," tutur Wong. Saksikan video pilihan berikut iniAksi unik dilakukan pria asal Cirebon dengan melukis menggunakan jari tangan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Nama lain cara melukis dengan jari adalah FINGER PAINTING. PembahasanFinger painting atau melukis dengan jari adalah salah satu teknik yang dapat digunakan utnuk menghasilkan karya lukis. Teknik ini berbeda dengan teknik melukis secara konvensional yang bergantung pada pemakaian kuas dengan bahan dan ketebalan yang berbeda-beda. Pada teknik finger painting, sapuan cat dilakukan dengan menggunakan tangan sang pelukis itu sendiri. Pembedaan tekanan yang lazim dilakukan pada pembuatan karya lukis dilakukan dengan cara pemberian tekanan yang berbeda pada sapuan jari ketika proses melukis sedang satu keunggulan teknik melukis dengan jari adalah memberikan kesempatan pada sang pelukis untuk melakukan kontak langsung dengan bagian kanvas sehingga memberikan kesan bahwa sang pelukis dengan karyanya menjadi lebih lanjutPada materi ini, kamu dapat belajar tentang teknik melukis jawabanKelas SMPMata pelajaran Seni BudayaBab -Kode kategori -Kata kunci melukis, jari, Melukis dengan jari finger painting Melukis merupakan salah satu hobby dan bisa dijadikan pekerjaan profesional yang menghasilkan uang. Banyak sarjana kesenian yang menyelesaikan perkuliahannya di bidang seni lukis menghidupi dirinya dari kesenangannya yaitu melukis. Banyak juga tehnik yang digunakan untuk menghasilkan sebuah karya lukis, salah satunya adalah melukis menggunnakan jari atau tangan tanpa alat atau disebut sebagai “lukisan sidik jari”. Lukisan sidik jari bisa digolongkan dalam aliran pointilisme, gaya yang menyatukan titik-titik sebagai elemen dasar membangun visualisasi. Melukis dengan sidik jari punya kesulitan tersendiri. Apabila lukisan salah, maka tidak bisa dihapus. Pelukis dari Bali adalah sebagai contohnya, I Gusti Ngurah Gede Pemecutan yang telah berusia 73 tahun memiliki teknik unik dalam melukis, yaitu menggunakan ujung jari telunjuknya. Teknik melukis yang disebut teknik sidik jari ini melambungkan namanya dan menjadi ciri khasnya sebagai pelukis. Sekarang, banyak orang tua yang mengajarkan anaknya melukis menggunakan jari tangan yang tujuannya adalah untuk melatih koordinasi motorik halusnya, Pemahaman tentang “basah”, “kering”, dan “licin”, Kemandirian dan keyakinan diri, dan mengembangkan imajinasinya. Sebagai bahan pertimbangan, media dan alat yang digunakan untuk melukis bagi anak haruslah aman, berikut adalah cara pembuatan adonan cat yang aman bagi anak 1/2 cangkir tepung kanji 3 sdm gula pasir 1/2 sdt garam halus 2 cangkir air dingin pewarna kue karton tebal celemek koran untuk ala semoga bermanfaat!! Seni Melukis Dengan Jari Tangan -Seni memang bisa dibuat dengan menggunakan bahan apa saja, temasuk juga seni untuk melukis dengan menggunakan jari-jari tangan. Memang biasanya juga menggunakan tangan, tetapi kan dengan bantuan kuas. Nah yang ini dengan menggunakan jari-tangan tanpa media apapun. Seniman yang berbasis di New York, Judith Braun, menciptakan lukisan dinding simetris raksasa, hanya menggunakan ujung jari sebagai kuas. Cara ini sulit dilakukan dengan satu tangan, tapi Judith kadang-kadang menggunakan kedua tangan pada waktu yang sama. Sebagai anak-anak, tangan kita pasti kotor ketika mencoba untuk menggambar menggunakan jari-jari kita, tapi saya meragukan kalo lukisan itu tidak ada hasilnya jika melihat hasil karya Judith Braun. Dengan mencelupkan tangannya dalam arang, cat dan kapur, dan menggunakan tangan sebagai kuas, Braun mampu membuat karya seni simetris yang benar-benar unik. Menggunakan teknik yang khusus, dia memproduksi semua jenis gambar abstrak, pola dan bentuk. "Abstraksi membuat gambar bebas untuk menjadi apa pun, sementara simetri menyelesaikan fluiditas yang menjadi sesuatu, seperti mengkristalkan energi cair. Metafora kristal ini lebih tercermin dalam media karbon, di bawah panas dan tekanan, menjadi berlian. Saya suka berpikir saya menggambar dengan debu berlian ", Judith Braun mengatakan tentang karya seninya. baca juga kata mutiara cinta romantis

selain menggunakan jari melukis dengan jari juga bisa menggunakan