Sebarannyaada di daratan Siberia, Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Di Indonesia terdapat dua jenis harimau, yaitu Harimau Sumatera dan Harimau Jawa, yang keduanya dilindungi. 2. Flora dan Fauna Australiatis. Bagian timur Indonesia memiliki kesamaan flora dan fauna dengan yang ada di Benua Australia, sehingga disebut zona Australiatis. Kayukamper memiliki tiga jenis yaitu kayu kamper Samarinda, kayu kamper Surabaya dan juga kayu kamper kruing yang berasal dari Sumatra. Perkebunan kayu kamper pun sudah hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Kayu Bengkirai bengkirai adalah kayu yang juga sering digunakan untuk bahan bangunan. Intipdi sini! 1. Mahoni. sketchlasercutting.co.uk. Ada banyak gitar akustik yang memakai kayu mahoni, terutama untuk bagian belakang dan samping. Ini merupakan kayu yang paling umum digunakan karena relatif ekonomis, tahan lama, mudah dikerjakan, dan menghasilkan resonansi suara yang baik, tutur laman Sound Unlimited. A Jika kedua pernyataan benar dan keduanya mempunyai hubungan sebab akibat. B. Jika kedua pernyat Dalam masa praaksara [prasejarah] Indonesia, corak kehidupan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan dibagi menjadi dua masa, yaitu. Jelaskan bagaimana kehidupan ekonomi manusia pra aksara pada masa berburu dan meramu tingkat awal! jawaban Indonesia terkenal sebagai “tanah surga”. Ungkapan ini disematkan bukan tanpa alasan. Hal ini lantaran berbagai kekayaan alam yang terkandung di dalamnya seperti batu bara, rempah-rempah, padi, hasil perkebunan dan pertanian, kayu, Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Ada banyak jenis kayu di Indonesia ada sekitar jenis pohon yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan material bangunan maupun untuk pembuatan furnitur. Adapun diantaranya kayu komersil di Indonesia yang sudah dikenal masyarakat ada 12 jenis, mulai dari kayu jati, merbau, bengkirai, kamper, meranti, mahoni, sungkai, pinus, kelapa, ulin, sonokling dan Juga 6 Jenis Kayu Untuk LantaiKayu-kayu tersebut mempunyai karakter yang berbeda tentunya. Pada dasarnya jenis kayu dibagi dua, yaitu kayu keras hardwood dan kayu lunak Softwood. Pembagian tersebut berdasarkan sifat fisik yang bervariasi serta kepadatan yang kayu tersebut juga mempunyai guna yang berbeda, seperti kayu lunak sering di gunakan untuk membuat kertas karena kepadatan dan struktur kerapatan kayunya yang sangat renggang dan mudah untuk dihancurkan. Lain dengan kayu keras yang sering digunakan untuk membuat sebuah furniture karena kepadatan dan struktur kerapatannya yang rapat dan kekerasan struktur kayu keras & LunakTidak ada metode khusus pada laboratorium yang mengindentifikasi kayu keras atau kayu lunak. Ada cara praktis yang sanggup kita pakai yaitu memakai kuku ibu jari buat melakukan pengetesan dengan cara menekan bagian atas kayu dengan mak jari. Kayu yg lunak akan meninggalkan bekas guratan dalam kayu. Lebih pada guratan itu terbentuk, berarti kayu tadi lebih lunak. Kayu yang keras tidak akan meninggalkan bekas guratan ketika ditekan dengan kuku ibu mudah tadi direkomendasikan bagi yang belum mengenal kayu atau baru terjun ke dunia perkayuan. Ciri fisik yg lain sebagian besar kayu yang lunak mempunyai lubang pori-pori akbar dan terputus-putus. Serat kayu yg keras lebih berbentuk oval atau lebih berbentuk spiral yang berarti ikatan antar pori-porinya lebih ketika pengerjaan bisa juga dipandang disparitas kayu yang keras & kayu yg lunak. Kayu keras akan terlihat halus & licin setelah diproses dengan mesin ketam walaupun belum masuk mesin amplas. Kayu lunak memiliki kepadatan rendah dan umumnya berwarna terang. Walau disebut kayu lunak, kayu ini tidak selalu lebih lembut dari kayu keras. Aplikasi dari kayu lunak komponen bangunan, mebel & produk lainnya seperti pintu & kita mengenal perbedaan kayu keras dan lunak di atas, berikut di bawah ini penjelasan mengenai tekstur kayu, kelas kuat dan tingkat keawetan nyaJenis - Jenis Kayu Komersial di IndonesiaNoNama KayuJenis KayuCiri Kayu1EboniHardwoodTekstur Halus sampai sangat halus dan merataArah serat lurus atau agak berpaduKelas kuat IKelas Awet daya tahan terhadap rayap sangat bagusPengerjaan Memerlukan banyak tenaga karena kayusangat keras. Tapi dapat diserut, dibubut, direkatkan dan dipelitur dengan Agak kasar dan merataArah serat Lurus, kadang-kadang berpaduKelas kuat IKelas Awet daya tahan terhadap jamur pelapuk kayu dan kayu uli dapat digergaji dan diserut, cepat menumpulkan mata pisau karena kayunya sangat keras. Sukar untuk direkatkan dengan perekat halus sampai agak kasarArah serat Lurus dan berpaduKelas Kuat I-IIKelas awet tahan terhadap rayapPengerjaan Dapat digergaji dengan mesin, mudah diserut sampai licin, asal menggunakan sudut ketam yang kecil. Untuk pemakuan, sebaiknya menggunakan bor dulu agar tidak Sangat Halus dan licinArah serat perpaduKelas kuat IIKelas awet daya tahan terhadap rayap dan jamur pelapuk kayuPengerjaan Kayu sonokeling agak sukar dikerjakandengan alat tangan, tapi cukup mudah bila dikerjakan dengan mesin. Dapat diserut sampai halus5MerbauHardwoodTekstur Kasar dan merataArah serat kebanyakan lurus, kadang tidak teraturKelas Kuat IIKelas Awet No. 3Pengerjaan Kayu jenis ini umumnya sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus dan diplitur dengan hasil yang baik. Merbau bisa pecah jika dipaku dan dapat menimbulkan noda hitam jika menempel pada besi atau terkena agak keras dan tidak merataArah serat Lurus kadang agak Kuat IIKelas awet II, tahan terhadap rayap dan serangan jamurPengerjaan Mudah dikerjakan, baik dengan mesin maupun dengan alat tangan. Jika alat di gunakan cukup tajam, kayu dapat dikerjaakan sampai halus7NyatohHardwoodTekstur agak halus sampai agak kasar dan merataArah serat Lurus sampai agak berpaduKelas Kuat III-IVKelas Awet 3-4, daya tahan terhadap kayu keringKeaweta secara umum sukar diawetkanPengerjaan Umumnya jenis kayu ini mudah dikerjakan kayu dapat diserut sampai halus dan dapat diplitur dengan Kasar tidak merata, mengkilapArah serat lurus, kadang agak bergelombangKelas kuat II-IIIPengerjaan kayu sungkai dapat diserut, dibentuk dan dibubut dengan hasil yang baik, juga dapat dibor dan diamplas dengan hasil yang Agak HalusArah serat Berpadu, kadang-kadang bergelombangKelas kuat III-IVKelas awet 3. daya taha terhadap rayap kayu keringPengerjaan kayu mahoni termasuk mudah dikerjakan dengan cara dipotong, diketam,dibor dan diamplas. Namun pada proses pembuatan kadang-kadang timbul bulu-bulu halus dan serat yang patah10Meranti KuningSoftwoodTekstur agak kasar dan merata, tapi lebih halus dari meranti serat berpadu, tapi tidak begitu mencolokKelas Kuat II-IIIKelas awe 3-4, daya tahan terhadap rayap kayu keringPengerjaan kayu jenis ini dapat dikerjakan sampai halus dengan mudah. Dapat diplitur dan dipaku dengan baik. Mudah dilengkungkan dengan pengukusan, karena itu cocok untuk pembuatan barang yang memerlukan pelengkungan11Kayu DurianSoftwoodTekstur Agak kasar sampai kasara dan merataArah serat lurus atau berpaduKelas Kuat II-IIKelas awet4-5. daya tahan terhadap rayap kayu keringPengerjaan Mudah dikerjakan dengan alat-alat tangan12KeruingSoftwoodTekstur KasarArah serat lurus kadang berpaduKelas kuat II-IKelas awet 3 dan 4, daya tahan terhadap rayap kayu keringPengerjaan pada saat kayu masih basa mengandung kadar silika dan dama yang tinggi sehingga mudah menumpulkan gigi gergaji dan mata serut. Tapi jika kayu sudah dikeringkan umumnya mudah dikerjakan baik menggukan mesin maupun alat tanganKami jual kayu dengan berbagai ukuran kayu. Kami selalu memilih kayu dari tempat terbaik dimana pohon itu ditanam. Kayu yang legal yang dapat di pertanggung jawabkan diperoleh dari hutan yang diawasi penggunaannya oleh Anda sendang mencari material kayu mentah bisa langsung hubungi kami di nomor yang tertera di bawah ini atau Anda bisa mengunjungi gudang kayu Gudang KayuJln. Pasar Ciseeng No. 27 Desa Parigi MekarKec. Ciseeng Kab. Bogor Barat – 16120Phone 0251 8542153Mobile 0878 7866 6197 Abdul JamilWhatsapp 0812 1893 00775 Jakarta Jenis-jenis tanah di Indonesia sangatlah beragam, itu sebabnya Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai jenis tanah. Ada banyak jenis-jenis tanah di Indonesia dengan karakter atau ciri khasnya tersendiri. Tanah sendiri didefinisikan sebagai bagian kerak bumi yang tersusun dari bahan organik dan mineral. Peranan tanah bagi kehidupan makhluk hidup sangatlah penting terutama bagi tumbuh-tumbuhan. Saat Pengelolaan Gambut Indonesia Jadi Rujukan Dunia Kencan Pagi Bersama Tarsius di Taman Nasional Tangkoko Teliti Jumlah Kadar Karbon di Bumi, Satelit NASA Ukur Luas Hutan di Dunia Tanah sendiri menyediakan air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Tidak hanya tanaman, banyak spesies pun hidupnya bergantung pada tanah sebagai tempat habitatnya. Jenis-jenis tanah di Indonesia bergantung pada proses pembentukan serta lokasi dari tanah itu sendiri. Tanah soil merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan tanah di Indonesia dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai macam tanah. Apa saja jenis-jenis tanah di Indonesia? Dan di mana daerah persebarannya. Berikut jenis-jenis tanah di Indonesia dan persebarannya yang telah rangkum dari berbagai sumber 8/1/2019 Tanah Alluvial1. Tanah alluvial Jeni-jenis tanah di Indonesia salah satunya tanah alluvial. Tanah alluvial merupakan tanah yang berasal dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air sungai. Tanah ini merupakan hasil erosi yang kemudian diendapkan bersama dengan lumpur sungai. Tanah alluvial memiliki warna yang kelabu dan sifatnya subur. Umumnya, tanah alluvial ditemukan di wilayah dataran rendah. Di Indonesia, tanah alluvial banyak ditemukan di wilayah timur Sumatera, Bagian utara Jawa, Kalimantan bagian selatan dan tengah, bagian utara dan selatan Papua. Tanah vulkanis2. Tanah vulkanis Tanah vulkanis merupakan jenis-jenis tanah di Indoneisa yang berasal dari abu gunung api atau vulkanis atau material letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan. Tanah vulkanis mengandung banyak unsur hara sehingga sifatnya sangat subur. Karena subur, tanah ini baik dan sering digunakan sebagai ladang pertanian. Tanah vulkanis banyak ditemukan di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera di sekitaran Danau Toba. Tanah vulaknis dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni tanah regosol dan latosol. • Tanah regosol adalah tanah vulkanis yang mempunyai butir kasar, berwarna kelabu sampai kuning serta mengandung bahan organik yang sedikit. Tanah regosol cocok untuk ditanami tanaman tembakau, palawija serta buah -buahan. Daerah yang banyak terdapat tanah regosol adalah di wilayah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara. • Tanah latosol adalah tanah vulkanis yang memiliki ciri khas dari warnanya yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik sedang dengan sifat yang asam. Tanah latosol cocok untuk ditanami padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah latosol banyak terdapat di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Minahasa, Jawa dan Humus3. Tanah humus Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi. Artinya, tanah ini pun bersifat sangat subur. Tanah jenis ini sangat cocok untuk ditanami tanaman padi, nanas dan kelapa. Tanah humus banyak terdapat di Pulau Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan dan Papua. Tanah organosol4. Tanah organosol Tanah organosol adalah jenis-jenis tanah di Indoneisa yang juga sering dikenal dengan sebutan tanah gambut. Tanah ini terbentuk dari proses pelapukan bahan-bahan organik, seperti dari sisa pembusukan tanaman rawa. Pembusukan bahan organik yang terjadi pada tanaman yang kurang sempurna karena selalu tergenang air. Karena pembusukan yang terjadi kurang sempurna, tanah gambut cenderung bersifat asam hingga sangat asam. Karena selalu tergenang air, jenis tanah gambut ini kurang baik untuk pertanian. Tanah gambut banyak terdapat di daerah pasang surut, seperti di Papua bagian barat, Kalimantan Barat, Sumatra bagian timur, Jawa, pantai barat Sumatra, dan pantai Kalimantan Inseptisol5. Tanah Inseptisol Tanah inseptisol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri. Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik di mana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit. Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet. Tanah inseptisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Tanah Kapur6. Tanah Kapur Tanah kapur merupakan jenis-jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah ini masih bisa ditanami tanaman seperti pohon jati. Tanah kapur banyak terdapat di daerah Blora, Pegunungan Kendeng, serta Pegunungan Seribu Yogyakarta. Tanah kapur juga bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni tanah renzina dan tanah mediteran. Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi. Karenanya, tanah ini memiliki ciri khas warna hitam dan miskin zat hara. Sebagian besar tanah renzina ditemukan di daerah berkapur seperti Gunungkidul Yogyakarta. Sedangkan tanah mediteran merupakan jenis tanah kapur yang terjadi dari hasil proses pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah mediteran kemerahan sampai coklat dan memiliki sifat kurang subur. Meski kurang subur, tanah kapur meditaran masih cocok untuk ditanami tanaman jati, palawija, jambu mete dan Pasir7. Tanah pasir Tanah pasar merupakan tanah yang hanya memiliki kadar air sangat sedikit dan sangat miskin unsur hara. Tanah pasit berasal dari batuan pasir yang telah melapuk. Tanah ini banyak ditemukan di wilayah-wilayah pantai yang disebut sand dune atau bukit pasir. persebaran tanah pasir yang ada di Indonesia ada di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Tanah laterit8. Tanah laterit Tanah laterit merupakan jenis-jenis tanah di Indonesia yang sifatnya tidak subur, atau bahkan dapat dikatakan sudah hilang kesuburannya. Ini karena dalam tanah laterit, banyak terkandung zat besi dan alumunium. Kandungan unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena terlarut oleh curah hujan yang tinggi. Tanah laterit juga bersifat kering dan tandus. Warna tanah ini kekuningan sampai merah sehingga tanah laterit juga sering disebut sebagai tanah merah. Tanah ini banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, Sulawesi Tenggara hingga Kalimantan Litosol9. Tanah Litosol Tanah litosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan batuan beku dan sedimen. Tanah litosol memiliki ciri khas butiran kasar berupa kerikil. Tanah ini sangat miskin unsur hara sehingga tidak subur dan kurang baik untuk pertanian. Karena sifat tanahnya yang kurang subur, tanah ini hanya cocok untuk ditanami pohon besar di hutan. Tanah litosol banyak ditemukan di daerah Pulau Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Papua. Tanah Mergel10. Tanah Mergel Hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan adalah ia lebih mirip seperti pasir. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun tidak merata. Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya. Tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo Jawa Tengah, Madiun dan Kediri Jawa Timur. Reporter Afifah Cinthia Pasha* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Indonesia memiliki sekitar jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis 10% yang memiliki nilai ekonomi dan lebih sedikit lagi, 260 jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. Berikut ini adalah daftar nama-nama kayu atau kelompok kayu menurut nama perdagangannya, sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 163/Kpts-II/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan; dengan beberapa penyesuaian. Kelompok Jenis Meranti Kelompok Komersial Satu No. Nama Perdagangan Nama Ilmiah Nama-nama Daerah 1. Agatis Agathis spp. Damar Jw., dama Slw., damar bindang Klm., damar sigi Smt.. Ingg. kauri pine. 2. Balau Shorea spp. misalnya S. materialis Ridl., S. maxwellianaKing, S. scrobiculata Burck; Parashorea spp. Damar laut Smt., semantok Aceh, amperok, anggelam, selangan batu Klm. 3. Balau merah Shorea spp. mis. S. collina Ridl., S. guiso Blanco Bl. Balau laut, damar laut merah, batu tuyang, putang, lempung abang. Ingg. red selangan. 4. Bangkirai Shorea spp. mis. S. kunstleri King, S. laevis Ridley, S. laevifolia Endert; Hopea spp. mis. H. celebica Burck, H. semicuneata Sym. Benuas, balau mata kucing, hulo dereh, puguh, jangkang putih, kerangan Smt., bubuh Bk. 5. Damar Araucaria spp. mis. A. cunninghamii D. Don, A. Alloa, ningwik, pien Pap.. Ingg. araucaria. 6. Durian Durio spp. terutama Durio carinatus Mast.; Coelostegiaspp. Durian burung, lahong, layung, apun, begurah, punggai, durian hantu, enggang 7. Gia Homalium tomentosum Roxb. Benth., Homalium foetidumRoxb. Benth. Delingsem Jw., kayu batu, melunas, kayu kerbau, momala Slw. 8. Giam[2] Cotylelobium spp. mis. C. burckii Heim, C. lanceolatumCraib, C. melanoxylon Pierre Giam durian, resak bukit tembaga; giam padi, resak daun kecil, resak batu; giam tembaga, resak daun lebar; resak gunung 9. Jelutung Dyera spp. Pulai nasi, pantung gunung, melabuai 10. Kapur Dryobalanops spp. di antaranya D. oblongifolia Dyer, D. sumatrensis Gmelin Kosterm. Kamper kayu, kayu kayatan, empedu, keladan 11. Kapur petanang Dryobalanops oblongifolia Dyer Kapur guras Smt., kapur paya Mly., kelansau Swk. 12. Kenari Canarium spp., Dacryodes spp. , Santiria spp., Trioma spp. Kerantai, ki tuwak, binjau, asam-asam, kedondong kedundung, resung, bayung, ranggorai, mertukul 13. Keruing Dipterocarpus spp. mis. D. applanatus D. baudiiKorth., D. elongatus Korth. dll. Keruing arong, kekalup; Lagan sanduk, mara keluang; Keruing tempudau; tempurau, merkurang, kawang, apitong 14. Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. Kayu bawang hutan Klm. 15. Malapari Pongamia pinnata L. Pierre Malapari 16. Matoa Pometia spp.; mis. P. pinnata Forster & Forster, P. ridleyiKing Kasai, taun, kungki, hatobu, kayu sapi Jw., tawan Mlku., ihi mendek Irian Jaya 17. Medang Cinnamomum spp. Sintuk, sintok lancing, ki teja, ki tuha, ki sereh, selasihan 18. Meranti kuning Shorea spp. di antaranya S. acuminatissima Sym., S. balanocarpoides Sym., S. faguetiana Heim, S. gibbosaBrandis, Shorea scollaris Damar hitam, damar kalepek; Damar hitam katup; Bangkirai guruk, karamuku; Damar buah, mereng-kuyung; Damar tanduk. Ingg. yellow seraya. 19. Meranti merah Shorea spp. di antaranya S. johorensis Foxw., S. lepidotaBI., S. leprosula Miq., S. ovalis BI., S. palembanica Miq.,S. platyclados ex Foxw., S. leptoclados Sym., dll. Majau, meranti merkuyung; Meranti ketrahan; Meranti tembaga, kontoi bayor; Meranti kelungkung; Tengkawang majau; Banio, ketir; Seraya merah, campaga, lempong, kumbang, meranti ketuko, cupang. Ingg.red seraya, red lauan. 20. Meranti putih Shorea spp. di antaranya S. assamica Dyer, S. bracteolata Dyer, S. javanica K. et. Val., S. lamellataFoxw., S. ochracea Sym., S. retinodes S. virescensParijs, S. koordersi Brandis, dll. Damar mesegar; Bunyau, damar kedontang; Damar mata kucing, damar kaca, damar kucing; Damar tunam, damar pakit; Damar kebaong, baong, bayong, baung, belobungo, kontoi tembaga; Balamsarai, damar mansarai; Damar maja, kontoi sabang; Kikir, udang, udang ulang, damar hutan, anggelam tikus, maharam potong, pongin, awan punuk, mehing Smt., Kal.; Damar lari-lari, lalari, temungku, tambia putih Slw., Damar tenang putih, hili, honi Mlku.. Ingg. white meranti. 21. Merawan Hopea spp. mis. H. dasyrrachis H. dyeri Heim, H. sangal Korth., dll. Tekam, tekam rayap; Bangkirai tanduk, emang, amang besi; Cengal, merawan telor; Ngerawan, cengal balau 22. Merbau Intsia spp. terutama I. bijuga I. palembanica Miq. Merbau asam, ipi NT., kayu besi Papua; Ipil, anglai, maharan; Tanduk Mlku. 23. Mersawa Anisoptera spp. mis. A. laevis Ridl., A. marginata Korth.,A. thurifera Bl. Cengal padi, damar kunyit; Masegar Smt., ketimpun Klm., mersawa daun besar; tabok, tahan 24. Nyatoh Palaquium spp., Payena spp., Madhuca spp. Suntai, balam, jongkong, hangkang, katingan, mayang batu, bunut, kedang, bakalaung, ketiau, jengkot, kolan 25. Palapi Heritiera Tarrietia spp.; mis. H. javanica Bl. Kosterm., H. simplicifolia Mast. Kosterm., H. littoralis Ait., H. sylvaticaS. Vidal Mengkulang, teraling; Dungun, talutung, lesi-lesi. 26. Penjalin Celtis spp. Rempelas, ki jeungkil, ki endog Sd., cengkek Jw., pusu Sumbawa 27. Perupuk Lophopetalum spp.; mis. L. javanicum Zoll. Turcz., L. multinervium Ridl., L. subobovatum King, L. wightianumArn. Kerupuk Smt., pasana Klm., mandalaksa Jw., aras 28. Pinang Pentace spp. Melunak, ki sigeung, ki sinduk, kelembing 29. Pulai Alstonia spp. di antaranya A. pneumatophora Back., A. scholaris A. spatulata Bl., A. macrophylla Wall., A. spectabilis Kayu gabus, rita, gitoh, bintau, basung, pule, pulai miang. Ingg. white cheesewood, milkwood, milky pine. 30. Rasamala Altingia excelsa Noroña Tulasan Smt., mandung Min., mala Jw. 31. Resak Vatica spp.; mis. V. maingayi Dyer, V. oblongifolia rassak Bl. Damar along, resak putih Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran Kelompok Komersial Dua No. Nama Perdagangan Nama Ilmiah Nama-nama Daerah 1. Bakau Rhizophora spp. dan Bruguiera spp Tumu, Lenggadai, Jangkar, Tanjang, Putut, Busing, Mata buaya 2. Bayur Pterospermum spp. Balang, Walang, Wadang, Wayu 3. Benuang Octomeles sumatrana Miq. Benuang bini Klm., winuang Slw. 4. Berumbung Adina minutiflora Val.; Pertusadina spp. Kayu lobang, Barumbung, Kayu gatal 5. Bintangur Calophyllum spp.; mis. C. calaba L., C. inophyllum L., C. papuanum Lauterb., C. pulcherrimum Choisy, C. soulattri Bintangor, penaga; Nyamplung; Sulatri; Bunoh, bintangur bunut 6. Bipa Pterygota spp. Kayu wipa 7. Bowoi Serianthes minahassae Merr. & Perry Syn. Albizia minahasae Koord. Rayango, Merang, Terangkuse 8. Bugis Koordersiodendron pinnatum Merr. Grepau 9. Cenge Mastixia rostrata BI. Cenge, Cingo 10. Duabanga Duabanga moluccana BI. Benuang laki, Takir, Aras, Raju mas 11. Ekaliptus Eucalyptus spp.; mis. E. alba Bl., E. degluptaBl., E. urophylla Blake Kayu putih; Leda, aren Mlku., tampai; Ampupu Timor, 12. Gelam Melaleuca spp. Kayu putih 13. Gempol Nauclea spp. Wosen, Klepu pasir, Anggrit 14. Gopasa Vitex spp. Teraut, Laban 15. Gerunggang/Derum Cratoxylum spp.; mis. C. arborescens Vahl Bl., C. cochinchinense Lour. Bl. Madang baro; Mampat, butun; kemutul, temau; edat 16. Jabon Anthocephalus spp. A. chinensis Lamk. ex Walp. dan A. macrophyllus Roxb. Havil. Kelampayan Mly., laran Klm., semama Amb.. Ingg. cadamba. 17. Jambu-jambu Syzygium spp. [3] Kelat, Ki tembaga, Jambu 18. Kapas-kapasan Exbucklandia populnea R. Brown Hapas-hapas, Tapa-tapa, Leman 19. Kayu kereta Swintonia spp. Rengas sumpung, Merpauh, Bagel mirah 20. Kecapi Sandoricum spp. Papung, Kelam, Sentul 21. Kedondong Hutan Spondias spp. Coco, Kacemcem leuweung 22. Kelumpang Sterculia spp. Kepuh, Kalupat, Lomes 23. Kembang semangkok Scaphium macropodum J. B. Kepayang, merpayang Smt. 24. Kempas Koompassia malaccensis Maing. Hampas, impas, tualang ayam 25. Kenanga Cananga sp. Kananga 26. Keranji Dialium spp.; mis. D. indum L., D. platysepalum Baker, D. procerum Stey Kayu lilin; Maranji 27. Ketapang Terminalia spp. Kalumpit, Klumprit, Jelawai, Jaha 28. Ketimunan Timonius spp. Seranai, Temirit, Kayu reen 29. Lancat Mastixiodendron spp. Kundur, Modjiu, Raimagago 30. Lara Metrosideros spp. dan Xanthostemon spp. Lompopaito, Nani, Langera 31. Mahang Macaranga spp. Merkubung, Mara, Benua 32. Medang Litsea firma Hook f.; Dehaasia spp. Manggah, Huru kacang, Keleban, Wuru, Kunyit 33. Mempisang Mezzetia parviflora Becc.; Xylopia spp.; Alphonsea spp.;Kandelia candel Druce Mahabai, Hakai rawang, Empunyit, Jangkang, Banitan, Pisang-pisang 34. Mendarahan Myristica spp., Knema spp. Darah-darah, Tangkalak, Au-au, Ki mokla, Kumpang, Kayu luo, Huru 35. Menjalin Xanthophyllum spp. Lilin, Ki endog, Segi landak 36. Mentibu Dactylocladus stenostachys Oliv. Jongkong, merebung 37. Merambung Vernonia arborea Han. Merambung, sembung 38. Punak Tetramerista glabra Miq. Kayu malaka Smt., cerega Klm. 39. Puspa Schima spp.; terutama S. wallichii Korth. Seru Jw., simartolu Smt., madang gatal Klm. 40. Rengas Gluta aptera King Ding Hou Rengas tembaga, Rangas 41. Saninten Castanopsis argentea A. DC. Sarangan Jw., ki hiur Sd., kalimorot 42. Sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen Jeungjing, Tawa kase, Sika Maluku 43. Sepat Berrya cordofolia Roxb. Waru gunung, Kalong 44. Sesendok Endospermum spp.; mis. E. diadenum Miq. Airy Shaw, E. moluccanum T & B Kurz, E. peltatum Merr. Sendok-sendok, kayu labuh Smt., kayu bulan Mly., garung Klm.; Kayu raja Mlku. 45. Simpur Dillenia spp.; mis. D. grandifolia Wall., D. obovata Hoogl.,D. pentagyna Roxb. Sempur, segel, janti, dongi 46. Surian Toona sureni Merr. Suren, kalantas 47. Tembesu Fagraea spp.; mis. F. fragrans Roxb., F. sororia Sm. Tomasu Smt., kulaki Slw., malbira, ki tandu 48. Tempinis Sloetia elongata Kds. Damuli, Kayu besi 49. Tepis Polyalthia glauca Boerl. Banitan, Pemelesian, Kayu tinyang, Kayu bulan, Banet, Kayu kalet 50. Tenggayun Parartocarpus spp. Buku ongko, Pejatai, Purut bulu 51. Terap Artocarpus spp. Cempedak, Kulur, Tara, Teureup 52. Terentang Campnosperma spp.; mis. C. auriculatum Bl. C. brevipetiolatum Volkens, dll. Tumbus Smt., pauh lebi 53. Terentang ayam Buchanania spp. Pauhan, Antumbus, Talantang 54. T u s a m Pinus spp. Pinus, Damar batu, Uyam 55. Utup Aromadendron sp. U t u p Kelompok Jenis Kayu Eboni Kelompok Indah Satu No. Nama Perdagangan Nama Ilmiah Nama-nama Daerah 1. Eboni bergaris Diospyros celebica Bakh. Maitong, Kayu lotong, Sora, Amara 2. Eboni hitam Diospyros rumphii Bakh. Kayu hitam, Maitem, Kayu waled 3. E b o n i Diospyros spp.; di antaranya D. areolata King et G., D. cauliflora BI., D. ebenum Koen, D. ferrea Bakh., D. lolinBakh., D. macrophylla BI. Baniak, Toli-toli, Kayu arang, Kanara, Gito-gito, Bengkoal, Malam Kelompok Jenis Kayu Indah Kelompok Indah Dua No. Nama Perdagangan Nama Ilmiah Nama-nama Daerah 1. Bongin Irvingia malayana Oliv. Pauh kijang, Sepah, Kayu batu 2. Bungur Lagerstroemia speciosa Pers. Ketangi, wungu Jw., tekuyung, benger 3. Cempaka Michelia spp., Elmerrillia spp. Minjaran, Wasian, Manglid, Sitekwok, Kantil Jw., Capuka 4. Cendana Santalum album L. Kayu kuning, Lemo daru 5. Dahu Dracontomelon spp.; mis. D. dao Merr. & Rolfe, D. mangiferum Bl. Dao, basuong Smt., sengkuang Mly., koili 6. Johar Senna spp.[4] Juar, Trengguli, Sebusuk, Bobondelan 7. Kuku Pericopsis mooniana Thw. Kayu laut, Papus, Nani laut 8. Kupang Ormosia spp. Kayu ruan, Saga 9. Lasi Adina fagifolia Ridl. Adina, Kilaki 10. Mahoni Swietenia spp.; mis. S. macrophylla King, S. mahagoni L. Jacq. Mahoni 11. Melur Dacrydium spp.; Podocarpus spp. dan Phyllocladus spp. Mis. Dacrydium junghuhnii Miq. Alau, cemantan Klm.; Jamuju, kayu embun Slw., sampinur bunga Smt.; Sampinur tali; Kayu cina; Ki merah, Sandu 12. Membacang Mangifera spp. Ambacang, Asam, Limus piit, Mempelam, Wani, Mangga 13. Mindi Melia spp.; terutama M. azedarach L. Bawang kungut 14. Nyirih Xylocarpus granatum J. Konig Nyireh, Niri 15. Pasang Quercus spp. Mempening, Baturua, Kasunu, Triti 16. Perepat darat Combretocarpus rotundatus Dans. Marapat, Teruntum batu 17. Raja bunga Adenanthera spp Saga, Segawe, Klenderi 18. Rengas Gluta spp.; Melanorrhoea spp. Ingas, Suloh, Rangas, Rengas burung 19. Ramin Gonystylus bancanus Kurz Gaharu buaya, Medang keladi, Keladi, Miang 20. Sawo kecik Manilkara spp.; mis. M. fascicularis Lam & Maas Geest., M. kauki L. Dub. Subo, Ki sawo 21. Salimuli Cordia spp. Kendal, Klimasada, Purnamasada 22. Sindur Sindora spp.; mis. S. bruggemanii de Wit, S. coriaceaMaing., S. wallichii Graham Sepetir Mly., sasundur Klm., mobingo Slw. 23. Sonokembang Pterocarpus indicus Willd. Angsana, Linggua, Nala, Candana 24. Sonokeling Dalbergia latifolia Roxb. Linggota, sono sungu, sonobrits 25. Sungkai Peronema canescens Jack Jati seberang, Jati londo 26. Tanjung Mimusops elengi L. Sawo manuk Jw., karikis Slw. 27. Tapos Elateriospermum tapos BI. Kelampai, Setan, Kedui, Wayang 28. Tinjau belukar Pteleocarpus lampongus Bakh. Lontar kuning 29. Torem Manilkara kanosiensis L. et B. M. Sawai, Torem 30. Trembesi Samanea saman Merr. Ki hujan 31. Ulin Eusideroxylon zwageri B. Kayu besi, bulian, kokon 32. Weru Albizia procera Benth. Beru, Ki hiyang, Bengkal Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak sekali hasil alam berupa tanaman dan satwa di dunia, hutan di indonesia juga merupakan salah satu hutan yang memiliki keanekaraman hayati didalammnya termasuk tanaman kayu. Sumber daya yang ada di Indonesia itu sangat banyak, mulai dari flora, fauna, hutan, laut, tambang, dan lain-lain. Terutama sumber daya di dalam hutan. Hutan memiliki pepohonan yang sangat banyak dan beragam. Pohon-pohon tersebut tentunya dapat dijadikan sebagai kayu untuk kebutuhan manusia. Untuk mendapatkan kayu dari pohon juga tidak bisa asal tebang. Penebang pohon harus memilih pohon yang tua untuk ditebang dan diambil kayunya. Lalu kayu-kayu tersebut dapat dijadikan sebagai kebutuhan manusia seperti perabotan rumah dan lain-lain. Setiap kayu memiliki karakternya masing-masing. Untuk membuat kayu menjadi suatu benda bermanfaat tentunya harus dilihat dulu dari karakteristiknya. Jika karakteristiknya cocok maka dapat dijadikan benda yang kita mau. Berikut adalah beberapa jenis-jenis kayu, karakteristik, dan manfaat dari kayu tersebut. 1. Kayu Sungkai Kayu sungkai ini umumnya berwarna terang, namun pada bagian pinggir kayu memiliki warna yang lebih terang. Kayu ini juga memiliki permukaan yang kesat, kayu ini tidak sehalus kayu jati dan lainnya. Walaupun berusaha untuk diampelas, namun kayu ini tetap terasa kesat. Serat kayu ini memiliki karakter yang kuat dan bagus. Kayu ini cocok untuk pembuatan furnitur dengan warna natural. Jangan gunakan warna solid pada kayu ini jika menginginkan hasil yang maksimal. Gunakan saja kayu lain jika ingin mengganti menjadi warna solid. Kayu sungkai biasanya juga digunakan sebagai furnitur. Kayu ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan jendela, pintu, dan juga rangka atap rumah. Kayu ini juga digunakan untuk pembuatan veneer atau lapisan kayu. Pembuatan veneer bertujuan untuk membantu proses akhir pembuatan kayu agar lebih rata dan mendapat hasil yang bagus. Kayu sungkai tidak cocok digunakan sebagai furnitur luar ruangan seperti meja taman, ayunan, dan juga kursi taman. Kayu ini tidak memiliki karakter yang kuat ketika lama terkena sinar matahari dan air hujan. Bahkan dengan serangan hama kayu ini bisa menjadi lunak. Untuk memiliki kayu ini harus diperhatikan hal-hal kecil di sekitar kayu agar kayu dapat bertahan lama. Adapun beberapa kelebihan dari kayu sungkai Serat pada kayu terlihat menonjol, sehingga cocok untuk digunakan sebagai mebel minimalis;Harga kayu ini lebih murah daripada kayu jati dan mahoni;Sangat cocok jika menggunakan warna natural. Ada juga beberapa kekurangan dari kayu sungkai ini Tidak cocok dijadikan furnitur luar ruangan;Tidak cocok digunakan untuk cat akhiran dengan warna solid;Permukaan kayu terasa kesat;Tidak sekuat kayu jati dan mahoni. 2. Kayu Merbau Kayu merbau ini diolah dari pohon merbau. Pohon ini tersebar di beberapa daerah meliputi, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan juga Papua. Pohon merbau ini juga dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 50 meter. Karakter pada kayu ini memiliki warna kuning kecokelatan, coklat kemerahan, dan juga sedikit hitam. Warna-warna pada kayu merbau ini sedikit mirip dengan kayu jati. Hal tersebut bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti dari kayu jati. Kayu ini memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi. Bahkan kayu merbau ini digolongkan dalam kayu yang berat, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Produksi yang menggunakan bahan kayu merbau meliputi, konstruksi rumah, pembuatan kusen pintu dan jendela, pembuatan tiang, hingga dapat digunakan untuk membuat jembatan. Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh kayu merbau seperti Tingkat kekerasan kayu cukup tinggi;Dapat digunakan untuk membuat berbagai macam kebutuhan;Memiliki harga yang lebih murah daripada kayu jati;Kayu ini tahan rayap dan jamur. Ada juga beberapa kekurangan dari kayu merbau seperti Pengolahan kayu merbau cukup sulit;Kayu merbau akan rusak jika salah dalam hal pengolahan. 3. Kayu Mahoni Kayu mahoni adalah salah satu kayu untuk bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Kayu ini bahkan sering sekali diekspor keluar negeri, khususnya negara-negara di Eropa. Pengrajin mebel di Jepara kebanyakan membuat kayu ini untuk diekspor ke luar negeri. Meski kayu mahoni tidak sekuat kayu jati, namun kayu mahoni memiliki serat yang lebih halus. Kayu ini lebih lunak dan mudah dibentuk serta diukir. Selain itu, kayu ini memiliki pori-pori yang halus, sehingga produk yang dihasilkan juga ikut halus. Warna kayu ini sedikit kemerah-merahan pada bagian dalam, serta warna coklat tua pada bagian luar. Diameter pada kayu mahoni dan kayu jati hampir sama, namun kayu mahoni memiliki harga yang lebih murah, namun tidak pada prosesnya. Hal tersebut memiliki banyak penyebabnya. Pertama, jika ingin menggunakan kayu mahoni sebagai bahan baku pembuatan furnitur maka harus memilih kayu yang berdiameter di atas 30 cm. Lalu, kayu ini mudah sekali menyusut dan dapat terserang hama. Kedua, kayu ini tidak sekeras kayu jati. Hal tersebut yang membuatnya rentan terserang hama. Sebelum di olah, kayu mahoni biasanya akan direndam dalam cairan anti hama agar lebih tahan lama. Namun, ada juga pengrajin yang merebus kayu ini terlebih dahulu sampai benar-benar tidak ada hamanya. Proses ini memengaruhi biaya akhir. Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki kayu mahoni ini Harga yang lebih murah daripada kayu jati;Dapat membuat cat akhiran menjadi warna solid karena kandungan minyak alami pada kayu mahoni hanya sedikit;Kayu ini memiliki karakter yang ringan. Ada juga kekurangan yang dimiliki kayu mahoni seperti Seratnya bagus, namun tidak sekuat kayu jati;Mudah diserang hama jika tidak dilapisi cairan anti hama. 4. Kayu Mindi mindi ini juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Karakternya cukup keras, namun tidak sekeras kayu mahoni dan kayu jati. Kayu ini rentan pecah maka dari itu penggunaannya harus benar-benar dipastikan dalam keadaan kering. Guratan pada serat kayu mindi ini tergolong bagus. Namun, serat kayunya tidak sekuat kayu jati. Jika ingin lebih kuat maka harus dilapisi dengan cairan anti hama agar tidak menjadi rusak karena serangan hama. Kayu ini memiliki banyak permintaan untuk dilakukan veneer. Harganya juga bersaing dengan kayu mahoni. Adapun beberapa kelebihan pada kayu mindi ini seperti Salah satu kayu yang memiliki serat bagus;Cocok untuk pembuatan mebel minimalis dengan warna natural. Lalu ada juga kekurangannya seperti Seratnya tidak terlalu kuat, jadi mudah pecah;Kayu ini mudah sekali untuk melengkung;Mudah terserang hama karena kurang kuat;Tidak cocok digunakan untuk luar ruangan. Buku tersebut memberi petunjuk apa saja alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan sebagai pengrajin kayu. 5. Kayu Pinus Kayu pinus ini salah satu kayu yang juga memiliki serat bagus. Seratnya terlihat menonjol dengan jelas. Kayu ini cocok digunakan untuk bahan baku mebel karena akan terlihat nilai estetikanya dari guratan seratnya. Ketahanan pada kayu ini seperti pada kayu jati yang memiliki minyak alami untuk menghindari dari hama. Terlindung dari hama bukan berarti kayu ini sekuat kayu jati. Kayu ini cukup lunak dan mudah pecah jika digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran kecil. Minyak alami pada kayu pinus ini sangat banyak, jadi memerlukan waktu yang cukup lama jika ingin memberi warna akhir yang hasilnya maksimal. Tunggu sampai kayu benar-benar kering. Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki kayu pinus ini Mempunyai guratan serat yang bagus;Tahan hama karena minyak alami yang banyak pada kayu pinus;Harga yang relatif murah. Ada juga beberapa kekurangan pada kayu pinus Serat kayu juga tergolong kurang kuat;Kandungan minyak yang tinggi ini memakan waktu lama jika ingin memberi warna akhir pada kayu ini. 6. Kayu Meranti Kayu meranti ini biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk membuat bangunan. Biasanya material kayu ini dapat menjadi bangunan rumah, kafe, kantor, restoran, dan juga sekolah. Tidak hanya bangunan besar, kayu meranti juga bisa digunakan untuk pembuatan tempat tidur, meja, kursi, dan lain-lain. Kayu ini memberikan kesan yang alami. Kemudahan yang didapat dalam pembuatan kayu ini beragam seperti mudah didesain dengan banyak bentuk, lalu juga mudah jika ingin melakukan perubahan dalam desain bangunan. Kayu ini fleksibel dan tahan terhadap gempa, bahkan kayu ini disebut sebagai kayu anti rayap. Meranti memiliki beberapa karakteristik, mulai dari tekstur kesegaraman ukuran pada sel kayu. Kayu ini memiliki ciri pada batas lingkar tumbuh kayu yang tidak jelas, pembuluh kayunya berbaur, memiliki persebaran tunggal dan ganda radial. Namun ia tidak memiliki lingkaran tahun, sehingga tekstur yang dimilikinya rata. Seratnya ini termasuk serat yang bagus dan tidak mudah pecah. Adapun beberapa kelebihan pada kayu meranti seperti Kayu meranti mudah dikeringkan;Kayu meranti awet dan tahan lama karena anti rayap;Cocok sebagai bahan baku konstruksi bangunan. Ada juga beberapa kekurangan pada kayu meranti Teksturnya kasar dan tidak jelas;Harga kayu meranti cukup mahal. 7. Kayu Jati Kayu jati merupakan kayu yang sudah dikenal oleh banyak orang. Kayu ini memiliki istilah lain dalam bahasa Inggris yaitu, Tectona Grandis. Kayu jati banyak ditemukan di kawasan pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Meski pohon kayu jati ada di Kalimantan dan Sumatra, namun mereka tidak dapat tumbuh secara maksimal karena tanahnya tidak mendukung. Kandungan tanah pada kedua pulau tersebut memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Kayu jati ini sangat diandalkan dalam industri mebel. Kayu ini bisa dibilang kayu yang premium untuk pembuatan perabotan rumah. Untuk dijadikan sebagai bahan membuat mebel, diperlukan kayu jati yang usianya sudah mencapai puluhan tahun. Faktor usia ini yang menjadikan harga dari kayu jati menjadi lebih mahal daripada kayu lainnya. Kayu jati awet digunakan dalam jangka waktu yang lama dibanding kayu lain, karena kayu ini memiliki minyak alami di dalam kayu dalam jumlah banyak. Meski kayu ini begitu hebat, kayu ini tidak cocok jika dicat dengan menggunakan warna-warna cerah. Ketika hal tersebut dilakukan maka akan timbul minyak alami yang meninggalkan noda warna kekuningan di perabotan rumah. Kayu jati ini sangat cocok dijadikan sebagai furnitur. Hal yang diperhatikan hanya dengan cat akhir yang tidak boleh menggunakan warna terang. Biasanya orang yang memiliki furnitur dari kayu jati tidak akan macam-macam mengubah warna kayu. Kebanyakan menggunakan warna natural, warna ini akan menimbulkan kesan guratan-guratan kayu yang alami dan memiliki nilai estetika. Kayu jati ini memiliki beberapa kelebihan-kelebihan seperti Kuat dan tahan lama;Tahan dalam berbagai cuaca;Memiliki serat yang bagus;Tidak mudah menyusut;Tidak mudah berjamur. Ada juga beberapa kekurangan yang dimiliki pada kayu jati seperti Harga yang mahal;Tidak bisa menggunakan cat akhiran berwarna terang;Memiliki titik tengah kayu dengan ukuran besar. 8. Kayu Cendana Kayu cendana ini memiliki nama latin Santalum Album L. Pohon cendana adalah tumbuh dari Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Malu Tenggara Barat. Pada saat ini pohon cendana sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia meliputi, Bali, Sulawesi, Jawa Timur, Maluku, Sumba, Flores, Rote dan lain-lain. Kayu ini memiliki aroma yang harum. Hal tersebut karena kayu itu memiliki kandungan senyawa santanol pada bagian batang dan akarnya. Kandungan senyawa seperti itu biasanya digunakan untuk bahan baku kosmetik dan farmasi. Kayu cendana tidak hanya digunakan sebagai bahan baku untuk produk ukiran dan mebel. Namun karena wanginya yang khas, kayu ini juga dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, warangka keris, aroma terapi, dan campuran untuk parfum. Bahkan kayu cendana juga bisa dimanfaatkan untuk bahan baku obat herbal yang diolah pada bagian kulit, kayu, dan minyak dari cendana. Adapun beberapa kelebihan pada kayu cendana Memiliki aroma khas yang harum;Dapat dijadikan sebagai bahan baku industri kosmetik dan farmasi;Tersebar ke banyak daerah di Indonesia. Ada juga kekurangan pada kayu cendana Memiliki banyak peminat dan sering dijadikan sebagai bahan baku dupa, sehingga harganya mahal. 9. Kayu Trembesi Kayu trembesi ini seratnya memiliki guratan yang bagus seperti milik kayu jati. Ada kesan elegan yang ditimbulkan dari guratannya itu. Ketika masih berupa pohon kayu ini sangat kuat terhadap cuaca ekstrem. Namun tidak lagi setelah ia diubah menjadi kayu. Kayu trembesi tidak kuat berada pada cuaca ekstrem lagi. Kayu tersebut lebih cocok digunakan sebagai produk dalam ruangan yang tidak ada sambungan konstruksi dan desain-desain padat. Kayu ini juga biasanya digunakan sebagai tempat peneduh di jalan. Walaupun kayu ini tidak tahan dalam cuaca ekstrem tapi tetap bisa digunakan untuk peneduh jalan. Kayu trembesi memiliki pertumbuhan yang cepat daripada pohon lain. Sering dijumpai kayu-kayu trembesi dalam bentuk besar. Kayu ini digunakan untuk furnitur yang pembuatannya mendukung kekuatan dari produk itu sendiri seperti pembuatan meja solid. Adapun beberapa kelebihan pada kayu trembesi seperti Guratan serat kayu yang bagus, mirip dengan kayu jati;Cocok digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran besar;Cocok untuk membuat patung besar. Ada juga beberapa kekurangan pada kayu trembesi seperti Kayu yang tidak terlalu kuat;Kayu ini mudah diserang hama;Tidak disarankan untuk penggunaan luar ruangan. Jenis -jenis Kayu di Indonesia – Ada banyak jenis-jenis kayu di Indonesia yang memiliki ciri-ciri yang berbeda dan digunakan untuk produk yang berbeda pula. Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik tertentu yang menentukan kualitas dan kegunaan dari kayu tersebut. Sifat fisik kayu seperti lunak softwood dan keras hardwood. Kayu lunak biasanya banyak digunakan untuk pembuatan kertas atau kerajinan yang sifatnya ringan, sedangkan kayu keras hardwood digunakan sebagai bahan baku bangunan, seperti tiang, dinding dan lain sebagainya. Di Indonesia, ada banyak jenis-jenis kayu yang memiliki spesifikasi berbeda-beda. Bahan baku kayu banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memasak, bahan bangunan pintu, jendela, lantai, membuat perabot meja, kursi, bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah dan sovenir lainnya. Luas wilayah hutan Indonesia adalah Hektar. Dengan luas hutan yang begitu besar, negara kita memiliki salah satu jenis kayu kelas 1 di dunia, yaitu kayu Besi. Kayu ini termasuk salah satu kayu nomor 1 yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Selanjutnya akan kita basa jenis-jenis kayu di Indonesia berdasarkan asal usul dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Daftar Isi 1Jenis Kayu JatiJenis Kayu RasamalaJenis Kayu RotanJenis Kayu SengonJenis Kayu BambuJenis Kayu Meranti MerahJenis Kayu Cendana Jenis Kayu Jati Pohon Jati banyak berasal dari daerah Jawa Tengan dan Jawa Timur. Daerah tersebut merupakan daerah penghasil kayu Jati terbesar di indonesia, terutama daerah Alas Roban Rembang, Blora, Grobogan, dan Pati. Daerah penghasil kayu jati terbaik di Indonesia berasal dari daerah tanah perkapuran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Daerah ini merupakan kecamatan yang terletak di bagian paling timur Jawa Tengah, berbatasan dengan provinsi Jawa Timur. Jenis kayu Jati banyak digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan, terutama di daerah Blora, Pati dan Rembang. Kebanyakan masyarakat setempat menggunakan bahan baku jati untuk membangun rumah secara keseluruhan, mulai dari tiang, usuk, reng dan dinding. Ada juga yang menggunakannya sebagai atap, meskipun jumalahnya masing sangat jarang. Bahan kayu jati yang kuat dan mudah dibentuk biasa digunakan para pengrajin untuk membuat mubel dan perabotan rumah tangga, seperti kursi, meja, dan lain-lain. Masyarakat pesisir pantai Utara Jawa biasa menggunakan kayu jati sebagai bahan baku pembuatan perahu. Karena kebanyakan masyarakat pesisir pantai Utara berprofesi sebagai nelayan. Untuk kayu Jati yang berukuran kecil, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan pagar rumah. Jenis Kayu Rasamala Pohon Rasamala merupakan pohon hutan yang dapat tumbuh hingga mencapai 40-60 meter. Kayu Rasamala merupakan jenis kayu di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena kuat dan bisa menghasilkan damar. Damar dari kayu Rasamala berbahu harum, biasa digunakan sebagai campuran parfum ruangan oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Jenis pohon Damar memiliki banyak manfaat, selain bisa digunakan sebagai bahan bangunan dan campuran parfum, daun pohon Damar yang masih muda juga bisa dibuat menjadi sayur , lalapan dan obat batuk. Biasanya daun yang masih muda berwarna merah dan tidak terlalu alot. Pemanfaatan kayu Damar di Indonesia biasa digunakan sebagai bahan baku jembatan, penyangga rel kereta api, bahan konstruksi bangunan, lantai hingga perahu. Pastinya masih banyak lagi manfaat dari jenis kayu ini karena bahannya yang kuat. Jenis Kayu Rotan Pohon Rotan merupakan tumbuhan sejenis palma yang hidup memanjat atau merambat. Rotan banyak tersebar negara-negara tropis, seperti Afrika, Asia dan Australia. Indonesia merupakan pemasuk terbesar kayu Rotan dunia dengan memasok sekitar 70% kebutuhan rotan dunia. Kayu Rotan di Indonesia banyak dihasilkan dari daerah, Sumatra, Jawa, Sulawesi, Boerneo, dan Nusa Tenggara. Jenis kayu Rotan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel, misalnya meja tamu, kursi, serta rak buku. Kelebiahan jenis kayu ini adalah ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk “Pi Hole“. Adapun sentra industri kerajinan dan mebel rotan terbesar di indonesia terletak di Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Kita patut bersyukur kepada sang pencipta karena telah dilahirkan di Indonesia, negeri yang kaya akan sumber daya alam. Tinggal kita saja yang harus pintar mengelolanya supaya memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat. Jenis Kayu Sengon Pohon Sengon/Albasia Falcataria banyak tumbuh secara alami di India, Asia Tenggara, Cina Selatan dan Indonesia. Pohon jenis ini sedang banyak diminati para pembisnis kayu karena pertumbuhannya yang cepat dan kegunaannya yang sangat beragam. Pohon Sengon merupakan jenis tanaman kayu yang paling cocok ditanam dia area hutan rakyat karena tidak memerlukan tapak tumbuh yang sulit. Pohon kayu Sengon termasuk jenis tanaman tropis dimana ia memerlukan suhu sekitar 18-27 derajat Celcius. Jenis kayu Sengon biasanya digunakan sebagai bahan pembuat peti, bahan baku membuat kertas pulp, papan kayu, kayu bakar dan lain sebagainya. Selain batangnya, daun pohon Sengon juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki protein yang tinggi. Jenis Kayu Bambu Pohon Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di dalam batang. Pohon jenis ini merupakan tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat. Karena memiliki sistem di dalam pohon yang disebut rhizoma-dependen. Dalam satu hari, pohon jenis ini bisa tumbuh sepanjang 60 cm bahkan lebih, hal itu tergantung dengan cuaca dan kondisi tanah yang ditempati. Pohon Bambu memiliki banyak manfaat, seperti bahan perabotan rumah tangga, bahan kerajinan anyaman, bahan pembuat alat musik, bahan pembuatan rakit dan masih banyak lagi. Selain itu, pohon jenis ini juga bisa digunakan sebagai makanan hewan terutama hewan Panda dari Cina. Tunas, ranting, dan dedaunan yang empuk merupakan makanan favorit Panda. Jenis Kayu Meranti Merah Kayu Meranti Merah adalah kayu yang populer dikalangan pedagang. Kayu ini merupakan kayu pertukangan yang digunakan untuk bahan bangunan. Kayu jenis ini tergolong kayu yang keras dengan bobot ringan, berat, dan sedang. Pada umumnya memiliki masa berbuah dan berbunga selama 4-7 tahun sekali. Beberapa pemanfaatan jenis kayu Sengon di Indonesia seperti Bahan furniture outdoor maupun indoor menyuburkan tanah Fungsi ekologi Bahan baku pembuat kertas Menjaga sumber air Bahan kosmetik, sabun, obat-obatan, dan makanan olahan Jenis kayu Meranti juga sangat populer digunakan sebagai bahan pembuat body gitar, kusen, lantai, pintu, atab, dan lain sebagainya. Jenis Kayu Cendana Jenis Kayu Cendana merupakan salah jenis komuditas yang cukup menjanjikan di Indonesia. Kayu cendana memiliki tekstru yang kuat dan kokoh, kayu ini merupakan salah satu jenis kayu yang menjadi pilihan alternatif yang biasa digunakan setelah kayu Jati sebagai bahan baku pembuat furniture. Pohon Cendana memiliki dua jenis Kayu, yaitu jenis kayu Cendana Merah dan kayu Cendana Putih. Kualitas kayu Cendana putih lebih baik jika dibandingkan kayu Cendana Merah. Kayu Cendana putih banyak tumbuh di Indonesia, terutama daerah Nusa Tenggara Timur, sedangkan kayu Cendana Merah banyak tumbuh di daerah India, dan Fuan. Kayu Cendana merupakan tumbuhan parasit yang membutuhkan pohon lain agar bisa hidup, hal ini disebabkan oleh akar dari pohon Cendana yang kurang kuat, sehingga tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Walaupun termasuk jenis tumbuhan parasit, namun pohon ini mampu tumbuh dengan ketinggian 11 – 15 meter, dan termasuk pohon yang besar hingga bisa mencapai diameter 25 – 30 cm. Beberapa manfaat dari kayu Cendana adalah sebagai berikut Bahan baku furniture dan meubel Lambang prestise Bahan baku produk kerajinan tangan Sebagai bahan parfum dan wangi-wangian Bahan obat herbal Memperlancar buang air kecil Mengendalikan stress dan kecemasan Antiseptik dan antimikroba Manfaat kecantikan Bahan wewangian/parfum dan obat herbal Sebagai sangkur keris Demikian jenis-jenis kayu di Indonesia yang bisa menjadi refrensi Anda untuk membangun rumah. Semoga bermanfaat. Jenis-Jenis Kayu di Indonesia

sebutkan jenis jenis kayu dan persebarannya di indonesia