Titipansifatnya sementara. Ia sama sekali bukan kepunyaan kita. Begitu pula dengan hidup yang kita jalani ini. Harta benda, keluarga, nama baik, gelar dan kedudukan serta semua yang hingga kini masih kita miliki, sejatinya bukan kita yang memiliki. Mereka hanya sebentar saja berada di genggaman. SemuaHanya Titipan Rudiyanto, SE. Oktober 21, 2020. Bahkan napas yang kita miliki ini pun suatu saat akan diambil lagi oleh-Nya. Sudahkah kita bersyukur hari ini ? Karena alasan kesibukan, jadwal yang padat, dan masalah yang datang bertubi-tubi, kita sering merasa tidak perlu bersyukur. Apalagi kalau do'a-do'a kita rasanya masih belum Kalaukita bergembira dengan mengucapkan, "Alhamdulillah saya bisa bersedekah!", ini masih kelas biasa-biasa saja. Ungkapkanlah, "Alhamdulillah, Alloh menjadikan saya sebagai jalan rezeki bagi hamba Alloh lainnya.". Jadi, yang berbuat kebaikan itu adalah Alloh secara utuh sepenuhnya. Seperti kita memberi santunan kep ada anak yatim. Hartayang kita miliki: Mudah-mudahan dapat membantu kita di Akhirat kelak Pada hal semua harta yang kita miliki akan di pertanggungjawabkan oleh Allah SWT. Selain itu harta adalah amanah dari titipan Allah untuk menguji sejauh mana kita mensyukuri harta tersebut. Sesungguhnya harta yang ia punyai itu hanya ada tiga, iaitu apa yang ia Apayang kita miliki?? Apa yang kita impikan?? Dan apa yang menjadi keinginan kita?? Apakah semuanya harus sejalan dengan yang kita pikirkan?? Semua yang kita miliki hanya sebuah titipan daripada sebagaian anugerah dari-Nya. Dia-lah yang memiliki semuanya yang abadi. Semua yang kita mau sudah digariskan oleh-Nya. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. semua yang kita miliki hanya titipan...titipan Allah SWT...Jangan lupa follow,like, coment &share. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Semua yang kita miliki dalam hidup ini pada hakekatnya merupakan titipan Sang Khalik, Zat yang maha memiliki dan maha berkuasa atas seluruh alam semesta ini. Sebagai manusia kita hanya diberi Sang Pemilik hak pakai sementara. Waktu dan masa pakainya tidak ada yang tahu pasti, tergantung Sang Pemilik kapan Dia akan mengambil lagi semua yang pernah dititipkan pada kita. Ada yang cepat, ada yang lambat bahkan ada yang sangat lama sekali sehingga sangkin lamanya kita seringkali lupa bahwa semua kepunyaan kita itu hanya merupakan titipanNya. Hanya saja Sang Pemilik berbaik hati dengan memberikan waktu yang lebih lama sebelum mengambilnya lagi. Istri, suami, anak-anak, harta benda, jabatan kesemuanya itu merupakan titipan Sang Pemilik. Dalam setiap titipan-titipan-Nya tersebut ada ujian, sejauhmana kita kita bisa amanah terhadap apa yang telah dititipkan-Nya. Seorang istri adalah sebuah amanah bagi suami agar dapat membimbingnya dan bersabar atasnya, pengalihan tanggungjawab dari orangtuanya kepada suami saat menikah yang dipersaksikan oleh Allah swt. Demikian juga halnya dengan anak-anak, yang merupakan amanah dari Allah swt. kepada orangtua untuk mengasuhnya, membimbingnya, memastikannya agar tetap bisa berada dijalan-Nya. Bagian yang tersulit adalah apakah kita bisa ikhlas saat Sang Pemilik mengambil kembali segala sesuatu yang pernah dititipkan-Nya. Sulit sekali menghadirkan perasaan rela apalagi ikhlas saat Sang Empunya meminta titipan-Nya. Waktu membuat kita sering lupa bahwa semuanya itu hanya sekedar titipan-Nya dan pada waktunya juga akan diambil kembali. Cara Sang Pemilik mengambil titipan-Nya juga unik, berbeda-beda dan tentu saja sesuai dengan keinginan Sang Pemilik. Ada yang diambil satu persatu, bisa dalam rentang waktu yang dekat atau rada lama. Ada yang diambil secara besamaan untuk dua hal atau bahkan lebih sekaligus. Ada yang diambil secara tiba-tiba, tetapi seringkali Sang Pemilik sudah memberikan sinyal-sinyal akan mengambil titipan-Nya, tetapi terkadang firasat yang kurang tajam dan batin yang kurang peka sehingga kita tidak mampu membaca tanda-tanda yang telah diisyaratkan-Nya. Tak perlu sedih saat Sang Empunya mengambil kembali titipan-Nya, hadirkan ikhlas dihati dan ucapkan " Inna lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun " Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah dan sungguh kami akan kembali kepada-Nya. Karena sesungguhnya kita juga dititipkan kedunia ini hanya untuk sementara saja oleh Sang Khalik menuju kehidupan yang lebih abadi. Mari bergegas menyiapkan bekal. Note On board Jakarta-Medan 28 Maret 2012 Sehabis melaksanakan Umrah Lihat Catatan Selengkapnya Pixabay/ThuyHaBich Ramalan shio ini akan mengungkap siapa saja yang memiliki karakter rendah hati. - Ramalan shio berikut ini menarik untuk disimak, terutama bagi yang mempercayainya. Ramalan shio ini akan mengungkap siapa saja yang memiliki karakter rendah hati. Deretan shio ini tidak suka pamer karena sadar semua yang ada di dunia hanyalah titipan Tuhan. Shio mana saja? Berikut deretan shio yang rendah hati sebagaimana dikutip dari Your Chinese Astrology. Ramalan Shio Anjing Shio anjing dikenal karena kesetiaan, kejujuran, dan rendah hati mereka. Mereka cenderung tidak menyombongkan diri dan menghargai nilai-nilai kehidupan yang sederhana. Shio Anjing selalu mengingatkan kita bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan sementara di dunia ini. Ramalan Shio Kambing Shio kambing memiliki sifat yang ramah, lembut, dan rendah hati. Mereka cenderung tidak mencari pujian atau pengakuan dan lebih memilih hidup dengan penuh kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana. Shio Kambing menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kepemilikan material, melainkan pada hubungan yang hangat dan kedamaian batin. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

semua yang kita miliki hanya titipan