SedangnkanSunda dengan seni reak, debus, kuda lumping, dan berbagai atraksi lainnya. Menjadi satu daya tarik adalah, wisatawan ikut serta dalam kemeriahan festival ini. Sebelum festival ini dimulai, dilakukan upacara penyambutan Kadisbudpar Kota Bandung menggunakan kuda renggong dari parkiran menuju tempat acara.
Terinspirasidari pangatik dalam kesenian Kuda Renggong Karya : Deden Kamalludin 18113081 Hari, Tangga;l : Sabtu, 16 Juli 2022 Pukul : 19.30 WIB Seni Tari Sunda; Fakultas Seni Rupa dan Design. Seni Rupa Murni; Kriya Seni; Rias dan Busana; Fakultas Budaya dan Media. Antropologi Budaya; Film dan Televisi;
Selainseni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. E. Kuda renggong Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara
SeniSunda Kuda renggong .kesenian tradisional masyarakat Jawa barat .terutama di kab. SUMEDANG
Atraksi111 Kuda Renggong berlangsung meriah. Pesona Kuda Renggong membuat ribuan penonton memadati lokasi pertujukan, di lapang sepakbola Desa Kertamekar, Kecamatan Tanjung Kerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (12/12).
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 6oDt1-R8Cemjpz-N84ENYqANsIwRKwg4TrXUnUBex_nf-eGE0mDekQ==
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kesenian Tanji Kuda Renggong berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Tradisi ini sering dipertunjukkan dalam acara-acara seperti khitanan dan pernikahan sebagai bagian dari hiburan dan penghormatan kepada tamu membedakan Tanji Kuda Renggong dari pertunjukan lainnya adalah cara penyajiannya yang unik. Pertunjukan Tanji Kuda Renggong tidak hanya dilakukan di satu tempat, tetapi dilakukan secara keliling dari desa ke desa. Para penari dan musisi Tanji Kuda Renggong berkeliling dengan membawa alat musik mereka dan mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk memberikan pertunjukan. Tanji adalah alat musik pengiring dalam kesenian Kuda Renggong. Alat-alat musik yang digunakan dalam Tanji Kuda Renggong antara lain klarinet suling, trombon, jidur bedug, tambur, kecrek, ketuk, dan goong. Yang menarik, dalam pertunjukan Tanji Kuda Renggong, jidur bedug dan tambur dimainkan oleh dua orang secara bersamaan. Ini membentuk pola tepak yang khas dan sering digunakan dalam instrumen kendang Sunda yang umumnya dimainkan oleh satu orang. Menurut penuturan Rusman, seorang seniman Tanji, kata "tanji" sendiri berasal dari kata "tambur" dan "jidur", yang menunjukkan pentingnya kedua alat tersebut dalam pertunjukan. Grup Renggong Jemo pict. by Satria Rivaldy Dalam kesenian Tanji Kuda Renggong, musik yang dimainkan meliputi berbagai jenis lagu. Pada awalnya, Tanji Kuda Renggong membawakan lagu-lagu tradisional Sunda seperti ketuk tilu. Contoh-contoh lagu yang sering dimainkan meliputi lagu Gaplek, Geboy, dan Cikeruhan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sekarang lagu-lagu dangdut juga sering dimainkan dalam pertunjukan Tanji Kuda Renggong. Hal ini menunjukkan adaptasi kesenian Tanji Kuda Renggong terhadap perkembangan musik dan selera penting Tanji dalam pertunjukan Kuda Renggong mirip dengan peran kendang dalam kesenian Sunda. Tanji berfungsi sebagai Lurah Sekar atau pemimpin yang mengatur irama, tempo, serta memberikan isyarat terkait peralihan lagu. Seperti halnya kendang, Tanji juga memberikan kekuatan dan karakteristik musik yang dimainkan dalam kesenian Kuda kesenian Sunda, kendang adalah alat musik membranofon yang penting. Alat musik ini terbuat dari kulit hewan sebagai wadahnya muka bidang dan kayu berongga sebagai rangkaian badannya. Kendang memiliki dua wadah dengan tutup yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi, yang memberikan karakteristik suara khas dalam permainan kendang yang membedakannya dari alat musik karawitan Sunda, kendang memiliki peranan penting sebagai instrumen pemimpin atau Lurah Sekar. Kendang mengatur irama lagu, termasuk kecepatan tempo, memberikan isyarat dalam peralihan lagu, dan memberikan ciri khas dalam pemberentian lagu. Pola tepak dalam kendang memiliki beberapa jenis, termasuk pola tepak kotrek dan ngagoongkeun. Pola tepak kotrek digunakan untuk ibingan jawara dalam pertunjukan topeng, dan pola ini berfungsi sebagai pijakan ritmis untuk munculnya pola tepak pencugan. Pencugan sendiri adalah bagian dalam pola tepak yang tidak mengikuti pola atau pola tepak yang bebas. Secara keseluruhan, kesenian Tanji Kuda Renggong dan peranan kendang dalam kesenian Sunda menunjukkan kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pertunjukan-pertunjukan ini tidak hanya memperkaya seni dan budaya Jawa Barat, tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan masyarakat akan warisan budaya mereka. Lihat Seni Selengkapnya
Kuda Renggong aksara Sunda ᮊᮥᮓ ᮦᮛᮀᮍᮀᮧ adalah salah satu seni pertunjukan helaran yang berasal dari Kabupaten Sumedang. Kata renggong merupakan metatesis dari kata ronggeng yang berarti kamonesan keterampilan cara berjalan kuda yang dilatih menari dan mengikuti irama musik yang didominasi oleh kendang.[1] Kesenian ini sering dijadikan hiburan arak-arakan anak khitanan atau sunat, menerima tamu kehormatan, perayaan hari besar, dan pengisi acara dalam helaran atau festival.[2] Helaran Kuda Renggong. Dahulu, Kuda Renggong pertama kali muncul di desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang dan terkenal dengan sebutan kuda igel atau kuda menari. Kesenian ini merupakan pertunjukan rakyat yang bebentuk helaran pawai atau karnaval yang menampilkan 1 sampai dengan 4 ekor kuda. Dalam perkembangannya, Kuda Renggong mengalami perkembangan yang cukup pesat dan tersebar ke berbagai daerah di kecamatan dan di luar Kecamatan Buah Dua dan Kabupaten Sumedang.[3]
Senin, 29 Mei 2023 1909 WIB PHOTOS Sumedang - Kuda Renggong merupakan salah satu seni pertunjukan seni yang berasal dari Kabupaten Sumedang. Yuk intip kemeriahannya. Anak-anak mengendarai Kuda Renggong Kuda Menari selama festival di Sumedang, Jawa Barat, Minggu 28/5/2023. Kuda Menari atau dikenal juga dengan sebutan Kuda Renggong adalah salah satu pertunjukan seni dan budaya dari Sumedang. Arak-arakan kuda renggong ini didampingi oleh orang tua. Kata ''renggong'' berasal dari kata ''ronggeng'' atau ''kamonesan'' dalam bahasa Sunda setempat yang berarti kemahiran. Kuda tersebut telah terlatih dengan keterampilan menari. Kuda menari tersebut juga diiringi musik pengiring terutama gendang yang biasa digunakan sebagai media tunggangan dalam prosesi khitanan anak. BERITA TERKAIT BACA JUGA
Profile Articles Activity Seni KOUANDA, MD, PhD Directeur de recherche en Santé publique Institut de recherche en sciences de la santé Professeur d’épidémiologie Institut Africain de santé publique Directeur de l’École Doctorale Sciences, Santé, Technologie ED/2ST, Université Saint Thomas d’Aquin EDCTP senior Research Fellow Seni Kouanda est médecin épidémiologiste, directeur de recherches, chef du département de santé publique à l’Institut de Recherche en sciences de la santé IRSS, et professeur d’épidémiologie, directeur adjoint à l’Institut Africain de santé publique IASP basé à Ouagadougou. Il est titulaire d’un doctorat en médecine de l’Université de Ouagadougou, d’un PhD en sciences médicales option santé publique ; Université Catholique de Louvain. Il a conduit une dizaine de projets de recherche notamment sur le VIH/sida et la santé de la reproduction, la nutrition et le système de santé avec des financements de différents bailleurs de fonds USAID, Fonds Mondial, Banque Mondiale, OMS/HRP, UNFPA, Union Européenne, Ministère de la santé Burkina Faso. Il a publié plus de 150 articles dans des revues nationales et internationales à comité de lecture.
seni sunda kuda renggong