1 Produk Ekspor Indonesia Secara umum produk ekspor Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas (minyak dan gas) dan barang non migas. Sepuluh komoditi ekspor utama Indonesia adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk hasil hutan, elektronik, karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, otomotif, alas kaki, udang, kakao Lebihlanjut, pemegang kekuasaan juga dapat menentukan di mana dan kapan barang dan jasa diproduksi, dan didistribusikan. Penentuan impor terhadap komoditas strategis juga ditentukan oleh pemegang kekuasaan. Berdasarkan uraian itu terlihat bahwa kekuatan politik memengaruhi bagaimana sistem ekonomi di suatu negara bekerja. Tahun2019 yang disebut sebagai momen tahun politik diyakini tidak akan mempengaruhi harga komoditas, termasuk komoditas mineral dan batubara. \r\n . Nav Salah satunya adalah komoditas batu bara. Namun ada juga yang menyebut situasi saat ini sebagai tahun politik mengacu kepada kondisi Indonesia yang sedang masa pemilihan presiden dan DaftarIsi. Pengertian Negara Berkembang. Indikator Sebuah Negara Dianggap Berkembang atau Maju. Ciri-Ciri Negara Berkembang. Memiliki Angka Kelahiran yang Tinggi. Lebih Banyak Melakukan Impor dibandingkan Ekspor. Masih banyak Penduduk Miskin. Tingkat Pendapatan per Kapita Masih Rendah. Korupsi Tinggi dan Merajalela. Komoditasadalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah untuk diperjual belikan, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu, dapat diserahkan secara fisik dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dari jenis atau tipe yang sama yang sama, biasanya dapat dijual ata dibeli oleh investor melalui bursa berjangka. Secara umum, komoditas yang diperdagangkan produk, termasuk valuta asing Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Indonesia - Ekspor ke Brunei Nilai saat ini, data historis, perkiraan, statistik, grafik dan kalender ekonomi - Indonesia - Ekspor ke Brunei. Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi 2014 - 2019 Usd - Juta Bulanan Current prices NSA Sebagai bangsa yang memiliki banyak sekali kekayaan alam, tidak mengherankan jika banyak produk Indonesia yang diekspor keluar negeri. Apalagi setiap negara memiliki sumber kekayaan alam yang berbeda-beda. Sehingga untuk melengkapi kebutuhan tersebut terjadilah ekspor dan Ekspor IndonesiaKomoditas ekspor Indonesia adalah barang-barang yang diperdagangkan oleh Indonesia ke negeri lainnya. Barang-barang ini dapat berupa bahan mentah maupun barang yang sudah jadi dan bermerk. Berikut ini adalah 10 komoditas ekspor Indonesia ke luar TextileTextile atau yang lebih dikenal orang awam sebagai kain, merupakan komoditas ekspor Indonesia yang banyak diekspor ke luar negeri. Negara importir textile dari Indonesia mencakup Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Panama, Itali, Kanada, Meksiko, Belanja, Spanyol, Perancis, Jepang, Australia, Singapura, Hongkong, Sri Lanka, Korea Utara, Arab Saudi, Ethiopia, Nigeria, Kenya, Tunisia dan Sudan. 2. Rempah-rempahNegara Indonesia yang subur dan tumbuh berbagai jenis tanaman merupakan anugrah yang patut disyukuri. Bahkan dari jaman dahulu negara Indonesia menjadi incaran orang Belanda karena memiliki kekayaan rempah-rempah yang banyak. Kayu manis merupakan komoditas ekspor Indonesia yang banyak dicari di luar negeri. Negara tujuan ekspor rempah-rempah dari Indonesia mencakup Amerika Serikat, India, Tiongkok, Vietnam dan juga KayuProduk hutan seperti kayu merupakan komoditas ekspor Indonesia yang banyak dibutuhkan berbagai negara. Tak hanya kayu, produk olahan kayu seperti mebel banyak diminati karena memiliki desain dan kualitas yang baik. Pasar keempat terbesar dari ekspor kayu ini adalah Uni Eropa, lalu setelahnya adalah Tiongkok, Jepang dan Amerika Ikan Dan Produk Olahan IkanSebagai negara maritim, Indonesia memiliki banyak sekali ragam ikan yang menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. Produk hasil laut yang menjadi komoditas ekspor dari Indonesia ternyata terkenal memiliki kualitas yang baik. Beberapa jenis tangkapan laut yang menjadi komoditas ekspor adalah udang, ikan kakap, ikan mahi-mahi, cumi-cumi, sotong, ikan tenggiri, ikan tuna, ikan manyung, ikan sarden dan gurita. Negara tujuan ekspor ikan ini adalah Malaysia, Singapura, Hongkong, Amerika, Jepang Vietnam, Korea Selatan, Spanyol, Portugal, Tiongkok dan Kanada5. KopiKopi menjadi komoditas ekspor Indonesia yang terkenal memiliki kualitas yang baik. Beberapa jenis kopi yang terkenal di mancanegara adalah kopi Gayo. Kopi yang berasal dari Aceh ini ternyata sudah mendunia dan dikenal memiliki cita rasa yang khas. Selain kopi gayo, kopi toraja yang berjenis kopi arabika, juga menjadi salah satu jenis kopi yang banyak diekspor ke negara Jepang dan Amerika. Cita rasa kopi toraja yang memiliki tingkat keasaman yang rendah dan sensasi rasa pahit yang tidak melekat membuat kopi ini banyak tujuan ekspor dari komoditas kopi ini adalah Brazil, Spanyol, Italia, Argentina, Amerika Serikat, Turki, India, Tiongkok, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hongkong, Sri Lanka, Mesir, Bangladesh, dan Minyak Kelapa SawitMinyak kelapa sawit merupakan komoditas ekspor Indonesia yang banyak dicari karena memiliki banyak kegunaan. Mulai dari biodiesel, produk kebersihan, kosmetik, dan juga sebagai bahan tambahan untuk makanan. Produk minyak kelapa sawit banyak diekspor ke negara India, Tiongkok, Pakistan, Malaysia, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Yordania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Jerman, Spanyol, Italia, Turki, Amerika Serikat dan KakaoKakao atau yang dikenal dengan coklat memiliki banyak kegunaan sebagai bahan tambahan makanan atau minuman. Cita rasa unik yang diciptakan oleh biji coklat membuat produk kakao menjadi banyak diincar. Di Indonesia kakao diekspor dalam bentuk biji coklat maupun dalam bentuk produk olahan. Negara-negara yang mengimpor kakao dari Indonesia adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Cina, India, Filipina, Taiwan. Swis, Rusia, Jerman, Kanada, Inggris, Jepang, Belanda dan Sri KulitKulit hewan banyak diincar sebagai salah satu bahan utama membuat produk fashion seperti tas, sepatu, jaket dan dompet. Kulit hewan yang paling mudah dibudidaya adalah kulit sapi. Indonesia menjadi salah satu eksportir kulit sapi ke berbagai negara seperti Vietnam, Hongkong, India, Malaysia, Taiwan. Afrika Selatan, Emirat Arab, Jerman, Inggris, Brazil, Tiongkok, Jepang, Italia, Spanyol, Norwegia dan juga Amerika Batu BaraIndonesia memiliki cadangan batu bara yang berlimpah, dengan kualitas batu bara yang sangat baik. Mayoritas perusahaan tambang berada di luar pulau Jawa seperti, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Negara tujuan ekspor batu bara ini adalah negara Tiongkok, Jepang, Vietnam, dan Korea Alas KakiAlas kaki yang berupa sepatu ataupun sandal, ternyata menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia yang banyak dibutuhkan. Jenis bahan alas kaki yang diekspor bervariasi, mulai dari alas kaki berbahan kulit, karet, kain maupun alas kaki khusus untuk difabel. Negara pengimpor alas kaki dari Indonesia meliputi, Belgia, Amerika, Kanada, Chili, Panama, Jepang, Turko, Malaysia, Thailand, Korea Utara, Hongkong, Meksiko, Perancis, Italia, Inggris, Swis dan juga Obat-obatan HerbalDari dulu orang Indonesia memiliki racikan obat berbahan dasar tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat. Obat herbal tersebut kemudian diwariskan turun temurun hingga dapat menjadi komoditas ekspor Indonesia yang cukup Suku CadangMeskipun Indonesia bukanlah produsen otomotif, namun tetap berperan dalam memproduksi suku cadang produk otomotif. Produksi suku cadang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan otomotif di dalam negeri dan beberapa diekspor ke luar negeri. Beberapa negara tujuan ekspor suku cadang otomotif dari Indonesia adalah Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Jepang, dan Udang dan LobsterSudah tidak asing lagi Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas. Udang dan lobster pun melimpah di Indonesia. Bahkan beberapa negara tetangga diam-diam mengambil lobster dan udang dari Indonesia ukuran Asia Tenggara, Indonesia menjadi pengekspor udang paling besar dengan kualitas terbaik di dunia. Udang dan lobster ini banyak diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat. 14. Kayu ManisKayu manis sangat dibutuhkan untuk kebutuhan masakan di dunia sekitar 100 ribu metrik ton per tahunnya. Indonesia sendiri menjadi pengekspor kayu manis dan menguasai 35% pasar kayu manis di dunia. Negara tujuan ekspor kayu manis ini adalah Dubai, Malaysia, Singapura, dan Amerika Kolang-kalingSiapa yang menyangka bahwa kolang-kaling juga diminati di negara lain dan bahkan menjadi komoditas ekspor. Kolang-kaling ini selain sebagai makanan, ternyata juga digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetik loh. Kolang-kaling memiliki khasiat memperlancar pencernaan, mencegah pengeroposan tulang, dan mencegah penuaan dini. Kolang-kaling ini diekspor ke Australia, Arab, Amerika dan beberapa komoditas ekspor dari Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu bangga jika banyak komoditas yang bisa diekspor ke luar negeri dan menambah pendapatan devisa Iskael Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia. Tanah Indonesia yang subur menjadikan Indonesia sebagai negara agraris. Indonesia terletak di ekuator dengan panjang hari yang sama memungkinkan budidaya pertanian sepanjang tahun. Penduduknya yang mayoritas bekerja di sektor pertanian. Hal ini tercermin dari besarnya ekspor hasil-hasil pertanian Indonesia ke negara lain di seluruh dunia. Peranan ekspor sangat penting bagi Indonesia yaitu untuk penggerak perekonomian Indonesia Suharjon, et al. 2017. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian yaitu penyumbang pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa, dan neraca perdagangan negara. Sektor pertanian mampu meningkatkan perekonomian melalui perdagangan internasional berupa ekspor komoditas unggul. Hasil pertanian yang menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia antara lain kopi, rempah-rempah, karet, sawit, kakao, tembakau, vanilla, nilam, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak hasil pertanian dan menjadi andalan komoditas ekspor di Indonesia yang banyak diminati pasar internasional diantaranya karet, sawit, kakao, dan kopi. Indonesia menjadi ekportir sawit nomer satu di dunia dan karet nomer dua setelah Thailand. Perkembangan ekspor pertanian Indonesia khususnya hasil perkebunan menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Komoditas unggul ekspor yang menjadi target pengembangan adalah karet alam, karena memiliki potensi pasar yang cukup luas. Permintaan dunia terhadap karet alam mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2000 permintaan dunia terhadap karet alam mencapai 7,4 juta ton dan mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar 20,8. Produksi karet alam dunia masih dikuasai oleh tiga negara Asia yaitu Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Ketiga produsen karet dunia terus berusaha meningkatkan keunggulan komparatif dan daya saing agar dapat bertahan di pasar internasional karena permintaan karet dunia terus meningkat Syahputra, Y. R., et al. 2014. Figures - uploaded by Anggita Nisa Aulia HusnaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Anggita Nisa Aulia HusnaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EKSPOR DAN IMPOR HASIL PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia. Tanah Indonesia yang subur menjadikan Indonesia sebagai negara agraris. Indonesia terletak di ekuator dengan panjang hari yang sama memungkinkan budidaya pertanian sepanjang tahun. Penduduknya yang mayoritas bekerja di sektor pertanian. Hal ini tercermin dari besarnya ekspor hasil-hasil pertanian Indonesia ke negara lain di seluruh dunia. Peranan ekspor sangat penting bagi Indonesia yaitu untuk penggerak perekonomian Indonesia Suharjon, et al. 2017. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian yaitu penyumbang pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa, dan neraca perdagangan negara. Sektor pertanian mampu meningkatkan perekonomian melalui perdagangan internasional berupa ekspor komoditas unggul. Hasil pertanian yang menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia antara lain kopi, rempah-rempah, karet, sawit, kakao, tembakau, vanilla, nilam, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak hasil pertanian dan menjadi andalan komoditas ekspor di Indonesia yang banyak diminati pasar internasional diantaranya karet, sawit, kakao, dan kopi. Indonesia menjadi ekportir sawit nomer satu di dunia dan karet nomer dua setelah Thailand. Perkembangan ekspor pertanian Indonesia khususnya hasil perkebunan menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Komoditas unggul ekspor yang menjadi target pengembangan adalah karet alam, karena memiliki potensi pasar yang cukup luas. Permintaan dunia terhadap karet alam mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2000 permintaan dunia terhadap karet alam mencapai 7,4 juta ton dan mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar 20,8. Produksi karet alam dunia masih dikuasai oleh tiga negara Asia yaitu Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Ketiga produsen karet dunia terus berusaha meningkatkan keunggulan komparatif dan daya saing agar dapat bertahan di pasar internasional karena permintaan karet dunia terus meningkat Syahputra, Y. R., et al. 2014. Tabel 1. Nilai ekspor produk pertanian menurut komoditas penting Indonesia, 2016-2019 Sumber jurnal forum penelitian agro ekonomi, vol. 38 No. 1 Ekspor sektor pertanian di tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup baik daripada tahun-tahun sebelumnya hingga mencapai US$ 784,8 juta dengan komoditas penyumbang tertinggi berasal dari tanaman perkebunan yaitu kopi US$ 194,6 juta, kemudian diikuti tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah mencapai US$ 135,1 juta. Ekspor komoditas pertanian diharapkan terus meningkat dan memberikan devisa yang besar bagi negara. Daya saing di pasar internasional perlu terus dikembangkan dengan mengembangkan inovasi baru dan penganekaragaman produk serta peningkatan kualitas komoditas ekspor. Berdasarkan tabel di atas, tahun 2017 kopi telah menjadi unggulan sektor pertanian yang nilai ekspornya mencapai US$ 1,18 miliar. Komoditas tanaman obat-obatan dan aromatik asli dari Indonesia menjadi daya tarik tersendiri di pasar internasional yang nilainya mencapai US$ 0,50 miliar atau naik sekitar 25,72% dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai komoditas di tahun 2018 terjadi hampir disemua komoditas kecuali untuk komoditas kakao yang meningkat sebesar 35,51%. Tahun 2019 ekspor hasil pertanian menyumbangkan devisa bagi negara hingga mencapai US$ 784,8 juta dengan komoditas penyumbang tertinggi yaitu pada komoditas kopi sebesar US$ 194,6 juta, kemudian diikuti oleh ekspor tanaman obat-obatan, aromatik dan rempah-rempah sebesar 135,1 juta. Gambar 1. Ilustrasi pekerja pabrik kopi Sumber Selain ekspor ke luar negeri, Indonesia juga mengimpor hasil pertanian dari negara lain. Cuaca Indonesia tidak cocok dengan tanaman empat musim menyebabkan Indonesia harus impor hasil pertanian. Selain itu masyarakat Indonesia juga banyak mengonsumsi hasil pertanian itu. Negaranya sendiri kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen sehingga terjadinya impor hasil pertanian tersebut. Beberapa produk yang diimpor dari luar negeri diantaranya gandum, gula, kedelai, daging sapi, garam, dan buah-buahan. Kondisi pabrik gula yang sudah menua dengan hasil gula yang rendah menyebabkan terjadinya impor. Banyak konsumen yang memilih kedelai impor karena lebih baik tampilannya dan hasil produk yang dibuat akan jauh lebih enak di potong daripada kedelai yang diproduksi Indonesia. Sapi Indonesia yang masih menggunakan sistem kandang dengan tenaga mencari rumput yang besar sehingga masih banyak sapi yang kurus. Dibandingkan dengan sistem pastura yang diterapkan di negara penghasil daging seperti Australia. Gandum sulit dibudidayakan di Indonesia karena konsumsi yang tinggi seperti roti, mie instan, gorengan, dan olahan tepung lainnya. Sistem pengeringan garam dengan tingkat kelembaban yang tinggi menyebabkan masih tingginya kadar air pada garam. Padahal garam yang baik adalah garam yang mengandung kadar air yang rendah. Preferensi masyarakat yang mengonsumsi buah-buahan impor seperti apel washington, pisang cavendish, jeruk sunkist, anggur merah, kiwi, pir lebih tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lokal. Seperti anggur bali yang rasanya lebih asam, jeruk pontianak yang kulitnya terkadang ada jamurnya, pisang susu banyak bintik hitam pada kulitnya. Gambar 2. Pertumbuhan Impor Sektor Pertanian, 2000-2015 Sumber Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 35 No. 1. Dilihat dari grafik di atas, bahwa pertumbuhan impor di sektor pertanian selama tahun 2000-2015 yang tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 63,74% dan terendah tahun 2009 sebesar -41,57%. Tingginya pertumbuhan impor pada tahun 2012 sebagai akibat dari meningkatnya permintaan untuk konsumsi dari konsumen, bahan baku dan benih. Akibat dari krisis ekonomi global sehingga berdampak pada menurunnya daya beli dalam negeri hal ini terjadi pada tahun 2009 sebagai rendahnya pertumbuhan impor. Efek pertumbuhan impor dibandingkan dengan efek komposisi komoditas daya saing akan lebih mempengaruhi dinamika pertumbuhan ekspor di Indonesia secara luas. Ekspor dan impor tersebut akan memberikan dampak bagi Negara Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari kegiatan ekspor yaitu memperluas pasar bagi produk Indonesia dengan memasarkannya ke luar negeri. Menambah devisa negara yang artinya kekayaan negara bertambah karena salah satu sumber penerimaan negara, perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Maka dari itu, kekayaan negara akan bertambah karena devisa tersebut salah satu sumber penerimaan negara. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat karena semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia maka kegiatan produksi dalam negeri juga akan meningkat sehingga banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan. Ekspor meningkatkan kualitas produksi, mutu, stabilitas harga dalam negeri hingga mensejahterakan petani. Selain memiliki dampak positif, ekspor juga memiliki dampak negatif diantaranya menimbulkan produk dalam negeri menurun karena banyak masyarakat yang lebih memilih barang impor dengan kualitas yang lebih unggul daripada produk dalam negeri. Adanya persaingan tidak sehat dalam perdangan internasional. Industri kecil kurang bersaing yang di akibatkan oleh keterbatasan modal. Aktivitas perdagangan internasional semakin membatasi ruang gerak industry kecil karena harus bersaing dengan industri nasional maupun Ketergantungan oleh negara maju, apalagi produk yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka tingkat ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan kebutuhan akan barang/jasa tersebut menjadi sangat labil, terutama jika negara pemasok menghentikan pasokannya. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi persaingan produk luar negeri, pengusaha di negara kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya yang menjadi kurang efisien. Selain dampak positif dan negatif dari ekspor, impor juga mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif dari impor yaitu meningkatkan kesejahteraan konsumen, meningkatkan industri dalam negeri, dan alih teknologi. Dengan adanya impor, masyarakat Indonesiadapat menggunakan barang yang tidak bisa dihasilkan oleh negaranya sendiri. Impor memberikan kesempatan untuk membeli barang-barang modal untuk mengembangkan industri. Barang yang sebelumnya diimpor Indonesia, sebenarnya Indonesia mampu memproduksi sendiri barang jadi atau setengah jadi itu dengan cara mengimpor barang modal Asbiantari, D. R., et al. 2016. Impor juga memungkinkan terjadinya alih teknologi dan negara kita mengembangkan teknologi modern untuk mengurangi ketertinggalan dengan bangsa yang sudah maju. Proses teknologi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Perdagangan antarnegara akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempelajari teknologi dari negara lain yang sudah maju dan lebih modern. Impor juga memberikan dampak negatif bagi Indonesia diantaranya meningkatkan persaingan bagi industri dalam negeri. selain akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan industri dalam negeri melalui impor barang modal, namun sebaliknya, industri kita tidak akan berkembang karena menghadapi pesaing-pesaing di luar negeri. Selain itu, menciptakan pengangguran. Dengan adanya impor barang-barang dari luar negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang-barang tersebut. Sama artinya kita telah kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan pekerja bagi masyarakat dalam negeri yang tercipta dari proses memproduksi barang yang di impor tersebut. Konsumsi berlebihan terhadap barang-barang mewah juga menjadi salah satu dampak negatif dari impor. - Bagi Indonesia, ekspor mempunyai peranan sangat penting yaitu sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia Suharjon, et al. 2017 - Dengan terus meningkatnya permintaan karet dunia, ketiga negara produsen utama karet alam tersebut berusaha meningkatkan keunggulan komparatif dan daya saing agar dapat bertahan di pasar internasional Syahputra, Y. R., et al. 2014. - Dengan mengimpor barang modal, Indonesia akan mampu memproduksi sendiri barang jadi atau setengah jadi yang sebelumnya masih diimpor Asbiantari, et al. 2016. DAFTAR PUSTAKA Asbiantari, D. R., Hutagaol, M. P., & Asmara, A. 2016. Pengaruh Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 10-31. Rachmawati, R. R., & Gunawan, E. 2020. Peranan Petani Milenial Mendukung Ekspor Hasil Pertanian Di Indonesia. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol 38 No. 1, 67-87. Suharjon, Marwanti, S., & Irianto, H. 2017. Pengaruh Ekspor, Impor, dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Pertanian Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 35 49-65. Syahputra, Y. R., Tarumun, S., & Yusri, J. 2014. Analisis Daya Saing Ekspor Karet Alam Natural Rubber Indonesiadi Pasar Internasional. Jom Faperta ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Reviza Rachmawati Endro Gunawanp>A variety of start-ups and agricultural applications show that there has been an increasing interest in agriculture. Using information and communication technology to make agricultural products distribution and marketing more effective and efficient, millennial farmers are expected to improve the agricultural product export. However, exporting agricultural products is a challenge. Agricultural products are perishable and the exporters have to meet international food safety standards. The farmers deal with regulations, lack of facilities and infrastructures for production process, as well as the standards of Good Manufacturing Practices . This article aims to assess potentials of millennial farmers pioneering agricultural product export in Indonesia and to analyze the impact of various government policies to millennial farmers. They need appropriate technology to improve agricultural product value added and support for development potential of various agricultural start-ups. Required government supports include farm practice, export procedure training, and export market survey using internet, as well as conducive regulation easy access to financial service provider institution. Those supports will boost the millennial farmers’ spirit along with Ministry of Agriculture’s program of three-fold agricultural product export. English Promoting agricultural sector is important for improving Indonesia economic performance. The objectives of the research are to determine the effects of levels and shocks of agricultural export, import, and investment on the growth GDP of the Indonesian agriculture sector. The research was conducted using quarterly time series data from 2000–2015. Vector Auto Regression analysis method was applied in this study. The causality analysis shows that the agricultural export, import, and investment levels do not significantly affect the agricultural GDP growth, but the agricultural GDP growth does significantly affect the level of agricultural export, import, and investment. The impulse response analysis shows that the investment response to GDP growth shocks is higher than that of export and import responses. The variance of decomposition analysis shows that the contribution of exports to agricultural GDP growth are larger than the contribution of imports and investments. This study concludes that the absolute value of the agricultural sector export, import, and investment do not affect the sector GDP growth rate, but the agricultural sector GDP growth rate affect the absolute value of the sector export, import, and investment in Indonesia. Indonesian Mendorong pertumbuhan sektor pertanian Indonesia adalah penting untuk peningkatan kinerja perekonomian Indonesia. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh besaran dan goncangan shock ekspor, impor, dan investasi sektor pertanian terhadap pertumbuhan GDP sektor pertanian Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data time series triwulanan dari tahun 2000–2015. Penelitian menggunakan metode analisis Vector Auto Regression VAR. Hasil analisis kausalitas menunjukkan bahwa ekspor, impor, dan investasi pertanian tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDB sektor pertanian, namun pertumbuhan PDB sektor pertanian berpengaruh nyata terhadap ekspor, impor, dan investasi pertanian. Hasil analisis impulse response menunjukkan bahwa respons investasi terhadap goncangan pertumbuhan PDB lebih besar dibandingkan respons besaran ekspor dan impor, Analisis variance decomposition menunjukkan kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan PDB lebih besar dibandingkan dengan kontribusi impor dan investasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa besaran absolut ekspor, impor, dan investasi pertanian tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan PDB sektor pertanian, namun pertumbuhan PDB sektor pertanian berpengaruh nyata terhadap besaran ekspor, impor, dan investasi pertanian di Indonesia.

sebutkan komoditas ekspor indonesia ke brunei dan juga sebaliknya