Sebutkanbeberapa contoh situs sosial keagamaan! a. MUI b. Syariah Online c. Era Muslim 10. Sebutkan contoh situs lembaga - lembaga pendidikan! 1. ContohAyat menggunakan Perkataan sosial dalam bahasa Melayu. Laporan Kegiatan Keagamaan Sekolah. Contoh Proposal Permohonan Bantuan Dana Kegiatan Sosial Keagamaan Pak RT Maret 20 2021 Unsur yang perlu dicantumkan dalam pembuatan proposal tersebut antara lain surat pengantar dari pihak yang mengajukan judul proposal pendahuluan Dimana nilai yang terkandung di dalam sila pertama pancasila menunjukkan tentang sikap yang berhubungan dengan nilai keagamaan. Pancasila merupakan salah satu dasar negara yang terdiri dari 5 sila sesuai yang telah dirumuskan oleh para tokoh terdahulu. Bunyi dari sila keempat yang telah dirumuskan sebagai bagian dari pancasila yaitu Kerakyatan DeteksiKonflik Paham Keagamaan dan Sosial, Kemenag Optimalkan Early Warning System. Apri - May 25, 2021. 1 (current) 2; 3; Contoh file: Contoh Legalitas Lembaga. Sebagai gambaran keluasan wawasan terkait konflik keagamaan, sebutkan 2 kasus keagamaan yang pernah terjadi di wilayah Anda. Kasus Apa. Siapa Terlibat. Kapan Terjadi. 2Sebutkan contoh aplikasi belanja di era Globalisasi. Tokopedia Bukalapak Shopee BliBli Lazada Zalora. 3.Sebutkan dampak negatif bidang sosial dan budaya akibat globalisasi! dampak negatifnya di bidang sosial dan budaya adalah : 1.lunturnya semangat kekeluargaan,solidaritas,kepedulian dan kesetiakawanan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Lembaga agama tentu menjadi salah satu jenis dari pada tipe lembaga sosial yang dilakukan pengkajian tentang penuntasan permasalahan hukum-hukum masyarakat Indonesia, khususnya di bidang keyakinan ataupun kepercayaan. Baik Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, atuapun Konghu Chu semuanya memiliki kelembagaan sendiri. Oleh karena itulah artikel ini akan mengulas tentang contoh lembaga agama yang ada di masyarakat sekaligus bisa dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Lembaga AgamaContoh Lembaga AgamaIslamKristenKatolikBuddhaHinduKhonghucuLembaga Agama di Larang di Indonesia SinagogeMasyarakatSebarkan iniPosting terkait Pengertian lembaga agama adalah konsensus hidup yang mengatur tentang regulasi kayakinan seseorang dalam meningkatkan kepercayaan serta memberikan perlindungan atas pengakuan berdasarkan lagalisasi hukum yang ada. Oleh alasan demikianlah setiap agama di Indonesia senantiasnaya memiliki dewan agama ini, sebagai akibat dari penyesuaian kebutuhan serta pengaturan pada bentuk perubahan sosial yang bersifat negatif serta tidak baik bagi keteraturan sosial hidup masyarakat. Contoh Lembaga Agama Beberapa contoh institusi agama yang ada di Indonesia ini tidak terlebih haruslah mampu memberikan perlindungan pada semua keyakinan, antara lain; Islam Contoh-contoh lembaga agama dalam Islam sebagai Agama Masyoritas diyakini oleh masyarakat Indonesia memiliki, Majelis Ulama Indonesia atau disingkat dengan MUI. Peranan MUI ini penting, selain memiliki fungsi memberikan jaminan halal/haram juga memberikan fatwa-fatwa yang berhubungan dengan dinamika kehidupan sosial. Kristen Lembaga agama lainnya yang mengatur tentang tata kelola hidup masyarakat, salah satu diantaranya adalah Persekutuan Gereja-Gereje Indonesia yang lebih dikenal dengan PGI. PGI ini sendiri memiliki peranan untuk mencitai dan mengasihi anak tuhan. Katolik Bentuk-bentuk lembaga keagamaan yang lainnya ialah khatolik, dengan lekat pada keyakinan ini adalah Konferensi Wali Gereja Indonesia yang kemudian disingkat menjadi KWI. Peranan KWI ini selain berkerjasama untuk memberikan perlindungan atas pemeluknya. Buddha Contoh lainnya yang berkaiatan dengan lembaga agama, salah satunya ialah Agama Buddha deng simbul institusinya adalah Perwakilan Umat Buddha Indonesia yang disingkat menjadi WALUBI. Fungsi institusi ini selain memberikan regulasi juga memberikan fatwa-fatwa tentang keagamaan. Hindu Jenis lembaga agama selanjutnya yang ada dalam Agama Hidup adalah Parisada Hindu Dharma Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PHDI. Institusi ini memberikan pengulasan tentang beraga masalah sosial di Indonesia serta memberikan perlindungan bagi seluruh WNI yang beragama Hindu. Khonghucu Khonghucu merupakan agama termuda di Indonesia yang telah diakui secara lagalitasnya oleh Presiden Abdurrahman Wahid, sebagai salah satu keyakinan, ia memiliki lembaga agama dengan nama Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia MATAKIN. Dengan penyebaran pemeluknya hampir ada disebagaian besar Provinsi-Provinsi di Indonesia itu sendiri. Lembaga Agama di Larang di Indonesia Sinagoge Sinagoge adalah lembaga agama yang dilarang keberadaannya di Indonesia dimana penyebutannya sendiri menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan bagi umat Yahudi. Sinagoge sejatinya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama dan tempat berkumpulnya komunitas Yahudi. Masyarakat Adapun secara umum, contoh-contoh lainnya mengenai lembaga agama ini yang ada dalam kehidupan masyarakat, antara lain; KUA Kantor Urusan Agama yang berfungsi untuk memberikan regulasi oengaduan KDART ataupun Pernikahan. Depag Departemen Agama, menjadi salah satu contoh lembaga agama yang memberikan kontribusi pada peranan pendidikan-pendidikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Kementrian Agama Kemenag, menjadi salah satu jenis lembaga agama yang diakui sebagai peranan tertinggi masyarakat dengan upaya memberikan hubungan kepada lembaga legistatif yaitu presiden. Pengadilan Agama, merupakan salah satu bentuk lembaga agama yang memberikan regulasi tindakan-tindakan menyimpang dengan norma atau hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Kesimpulan Dari penjelasan tentang contoh lembaga agama diatas secara umum dapatlah dikatkan bahwasanya peranan mampu memberikan edukasi, rasa persaudaraan, perlindungan, pengawas sosial dan juga penyelamat bagi penganutnya. Dengan demikianlah segala aspek dalam lembaga agama diperlukan. Disisi lainnya dalam kajian lebih dalam untuk insititusi ini terdapat berbagai lembaga agama lainnya yang dapat bervariasi sesuai dengan agama, tradisi, dan unsur budaya yang ada di berbagai negara di seluruh dunia Semoga tulisan tentang contoh lembaga agama di Indonesia yang seringkali ditemukan ini bisa memberikan wawasan dan mampu meningkatkan pengetahuan bagi segenap pembaca yang pada saat ini membutuhkan refrensi tentang dewan agama Sosiologi agama merupakan salah satu objek kajian sosiologi yang perlu dipahami dan diketahui oleh semua kalangan. Agama merupakan suatu peraturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat agar sesuai dengan jalan yang benar. Kepercayaan dan amalan yang dijalankan tersebut kemudian akan menyatukan seluruh anggotanya dalam suatu komunitas moral. Pembahasan lebih lanjut pada artikel ini contoh kajian sosiologi agama secara umum. Sosiologi AgamaPengertian Sosiologi AgamaPengertian Sosiologi Agama Menurut Para AhliRuang Lingkup Kajian Sosiologi AgamaFungsi Kajian Sosiologi AgamaContoh Kajian Sosiologi AgamaSebarkan iniPosting terkait Sosiologi agama merupakan gabungan dari dua kata yang memiliki arti yang berbeda. Kata sosiologi memilikin arti ilmu yang membicarakan mengenai pola hubungan yang terjadi dalam masyarakat, sedangkan agama secara bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “a” yang berarti tidak dan “gam” yang berarti pergi atau kacau. Hal ini kemudian mengandung arti bahwa agama merupakan suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. Pengertian Sosiologi Agama Sosiologi agama adalah salah satu kajian sosiologi yang membahas mengenai keberadaan agama yang erat kaitannya dengan syarat interaksi masyarakat serta terbentuknya ketraturan sosial yang mengedepankan pada hubungan harmonis akan sesama. Adapun pengertian sosiologi menurut para ahli dalam agama, antara lain adalah sebagai berikut; Dillon, Menurut Dillon, sosiologi agama merupakan upaya sosiolog dalam mendeskripsikan, mengkaji, memahami, dan menjelaskan bagaimana cara agama dapat berjalan di dalam pengertian masyarakat. Davie, Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang fokus terhadap agama yang berhubungan dengan konteks sosial, yang dimana agama itu dapat hidup dan berkembang. Wach, Sosiologi agama adalah suatu studi tentang interelasi dari agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi di dalam masyarakat. Dubois, Menurut Dubois, sosiologi agama adalah upaya mempelajari berbagai institusi dalam agama yang kemudian diorganisasikan sebagai pusat komunal, sehingga menyediakan imbalan dan kesejahteraan umat. Goddjin dan Sosiologi agama adalah bagian dari kajian sosiologi umum yang mempelajari ilmu budaya empiris, profan, dan positif untuk kemudian diarahkan kepada pengetahuan umum. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Agama Adapun ruang lingkup kajian sosiologi agama adalah sebagai berikut Masyarakat beragama, Fokus utama objek perspektif sosiologi agama adalah masyarakat agama dan nilai-nilai keagamaan. Kelompok dan lembaga keagamaan, Ruang lingkup berikutnya adalah kelompok dan lembaga keagamaan. Sosiologi agama melihat kelompok serta contoh lembaga agama dengan berbagai kompleksifitas sosial seperti pembentukan, pemeliharaan dan pembaharuan demi kealngsungan hidup di masyarakat. Perilaku individu dan kelompok agama, Perilaku individu dalam kelompok agama dapat dikatakan sebagai suatu proses sosial yang dapat mempengaruhi proses sosial yang kemudian mempengaruhi kesadaran kelompok sosial dalam bentuk status keagamaan serta perilaku keagamaannya. Konflik antar kelompok agama, Contoh konflik sosial yang terjadi merujuk pada konflik antar kelompok agama yang saling berseteru akibat adanya kesalahpahaman. Organisasi keagamaan, Dalam organisasi keagamaan, sosiologi agama mengkaji bagaimana suatu organisasi agama dapat mengorganisir dan meggerakkan kelompok agama dalam satu tujuan. Perubahan sosial terhadap agama, Perubahan sosial yang dimaksud adalah perkembangan, kemajuan, dan kemunduran dari setiap individu pemeluk agama. Fungsi Kajian Sosiologi Agama Berikut ini merupakan fungsi-fungsi dari kajian sosiologi agama, antara lain sebagai berikut; Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas terkait pola interaksi sosial keagamaan yang ada di dalam masyarakat. Mengontrol dan mengendalikan tindakan serta perilaku yang beragam dalam kehidupan masyarakat. Memahami nilai-nilai sosial, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat. Memahami perbedaan yang ada dalam masyarakat. Bersikap kritis dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial keberagaman masyarakat. Menekan serta mencegah terjadinya konflik antarumat beragama. Contoh Kajian Sosiologi Agama Adapun untuk beragam contoh-contoh kajian sosiologi secara umum yang ada dalam kehidupan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari, antara lain adalah sebagai berikut; Agama yang berkaitan erat dengan lapisan sosial. Dengan adanya motivasi dari agama yang dianut oleh tiap individu, setiap individu berusaha keras untuk merubah keadaan yang semula berada di lapisan sosial paling bawah menjadi berada di lapisan sosial paling atas. Media massa yang seringkali menyudutkan agama Islam perihal isu radikalisme dan terorisme. Prosesi peribadatan tiap umat beragama yang secara tidak langsung mempengaruhi pola perilaku pada masyarakat. Organisasi massa keagamaan seperti FPI yang dalam tindakannya tidak mencerminkan perilaku yang telah diajarkan dalam agama. Semakin berkembangnya zaman, masyarakat khususnya di daerah perkotaan semakin rasional dengan tidak menghubungkan masalah keduniawian dengan agama. Tindakan individu yang melakukan kegiatan menyantuni anak yatim piatu di panti asuhan. Konflik agama yang terjadi saat mendekati Pilgub DKI Jakarta saat Ahok secara tidak sengaja membahas mengenai surah Al-Maidah ayat 51 yang berisi tentang aturan memilih pemimpin yang seiman. Hal tersebut kemudian dinilai melecehkan agama Islam oleh sekelompok orang. Ajaran radikalisme yang mulai merambah ke Indonesia yang menjadikan ancaman bagi kesatuan dalam negara. Keberagaman agama dalam masyarakat yang tinggal dalam satu daerah tanpa adanya rasa saling menjatuhkan. Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama sebagai role model organisasi keagamaan yang menjaga toleransi antar umat beragama. Kasus bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu yang melibatkan satu keluarga menjadi pelaku. Hal tersebut menjadi peringatan keras akan pentingnya menanamkan sikap toleransi beragama dan menghapuskan ajaran radikalisme keagamaan di dalam kehidupan masyarakat. Fenomena sosial keagamaan yang terjadi di Bali, saat pecalang keamanan membantu mengatur lalu lintas di sekitar masjid saat ibadah shalat Jum’at sedang berlangsung. Agama mengajarkan tiap umatnya untuk berhemat dalam menjalani hidup, hal tersebut kemudian diterapkan dalam masyarakat untuk menjamin kehidupan kedepan agar lebih baik dengan menabung. Munculnya organisasi ISIS yang melakukan pembantaian atas nama agama. Terjadinya korupsi dana haji yang dilakukan oleh menteri agama beberapa waktu lalu. Kajian tentang adanya intoleransi agama yang terjadi di masyarakat Adanya perang berbasis agama sekaligus deskriminasi yang ada di dalamnya Berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian antaragama Demikianlah penjelasan mengenai contoh kajian sosiologi agama di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai sosiologi agama’. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mayarakat disini sangat bersosial. Mereka saling menjaga dan mempererat hubungan sosialnya dan juga social keagamaannya. Tidak ada satupun yang tidak ikut serta dalam semua yang diterapkan dalam lingkungannya. Apa yang diterapkan nya pasti itu sudah jadi kewajiban semua masyarakat disini tanpa sekitar mempunyai social agama yang erat antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Banyak yang di lakukan oleh mereka agar tercipta kerukunan, masyarakat yang damai, tentram, aman, dan sejahtera. Banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat untuk menciptakan hal tersebut. Salah satunya adalah disini yang dimaksud tahlilan jika ada yang meninggal. Serempak para laki-laki sekitar rumah mengadakan tahlilan untuk mendoakan yang meninggal selama 7 hari berturut-turut. Social agama ya masih kuat. Karna kebiasaan ini ada sejak zaman dulu, tetapi masih di terapkan sampai sekarang. Ada lagi, tahlilan para kaum laki-laki pada saat setiap malam senin. Tahlilan ini rutin dilaksanakan oleh masyarakat sekitar rumah. Para kaum laki-laki tetap bersemangat untuk melakukan tahlilan tersebut. Dan ada tahlilan para kaum wanita, yang dilaksanakan setiap hari jumat sore. Para kaum wanita ini melakukan tahlilan sambil melaksanakan arisan. Hal ini yang membuat kaum wanita bersemangat melakukan tahlilan. Dari dulu sampai sekarang masih banyak yang ikut serta dalam tahlilan ini dengan senang hati dan ikhlas. Ketika juga ada acara lain seperti memperingati hari kelahiran nabi atau yang biasa disebut isra' mi'raj, biasanya masyarakat disekitar melakukan hal-hal apa saja yang dilakukan untuk memperingatinya. Yaitu, dengan membuat acara di masjid yang di isi dengan solawat bersama, mengaji bersama, bertahlil bersama, membaca doa bersama. Selain isra' mi'raj juga banyak lagi acara-acara umat muslim yang diperingati dengan acara keagamaan. Hamper setiap sebulan sekali, disini mengadakan pengajian akbar dan mendatangkan penceramah terkenal atau kyai-kyai besar dari pesantren luar. Dan yag membuat acar tersebut biasanya masyarakat iuran untuk mengadakan acara tersebut. Dilihat dari sini bahwa masyarakat masih bisa kompak dalam melakukan hal yang berkaitan dengan masyarakat pun membuat komunitas untuk para warga terutama kalangan muda untuk meluangkan inspirasinya dan saling tukar pendapat. Tidak hanya itu, biasanya masyarakat sekitar atau para warga yang ada didalam komunitas tersebut melakukan musyawarah tentang agama. Bahkan, ada yang berdebat tentang agama yang mereka tidak tahu. Mereka masih peduli tentang keagamaan. Hingga, tentang apapun mereka yang tidak tahu mereka lontarkan didalam komunitas tersebut sehingga ada jawaban yang mereka hanya itu, pesantren di sekitar rumah sudah menyediakan tempat belajar agama bagi anak-anak yang masih kecil. Para ustadzah mengajarkan apa yag ada didalam agama islam. Dan ini sudah termasuk salah satu social keagamaan yang di terapkan masyarakat sekitar. Dan ada juga yang menyediakan musholla untuk anak-anak kecil yang biasa tinggal dirumah. Gunanya, untuk mengajari anak-anak kecil disini mengaji al-qur'an. Dalam bersosial, biasanya masyarakat sekitar melakukan gotong royong perdesa setiap seminggu sekali. Mereka lakukan ini agar tercipta suasana yang indah, bersih, nyaman dan terhindar dari penyakit. Masyarakat sekitar sangat peduli dengan lingkungan. Jadi, masyarakat sepakati untuk melakukan gotong royong dan bercocok tanam dipinggir jalan seperti menanam bunga agar keliahatan indah dan enak di masyarakat lakukan hanya untuk meciptakan kenyamanan dan kedamaian dan mempererat hubungan antara masyarkat yang satu dengan yang lainnya. Sehingga terciptalah kehidupan yang diinginkan masyarakat yaitu saling melengkapi jika ada yang butuh. Lihat Sosbud Selengkapnya Contoh komunitas – Komunitas adalah suatu kelompok organisme atau individu yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu, biasanya karena ada kesamaan minat atau lokasi. Ada beberapa contoh komunitas yang bisa kita jumpai di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang yang berbeda. Secara umum, pengertian komunitas adalah kelompok sosial masyarakat yang terdiri dari beberapa individu yang saling berinteraksi di lingkungan tertentu dan biasanya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Komunitas juga memiliki pengertian dalam ilmu biologi, meski definisi yang diketahui secara umum adalah pada ilmu sosial. Komunitas menjadi sebuah wadah perkumpulan dari individu-individu dengan hobi dan minat sejenis untuk saling bertukar pikiran. Adanya komunitas memiliki banyak manfaat bagi anggotanya, misalnya untuk menambah wawasan, untuk menjalin interaksi dengan anggota lain serta untuk saling mendukung satu sama lain. Contoh komunitas bisa kita jumpai di sekitar kita dalam berbagai bidang, mulai dari bidang sosial, bidang kesenian, bidang religi, bidang lingkungan, dan sebagainya. Seringkali beberapa orang berkumpul karena adanya kesamaan hobi dan minat hingga membentuk suatu komunitas untuk saling berinteraksi. baca juga ciri-ciri masyarakat Berikut ini akan dibagikan beberapa contoh komunitas yang ada di sekitar kita dalam berbagai bidang. 1. Komunitas di Sekolah Contoh komunitas bisa kita jumpai di lingkungan sekolah. Tujuan komunitas di sekolah ini tentu bervariasi, namun secara umum adalah untuk melatih siswa agar mengembangkan ilmu dan bakat di bidangnya masing-masing. Beberapa contoh komunitas di sekolah antara lain adalah Komunitas sains ilmiahKomunitas debat bahasa InggrisKomunitas penulis mudaKomunitas pecinta puisi 2. Komunitas Sosial Dalam kehidupan sosial masyarakat, kita bisa menjumpai banyak komunitas-komunitas dengan berbagai tujuan, seperti menjalin interaksi antar sesama atau untuk menggalang dana sosial. Komunitas sosial sangat beragam jenisnya dan meliputi berbagai bidang. Beberapa contoh komunitas sosial antara lain adalah Komunitas aksi cepat tanggapKomunitas save street childKomunitas pengguna trotoarKomunitas masyarakat desa 3. Komunitas Religi Komunitas juga dapat dijumpai di bidang religi dan keagamaan. Sesuai dengan jenisnya, tentu jenis komunitas ini berkaitan dengan bidang keagamaan yang ada di kalangan masyarakat, tujuannya adalah untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ilmu agama masing-masing. Beberapa contoh komunitas religi antara lain adalah Komunitas baca Al-QuranKomunitas amal dan sedekahKomunitas mengaji barengKomunitas kajian Islam 4. Komunitas Hewan Banyak juga komunitas hewan yang terbentuk di kalangan masyarakat. Hal ini dilandasi banyaknya kekerasan pada hewan serta adanya hewan-hewan langka yang terancam punah. Adanya komunitas hewan ini pun menjadi bentuk reaksi dari masyarakat. Beberapa contoh komunitas hewan antara lain adalah Komunitas penyelamat hewan liarKomunitas pecinta kucingKomunitas peduli hewan langkaKomunitas pemiliki burung lovebird 5. Komunitas Ekosistem Kepedulian terhadap lingkungan mendorong berbagai pihak untuk kemudian menciptakan eksosistem yang baik. Upaya ini dilakukan dengan melahirkan komunitas yang melakukan kajian serta kemudian menginformasikan kepada masyarakat umum. Beberapa contoh komunitas ekosistem antara lain adalah Komunitas pecinta alamKomunitas masyarakat berkebunKomunitas pendaki gunungKomunitas peduli lingkungan hidup 6. Komunitas Minat dan Hobi Umumnya suatu komunitas bisa terbentuk karena adanya persamaan minat dan hobi dari para anggotanya. Komunitas ini bisa terbentuk karena adanya passion yang sama dari tiap anggotanya untuk saling berkomunikasi, berkumpul atau bertukar pikiran. Beberapa contoh komunitas minat dan hobi antara lain adalah Komunitas penggemar motorKomunitas pecinta filmKomunitas fotografiKomunitas gamersKomunitas fans klub bolaKomunitas penggemar artis Nah itulah referensi contoh-contoh komunitas yang ada pada masyarakat di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari pada berbagai bidang, seperti bidang sosial, kesenian, lingkungan, sekolah, hewan, ekosistem, religi, dan lain-lain. Semoga bisa menjadi tambahan wawasan dan referensi. Perkembangan sosial media kian hari kian meningkat. Perkembangan media sosial yang semakin banyak diminati semua orang hingga mencapai masa kejayaannya dan dimanfaatkan diberbagai bidang salah saatunya pada bidang pendidikan dan keagamaan agama islam . Media sosial digunakan untuk membantu kegiatan belajar peserta didik. Namun penggunaan media soial pada peserta didik menimbulkan dampak baik itu dampak postif maupun negatif. Dewasa ini perkembangan sosial media kian hari kian meningkat, pada tahun 1997 awalnya sosial media ini lahir berbasiskan kepercayaan, namun mulai dari tahun 2000-an hingga tahun-tahun berikutnya sosial media mulai diminati semua orang hingga mencapai masa kejayaannya. Pada akhirnya dalam melaksanakan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga meningkatkan produktivitas, dalam perkembangan sosial media ini akhirnya banyak bermunculan kegiatan- kegiatan pembelajaran yang berbasis terkecuali dalam menyajikan bahan pembelajaran melalui internet seperti surat elektronik. Pendidikan dan keagamaan juga merasakan dampak media sosial yang semakin pesat. Banyaknya inovasi dibidang pendidkan dan keagamaan di sosial media yang memberikan dampak positif dan negatif bagi peserta didik. Dan kemudahan dalam mengaksesnya juga memberikan dampak yang cukup besar bagi pendidikan dan keagamaan peserta didik. Dari hal itulah tertarik hati kami untuk membahas artikel yang berjudul “Dampak Media Sosial Pada Pendidikan dan Agama Islam Saat Ini”.A. Pengertian Media Sosial Media sosial sosial media adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain Whatsapp, BBM, Facebook, Youtube, Twitter, Wikipedia, Blog, dan lain – lain. Berikut ini adalah definisi dari media sosial yang berasal dari berbagai literatur- literatur penelitiana. Menurut Mandibergh 2012 media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten user- generated content.b. Menurut Shirky 2008 media sosial dan juga perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi to share, bekerja sama to cooperate di antar pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional maupun organisasi. c. Menurut Boyd 2009 menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user- generated content dan UGC dimana konten dihasilkan oleh pengguna dan tidak oleh editor sebagaimana yang ada di institusi media Menurut Van Dijk 2013 media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu media sosial dapat dilihat fasilisator online atau menguatkan jaringan antar individu dalam sebuah hubungan sebagai sebuah nilai Meike dan Young 2012 mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu to be shared oneto- one dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Dari berbagai definisi atau pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa definisi media sosial adalah “media yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi , berkomunikasi dengan pengguna lain secara online. Dan , Sosial media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut a. Sosial media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web. b. Sosial media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience “one to many” menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audience “many to many”.c. Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri. Pendidikan dalam bahasa Arab disebut tarbiyah, diambil dari kata dasar Rabba Sya’i, Yarbu atau Rabba’an yang artinya bertambah dan tumbuh. Allah SWT menyebutkan kata tarbiyah yang bermakna bertambah dalam firman Nya Surat Ar-Ruum ayat 39. Dijelaskan oleh sebagian ulama lainnya bahwa makna tarbiyah adalah membesar dan mengembung. Adapun pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan Sedangkan dalam Bahasa Inggris, education pendidikan berasal dari kata educate mendidik artinya memberi peningkatan to elicit, to give rise to, dan mengembangkan to evolve, to develop. Sedangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 menyatakan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sistematis yang dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan mempersiapkan peserta untuk berperan di lingkungaan dan masa yang akan datang. Menurut Elizabeth Keagamaan adalah gejala yang begitu sering terdapat dimana-mana dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju kepada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat akhirat, namun agama melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia, baik kehidupan individu maupun kehidupan Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “pendidikan” dan “agama”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti “proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”. Sedangkan mendidik itu sendiri adalah memelihara dan memberi latihan ajaran mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah “kepribadian muslim” yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggungjawab sesuai nilai-nilai Islam. E. Karakteristik Media Sosial Media sosial memliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh beberapa jenis media lainnya. Ada batasan maupun ciri khusus yang hanya dimiliki oleh media social. Berikut beberapa karakteristik media sosial yaitu Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk dalam jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan diantara penggunanya sehinga kehadiran media sosial memberikan media bagi pengguna untuk terhubung secara Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam media sosial terdapat aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang berdasarkan informasi. Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun. Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Fungsinya tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan maupun memperbanyak pengikut di internet. Bentuk sederhana yang terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya masyarakat di dunia virtual maya. Ibarat sebuah Negara, media sosial juga memiliki aturan dan etika bagi para penggunanya. Interaksi yang terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas yang terjadi akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda sama sekali. Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial sepenuhnya milik dan juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun. Konten oleh pengguna ini menandakan bahwa di media sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri melainkan juga mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain. Penyebaran adalah karakter lain dari media sosial, tidak hanya menghasilkan dan mengonsumsi konten tetapi juga aktif menyebarkan sekaligus mengembangkan konten oleh penggunanya. F. Dampak Media Sosial Terhadap Pendidikan Dan Keagamaan Peserta Didik Perkembangan internet dan sosial media yang sangat cepat meberikan banyak dampak. Salah satunya ampak media sosial yang digunakan didalam pendidikan dan keagamaan terhadap pendidikan dan keagamaan peerta didik. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Berikut dampak media sosial terhadap pendidikan dan keagamaan peserta didik 1. Mempermudah kegiatan belajar, dapat digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekolah melalui aplikasi Whatsapp dan sebagainya. 2. Mempermudah kegiatan belajar dengan situs – situs belajar yang mudah Menghilangkan rasa jenuh peserta didik setelah lama belajar seperti bermain game atau melihat video lucu yang ada di status teman dan sebagainya. 5. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan ilmu keagamaan melalui video animasi islami seperti animasi Nussa dan Rara yang banyak memperkenalkan tentang pengetahuan agama islam di kalangan anak- anak. 1. Mengurangi waktu belajar karena keasyikan dan focus di media sosial daripada belajarnya. 2. Merusak moral pelajar, karena sifat anak – anak atau remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah;3. Menganggu kesehatan peserta didik khususnya kesehatan mata yang terlalu lama menatap layar handphone atau PC untuk mengakses sosial media. 4. Mengakibatkaan kecanduan apabila mereka bosen akan terbiasa untuk terus mengakses media sosial. 5. Peserta didik akan terus – terusan berada di depan layar ketimbang bermain dan bersosial langsung dengan orang lain , yang mengakibatkan jiwa sosial peserta didik berkurang. Dampak negatif tersebut dapat dikurangi apabila penggunaan media sosial tersebut sesuai dengan waktu belajarnya dan dipantau oleh orang tua dalam pengaksesannya. Media sosial adalah “media yang digunakan oleh pengguna users untuk melakukan interaksi , berkomunikasi dengan pengguna lain berbasis online. Pesatnya perkembangan media sosial membuat banyak yang memanfaatkannya salah satunya dibidang pendidkan dan agama. Pemanfaatan media sosial dalam pendidikan dan keagamaan memberikan dampak kepada peserta didik baik dampak positif maupun negatif. Adapun dampak positif dan negatif dari media sosial pada pendidikan dan agama islam peserta didik yaitu 1. Mempermudah kegiatan belajar, dapat digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekolah melalui aplikasi Whatsapp dan sebagainya. 2. Mempermudah kegiatan belajar dengan situs – situs belajar yang mudah Menghilangkan rasa jenuh peserta didik setelah lama belajar seperti bermain game atau melihat video lucu yang ada di status teman dan sebagainya. 5. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan ilmu keagamaan melalui video animasi islami seperti animasi Nussa dan Rara yang banyak memperkenalkan tentang pengetahuan agama islam di kalangan anak- anak. 1. Mengurangi waktu belajar karena keasyikan dan focus di media sosial daripada belajarnya. 2. Merusak moral pelajar, karena sifat anak – anak atau remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah;3. Menganggu kesehatan peserta didik khususnya kesehatan mata yang terlalu lama menatap layar handphone atau PC untuk mengakses sosial media. 4. Mengakibatkaan kecanduan apabila mereka bosen akan terbiasa untuk terus mengakses media sosial. 5. Peserta didik akan terus – terusan berada di depan layar ketimbang bermain dan bersosial langsung dengan orang lain , yang mengakibatkan jiwa sosial peserta didik berkurang. Al-Ajlan, Abdul Lathif. 2006. Rambu-Rambu Pemukulan dalam Pendidikan Anak, Lisaanul, Arob II/304, Bogor Pustaka Ulil , Fahlepi Roma. 2017. Perilaku Penggunanaan Media Sosial Pada Kalangan Remaja Vol 3 No 2. Purwokerto AMIK BSI Purwokerto. Nasrulla,Rulli. 2016. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, Sosioteknologi Cetakan Kedua. Bandung Simbiosa Rekatama Media. Rizal, Achmad. 2020. Buku Ajar Manajemen Pemasaran Di Era Masyarakat Industri Jakarta Deepublish. Su'ud , Udin Syaifuddin. 2008. Inovasi Pendidikan, Bandung dan Abu Ahmadi. 1997. Ilmu Pendidikan Islam 1. Bandung PustakaSetia,Yadianto. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung M2s.

sebutkan contoh situs sosial keagamaan